Minggu, 03 November 2019

Menteri Agama Hadiri Pelantikan 167 Pengurus Ranting Muslimat NU Sukoharjo

SUKOHARJO-Pelantikan Ranting Muslimat Nahdahtul Ulama (NU) periode 2019-2024 Kabupaten Sukoharjo serta dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2019 dihadiri  Menteri Agama Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi, Minggu (3/11).  Hajatan ini digelar di Gedung IPHI Kabupaten Sukoharjo.

Turut hadir Bupati H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM serta segenap jajaran Forkopimda, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Sekda Drs. Agus Santosa, Ketua TP. PKK Hj. Etik Suryani SE, MM, Kepala OPD terkait, Ketua PCNU Khomsun Nur Arif S.Ag, Ketua pimpinan cabang Muslimat NU serta ratusan pengurus ranting muslimat NU Sukoharjo.

Rangkaian acara organisasi perempuan NU itu diawali dengan pembacaan ayat suci al-quran  dan sholawat badar istiqosah. Pengurus  ranting  Muslimat NU masa khidmat 2019-2024 dilantik oleh Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Istiqomah Hasyim. Dalam kesempatan ini, Hj. Etik Suryani menyerahkan papan.

Menurut Istqomah Hasyim, jumlah ranting di Kabupaten Sukoharjo yang dilantik saat ini berjumlah 167 pengurus ranting, namun yang hadir berjumlah 165 orang dikarenakan 2 orang  calon pengurus ranting muslimat NU sedang sakit.

Bupati dalam sambutannya pertama mengapresiasi dan mengucapkan selamat datang Menteri Agama di wilayah Kabupaten Sukoharjo serta Bupati berharap dengan momentum peringatan ini menjadi penyemangat dan motivasi  seluruh santri untuk terus belajar berbakti  dan mengabdi bagi kemajuan umat, bangsa dan negara.

"saya berharap kepada seluruh muslimat NU di Kabupaten Sukoharjo, untuk tetap menjadi garda terdepan dan terus berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Sukoharjo, baik pemabngunan mental spiritual maupun pembangunan di bidang lainnya, agar kita semua dapat mewujudkan Kabupaten Sukoharjo yang semakin makmur, sejahtera dan bermartabat," harap bupati.

Menteri Agama Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi dalam sambutannya mengatakan "Hari Santri Nasional (HSN) jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini, ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015. Penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan oleh KH Hasjim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Seruan ini berisikan perintah kepada umat Islam untuk berperang (jihad) melawan tentara Sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan. "Berperang melawan penjajah itu fardhu 'ain, begitu kiranya cuplikan seruan KH.Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 pada pertemuan ulama-ulama NU seluruh jawa dan madura di Surabaya yang berlangsung pada tanggal 21 - 22 Oktober 1945,"jelas Menag.

Dalam kesempatan ini Menteri Agama RI menyerahkan bantuan Halaqah yang diterimakan kepada  Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Istiqomah Hasyim.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar