Kamis, 30 Juni 2016

Trs: OPERASI RAMADANIYA CANDI 2016 DEMI KENYAMANAN LEBARAN




Polres Sukoharjo Gelar Pasukan Operasi Ramadaniya Candi 2016 dalam rangka Pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah. Apel digelar di Halaman Kantor Bupati Sukoharjo Kamis (30/6) dan diikuti Jajaran Kodim 0726 Sukoharjo, Batalyon Infanteri 413/2, Satpol PP, Linmas, Damkar, Dishub, dan Mitra Penegak Ketertiban Umum lainnya.
Penyematkan Pita sebagai tanda dimulainya Operasi serta pemeriksaan terhadap pasukan oleh Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, SIK. Dalam sambutan Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang dibacakannya, menyatakan bahwa apel bertujuan untuk mengecek kesiapan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengamanan Hari Raya. Lebaran tahun ini telah disiapkan personil sejumlah 158.404 orang dalam operasi ini di seluruh tanah air.
Data dari Kementrian Perhubungan, bahwa sekitar 17,6 juta orang mudik pada libur Lebaran tahun ini. Dan diantaranya menggunakan sepeda motor sejumlah 5,6 juta. Dengan angka kecelakaan lalu lintas tahun 2015 sebanyak 3048 kasus dan 646 orang meninggal di jalan.
Potensi ancaman seperti curanmor, curas, sweeping ormas, terorisme, intoleran agama, narkoba, serta bencana lain harus ditangani secara dini. Target operasi ini adalah memberikan rasa aman nyaman kepada masyarakat dalam menyambut Lebaran; keamanan dan ketertiban lalu lintas; lancarnya distribusi sembako dan BBM; keamanan embarkasi dan debarkasi pelabuhan darat, laut dan udara; terbangunnya sistem tanggap darurat lintas sektoral; serta memonitor kejadian secara cermat dan akurat sebagai evaluasi kedepan.
 Dalam apel tersebut juga dilakukan pemusnahan miras hasil operasi Pekat sebanyak 2380 liter ciu serta 14 buah gitar dan kencrung. biasanya terjadi peningkatan.(ap)
 


Minggu, 19 Juni 2016

GUBERNUR TINJAU KORBAN BANJIR


 

Gubernur Jawa Tengah , H Ganjar Pranowo, SH, M.IP siang tadi, Minggu ( 19/6) pukul 12. 00 WIB melakukan peninjauan pengungsi korban banjir  di posko Kecamatan Grogol dengan di dampingi Bupati, H Wardoyo Wijaya SH, MH serta  Wakil Bupati Purwadi, SE, MM.Sebelumnya juga meninjau posko korban banjir di Desa Gadingan Kecamatan Mojolaban. Banjir ini akibat hujan deras  mulai Sabtu sore  (18/6) hingga tengah malam kemarin. "Air mulai menggenangi rumah warga pada pukul 03 dini hari tadi pagi ,"tutur salah seorang warga Tambak RW 02 Grogol. " Para korban ini punya adaptasi yang bagus meski tidak sehat, mereka tidak berlarut – larut dalam kesedihan, tapi mereka cepat merespon, golek encon dengan keluarganya (mencari pengungsian dengan keluarganya) itu merupakan daya tahan yang harus kita bangun. Tapi kita juga harus menyelesaikannya" tandas Ganjar Pranowo. Beliau juga berharap agar masyarakat ramah akan sungai, sadar hidup di pinggir sungai untuk selalu menjaga kebersihan sungai. Di sisi lain bupati memberikan penjelasan " Para pengungsi ini harus mendapat pelayanan yang baik , terlebih urusan perut harus kita utamakan karena mereka butuh kenyamanan". Menyinggung soal infrastruktur jalan yang rusak  akan segera diperbaiki setelah cuaca baik. Bupati juga berharap  "Para korban banjir untuk tidak meminta – minta di jalan, tapi agar datang ke posko siaga di sana fasilitas disediakan," tandasnya. Kepala BPBD, Suprapto menyampaikan data korban banjir di Grogol, Mojolaban dan Polokarto tadi sore kepada tim liputan Bagian Humas sebagai berikut jumlah kk 2875(dua ribu delapan ratus tujuh puluh lima),  kurang lebih ada 11.500 (sebelas ribu lima ratus) jiwa dengan rincian  : Kecamatan  Polokarto meliputi desa Mranggen 75kk, Ngombakan 275kk, Pranan 70kk, Wonorejo 50kk, Kecamatan Mojolaban : Laban300kk, Plumbon 75kk, Gadingan 250kk, Tegalmade 400kk, Palur 30kk. Kecamatan Grogol meliputi desa Kadokan 350 kk, Telukan 150kk, Grogol 250kk, Langenharjo 300kk, Madegondo 150kk, Kwarasan 150kk . Hadir pada kegiatan ini ketua TP PKK Hj Etty Wardoyo, Ibu Nurita Nurjayanto, Plt Dinsos, Muspika dan Kabag Humas. (dn)

Kamis, 16 Juni 2016

SELAMA SEPERTIGA RAMADHAN BUPATI RESMIKAN 2 MASJID


Masyarakat Nguter sekarang memiliki kebanggaan tersendiri karena telah berhasil membangun masjid besar  yang terletak di sebelah barat Koramil Nguter adalah masjid Muhammad bin Sulaiman al Yusuf Muhafazoh al Majmu'ah dengan menempati luas bangunan 26m x 23m dengan menghabiskan dana sekitar dua trilyun rupiah  berasal dari  Yayasan Bina  Muwahiden Surabaya dan swadaya masyarakat Nguter . Peresmian  dilakukan oleh Bupati, H Wardoyo Wijaya SH,MH  bersamaan dengan kegiatan tarling bersama muspida dan SKPD pada Senin (13/6). Pada kegiatan tersebut bupati juga menyerahkan bantuan berupa sejumlah uang, Al Qur'an, mukena dan karpet yang berasal dari pemerintah kabupaten,kemenag dan baznas untuk masjid besar Desa Nguter, Nur Iman Desa Gupit, Nur Rohmah Desa Kepuh, Jami ul Qooir Desa Kedungwinong, Nurul Hikmah Desa Janglengan, At Taqwqa Desa Pengkol. Sementara itu pada tarling putaran ke 8 Rabu (15/6) bupati juga melakukan peresmian masjid  Al Mukmin  di kampung Mojo  RT01/10 Kalurahan Gayam kecamatan Sukoharjo di tempat ini bupati juga melakukan penyerahan bantuan di sejumlah masjid di wilayah Kecamatan Sukoharjo. Bupati berharap kepada jemaah agar dapat menjaga masjid dengan baik serta dapat memakmurkan masjid dengan sebaik – baiknya. Hadir pada kesempatan ini unsur muspida ,Ketua TP PKK Kabupaten, Hj Etty Wardoyo,  Wakil bupati beserta istri, Sekda beserta istri, kepala SKPD, Lurah, tokoh masyarakat dan tamu undangan. (dn)

Senin, 06 Juni 2016

PERESMIAN PROYEK PLPBK KELURAHAN DUKUH


 

Program Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas ( PLPBK ) merupakan  program yang dicanangkan pemerintah untuk dapat mencapai target 100-0-100 ( seratus – kosong – seratus ) sebuah  Visi  besar yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Ir. Joko Widodo untuk memastikan 100% masyarakat tercukupi air minum bersih, 0% kawasan kumuh dan 100% sanitasi layak. Kegiatan PLPBK di Kelurahan Dukuh ini agak berbeda dengan kegiatan sebelumnya . Kalau sebelumnya  lebih untuk mengembangkan potensi yang ada dalam masyarakat kali ini lebih kepada menata pemukiman menjadi kawasan bebas kumuh, lebih asri dan layak huni.Bupati pada sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati, Purwadi, SE. MM menyampaikan bahwa PLPBK ini adalah bukti salah satu ajaran Tri Sakti  Bung Karno yaitu menjunjung tinggi budaya bangsa gotong royong. PLPBK Kelurahan Dukuh  adalah gotong royong , dari segi pendanaan terjadi gotong royong  antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten  dan Masyarakat yang telah berswadaya baik material  maupun non material. Bupati juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat menjadi contoh bagi wilayah yang lain. Menurut ketua panitia, Eka alokasi dana dari swadaya masyarakat adalah 464.319.000 rupiah ( empat ratus enam puluh empat juta tiga ratus sembilan belas ribu rupiah ) dan dari pemerintah total 2.500.000.000 rupiah ( dua setengah milyar rupiah ) terdiri dari BLM PLPBK tahun 2013( APBN )dan BLM PLPBK lanjutan  tahun 2015 (APBN) masing – masing satu milyar rupiah serta sharing BLM APBD setengah milyar rupiah. Pemanfaatan dana tersebut digunakan perencanaan 150.000.000 rupiah(APBN), pekerjaan pisik dengan dana APBN senilai 1.850.000.000 serta pekerjaan pisik dengan dana APBD senilai 500.000.000 rupiah. " Hasil pembangunan yang bagus ini yang direncanakan oleh masyarakat Dukuh sendiri utuk dikelola dengan baik, dulu pada saat Bank Dunia  kesini,  tempat ini bisa mengusir maling, bisa mengusir setan karena begitu kumuhnya apakah bisa dilakukan  pembangunan? Tapi berkat Gugur Gunung Tandang Gawe, gotong royong masyarakat akhirnya impian masyarakat dapat terwujud seperti yang kita lihat sekarang ini," tutur Project Director Program Kotaku OSP 5, Drs Anton Lami Suhadi,MSi.Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh wakil bupati dan pemotongan pita serta peninjuan lokasi pada Minggu ( 5/6) pagi pukul 10.00 WIB dengan didampingi Muspika serta Lurah Dukuh, Tri Budi Setiawan, S.IP, MM. Hadir pada kesempatan ini  Team leader OSP 5 Jateng Ir Endar Gunarto, kepala SKPD terkait, para lurah , tokoh masyarakat dan tamu undangan, (dn)

Rabu, 01 Juni 2016

Bupati Sukoharjo Pimpin Penutupan 17 Toko Modern Ilegal

 
Pada hari Rabu pagi (1/6) Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.MH bersama Ketua DPRD Kabupaten Sukoharjo Nurjayanto memimpin langsung inspeksi mendadak (Sidak) toko modern yang sudah mulai beroperasi namun tidak mengantongi ijin lengkap. Hari pertama aksi penutupan sebanyak 17 toko modern yang tersebar di tujuh kecamatan dari 12 kecamatan ditutup, yakni di Kecamatan Sukoharjo, Bendosari, Tawangsari, Grogol, Baki, Mojolaban, dan Polokarto.  Sedikitnya 17 minimarket ditutup paksa dan terancam tidak bisa melanjutkan usahanya hingga 2018. Sebelumnya pengelola toko modern baru ini sudah diperingatkan untuk melengkapi perijinannya sebelum beroperasi. Namun peringatan dan teguran tidak dihiraukan dan nekat membuka minimarket meskipun tanpa ijin lengkap. Dari 17 toko modern ini, sebenarnya mereka sudah memiliki  ijin mendirikan bangunan (IMB) dan ijin usaha perdagangan (SIUP). Namun untuk usaha perdagangan modern atau minimarket harus memiliki ijin operasional khusus yang dikeluarkan Pemkab Sukoharjo. Keberadaan toko modern ini melanggar Perda Nomor 3 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern di Kabupaten Sukoharjo. Mereka dinilai melakukan usaha pertokoan modern tanpa mengantongi ijin alias ilegal. Bupati menyatakan maraknya pendirian minimarket ilegal harus disikapi dengan tegas. Minimarket yang disegel dinilai melanggar Perda tentang Penataan Pasar Tradisional dan Pasar Modern dan Peraturan Bupati (Perbup) No 6/2016 tentang Moratorium Perizinan Toko Modern. (Tj)
 
 
 
 

FOTO PENYEGELAN MINI MARKET


PERESMIAN MASJID WISANGGENI


Bupati , H Wardoyo Wijaya SH,MH  beserta istri ibu Hj Etty Wardoyo menghadiri acara peresmian masjid Wisanggeni di desa Mayang Kecamatan Gatak tadi malam, Selasa (31/5) pukul 20.00 WIB. Peresmian ini dengan menggelar pengajian  akbar oleh Habib  Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dari Surakarta dan dihadiri oleh ribuan umat muslim yang memadati lokasi pelataran masjid Wisanggeni. Masjid ini  didirikan oleh tokoh masyarakat yang akrab dipanggil dengan sebutan haji Pak De Pur Wisanggeni ( Purnomo Wisanggeni) yang peletakan batu pertama di lakukan oleh bupati setahun yang lalu. Setiap Ahad/ Minggu  digelar pengajian rutin  baik pagi maupun sore hari dengan dihadiri  ribuan jemaah setiap pertemuannya yang kebanyakan adalah ibu – ibu  dengan naik sepeda ontel. " Daerah  ini mengingatkan pada saya , karena pertama kalinya saya melakukan dakwah  ya di daerah ini ," tandas Habib Syceh.  Bupati pada sambutannya menyampaikan  apresiasi pada  keluarga Pak De Pur Wisanggeni yang telah berhasil membangun  masjid dan berharap  semoga membawa barokah  bagi keluarganya serta masyarakat di sekitarnya.  Sementara itu Gubernur Jawa Tengah pada sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bakorwil 2, Drs Budianto Eko Purwono, M.Si menyampaikan apresiasi pada keluarga Pak De Pur Wisanggeni dan masyarakat yang telah berhasil membangun masjid secara bergotong royong. Beliau ber harap masjid ini agar dapat dimakmurkan serta diramaikan dengan kegiatan – kegiatan ibadah, juga sebagai pusat pembangunan peradapan umat Islam  yang mempunyai nilai – nilai keimanan yang meningkat baik  kwantitas maupun kualitas dan jangan sampai mlempem ( melemah ).  Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatangan prasasti oleh  Habib Syech. Hadir pada kesempatan ini  KasDam IV Diponegoro, anggota DPR Prov Jateng,  Ketua DPRD Sukoharjo,  Muspida, Wakil Bupati, Camat dan para tamu undangan.