Kamis, 28 September 2017

PGRI Kabupaten Sukoharjo Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI

Sebanyak 325 guru anggota PGRI Kabupaten Sukoharjo mengikuti sosialisasi Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara; UUD  Tahun 1945; Sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR; NKRI Sebagai Bentuk Negara; Dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara; dibahas secara jelas dalam sosialisasi ini.
Kegiatan tesebut dihadiri empat orang perwakilan dari anggota MPR RI H. Hardisoesilo  ( fraksi Golkar), Drs. Yoseph Umarhadi ( Fraksi PDI-P), dan Drs. Mohammad Toha (fraksi PKB) dan H. Muzamil Yusuf ( fraksi PKS) di Pendopo Graha Satya Praja ( GSP ), Kamis (28/9).
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, mewakilkan  Asisten Pemerintahan Setda Pemkab Sukoharjo Hasni, SH mewakili dan membacakan sambutan  Bupati H.Wardoyo Wijaya SH.,MH karena berhalangan hadir.  Bupati Sukoharjo mengapresiasi terselenggaranya acara sosialisasi empat pilar ini dan menurut Bupati sosialisasi empat pilar Kebangsaan merupakan sesuatu yang sangat essential dalam rangka memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa.Guru merupakan elemen penting di dalam menumbuh suburkan semangat tersebut," ungkap hasni SH ketika membacakan sambutan Bupati Sukoharjo.
"Tantangan yang kita hadapi saat ini tidak lagi satu arah, melainkan banyak arah termasuk melalui media sosial karenanya hal itu harus segera diimbangi dengan berbagai pendidikan karakter dan saya berharap hendaknya para guru dapat membimbing putra putrinya dalam memanfaatkan Medsos dengan benar dan psra siswa tidak menjadi konsumen dan produsen berita berita HOAX, apalagi ujaran kebencian dan perilaku perilaku dan ujaran yang mengarahkan kepada budaya intoleransi,"jelas Bupati.
Menurut laporan panitia penyelenggara Ketua PGRI Kabupaten Sukoharjo Ir. Bambang Sutrisno MM menjelaskan kegiatan sosialisasi ini merupakan kerjasama MPR RI dan PGRI Sukoharjo. Melalui kegiatan ini, diikuti 325 orang perwakilan guru. Pihaknya berharap para anggota PGRI dapat meneruskan materi sosialisasi serta memberikan pentingnya 4 pilar kepada siswa didik masing masing.
Ketua perwakilan rombongan dari MPR RI H. Hardi Soesilo memberikan sambutan dan sekaligus  membuka acara sosialisasi empat pilar ini, pertama mengapresiasi dan menjelaskan tentang sejarah Pancasila serta Undang-Undang Dasar. "Memahami Pancasila tidak hanya sekedar sila-silanya saja, tapi juga sejarahnya yang diamanahkan oleh pendiri bangsa terdahulu," ungkapnya. Guru merupakan salah satu kunci penggerak informasi yang digugu dan ditiru, sehingga dalam penyampaian empat pilar kebangsaan harus mampu dibangun secara struktural untuk membangun sikap dan mental anak-anak.
Acara dilanjutkan tukar menukar cinderamata antara Ketua rombongan MPR RI dengan  Bupati Sukoharjo serta PGRI Kabupaten Sukoharjo. Acara dilanjutkan penyampaian materi sosialisasi oleh 4 anggota MPR RI.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN., M.Hum. ( Tj)



KABUPATEN SUKOHARJO MENERIMA KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BATANG

Penerimaan Kunjungan Kerja dari Komisi A DPRD Kabupaten Batang di Kabupaten Sukoharjo pada hari Kamis, 28 September 2017 dimulai pukul 09.30 WIB bertempat di Graha Satya Karya Sukoharjo. Kunker diterima oleh Asisten Pemerintahan Sekda Kabupaten Sukoharjo, Ibu Hasni, SH didampingi Kepala Bagian Pemerintahan Setda, Bp. Ari Haryanto, S.Pd, M.Si. Rombongan dari Komisi A DPRD Kabupaten Batang berjumlah 10 orang dipimpin oleh Ketua Komisi A Bp. H. Nur Untung Slamet, SE. Materi kunker yang dipilih terkait urusan perijinan dan kenaikan PAD di Kabupaten Sukoharjo.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Asisten Pemerintahan Sekda Kabupaten Sukoharjo, Bupati mengungkapkan rasa bangganya karena Kabupaten Sukoharjo dipilih sebagai lokasi kunker. Dengan visi "Terwujudnya Masyarakat Sukoharjo yang Sejahtera, Maju dan Bermartabat didukung Pemerintahan yang Profesional" dengan potensi daerah yang ada, Pemerintah berusaha melaksanakan program – program yang pro rakyat. Kenaikan APBD dan PAD Kabupaten Sukoharjo yang cukup signifikan, digunakan sepenuhnya untuk pembangunan program-program unggulan, misalnya pendidikan gratis, santunan kematian, Jamkesda, JITUT dan pembangunan infrastruktur pasar tradisional serta jalan / jembatan.

Dari dialog yang berlangsung, materi dan jawaban atas pertanyaan tentang perijinan dijelaskan oleh Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bp. Teguh Pramono, SH MH dan Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Perekonomian Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bp. Abdul Haris Widodo, SIP, M.Si, MH. Sedangkan tentang kenaikan PAD dijelaskan oleh Kabid Penyusunan Anggaran Badan Keuangan Daerah, Bp. Agung Rohmaji, S.Kom, MM.

Turut hadir dalam penerimaan kunker ini perwakilan dari Bappelbangda, dari Bagian Hukum, dari Bagian Pembangunan, Bagian Organisasi, dari Bagian Perekonomian, serta dari OPD yang terkait dengan materi dialog. Acara ditutup dengan tukar menukar cinderamata. Demikian penjelasan singkat dari Kabag Humas dan Protokol Setda Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum.(Yk)

 

Rabu, 27 September 2017

SUKOHARJO LAKSANAKAN TMMD SENGKUYUNG III

Kabupaten Sukoharjo melaksanakan Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun Anggaran 2017 di Desa Demakan, Kecamatan Mojolaban. Upacara Pembukaan dilaksanakan di Lapangan Desa Demakan dengan Inspektur Upacara Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo Wijaya, SH, MH, Rabu (27/9).

Tema dalam TTMD kali ini adalah "Dengan Semangat Kemanunggalan TNI Dan Rakyat Kita Percepat Pembangunan Di Daerah, Guna Meningkatkan Kemandirian Pangan Dan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI"

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 27 September sampai dengan 26 Oktober 2017, yang didahului dengan Pra TMMD mulai tanggal 18-26 September 2017.

Sambutan Gubernur Jawa Tengah yang dibacakan Inspektur Upacara, Bupati Sukoharjo dalam amanatnya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kemanunggalan TNI-Rakyat melalui setiap kegiatan TMMD, "kegiatan ini dalam rangka membantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah, melaksanakan kegiatan serbuan territorial, mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh dan memelihara serta meningkatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat."

Dalam TMMD ini ada sasaran fisik yang meliputi Makadam Jalan dengan panjang 1,692 km dan lebar 3 m, serta pembangunan talud dengan panjang 109 m, lebar atas 30 cm, lebar bawah 60 cm dan tinggi 120 cm. sedangkan kegiatan non-fisik adalah dengan melaksanakan penyuluhan dan pelayanan kesehatan serta konsultasi.

Sesuai laporan dari Letnan Satu Inf. Mardianto, selaku Perwira Seksi Teritorial Kodim 0726/SKH selaku Perwira Pelaksanan TMMD, tenaga yang dikerahkan dalam TMMD ini adalah 132 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Dinas PU, Ormas, Linmas dan Masyarakat.

Dalam upacara ini juga dilaksanakan penerimaan secara simbolis bantuan dari Pemkab Sukoharjo untuk kelancaraan pelaksanaan TMMD ini, dilanjutkan dengan kunjungan Bupati beserta rombongan di warung pethuk yang disediakan oleh panitia, yang menyajikan makanan dan minuman khas Sukoharjo, mulai dawet sampai tiwul, dan Bupati menikmati satu persatu sembari berbaur dengan masyarakat.

Kemudian acara dilanjutkan dengan peninjauan lokasi makadam yang terletak di dekat Yonif 413 Sukoharjo. Rangkaian acara tersebut di hadiri oleh Forkopimda Sukoharjo, Ormas, Pelajar, TNI, Polri, Kepala OPD dan Camat se Kabupaten Sukoharjo, demikian keterangan yang disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda, Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum, yang turut hadir dalam acara tersebut. (ang)

 

Selasa, 26 September 2017

Wabup Sukoharjo Buka Garuda Travel Fair Fase II 2017


Adanya Garuda Indonesia Travel Fair diharapkan sektor pariwisata semakin berkembang dan investasi yang masuk khususnya di Kabupaten Sukoharjo dan Solo Raya akan semakin meningkat serta kegiatan ini dapat  juga untuk mempromosikan destinasi wisata khususnya di Kabupaten Sukoharjo. Hal itu dikatakan Wakil Bupati H. Purwadi SE.,MM saat memberikan sambutan opening ceremonial Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) Tahun 2017, di Mall The Park Soba, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (22/9/2017).
Peresmian diawali dengan tari jawa. Menurut Wabup, kegiatan sektor pariwisata tidak akan pernah lepas dari dukungan infrastruktur dan konevisitas dengan daerah tujuan wisata. Ada beberapa tempat wisata yang menjadi andalan wisata di Kabupaten Sukoharjo," kata Wabup H. Purwadi
Sementara, Aryo Wijoseno General, Manager Garuda Indonesia Branch Office Solo, mengungkapkan Pelaksanaan GATF ini merupakan upaya strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalkan pasar potensial di wilayah Soloraya. Sekaligus untuk mendukung pemerintah untuk mendorong pertumbuhan pariwisata nasional termasuk '10 Destinasi Prioritas Beyond Bali'," ujar Aryo Wijoseno.
Aryo menerangkan, GATF menawarkan harga spesial berbagai tiket dan paket perjalanan wisata domestik maupun internasional. Destinasi wisata domestik yang ditawarkan antara lain Medan, Balikpapan. Denpasar, Labuan Bajo, Lombok, Banyuwangi, Belitung dan Raja Ampat.
Sedangkan, destinasi wisata mancanegara meliputi rute Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Hong Kong, Guangzhou, Beijing, Seoul, Osaka, Tokyo, Melbourne, Sydney, Perth, London, Amsterdam dan lainnya.
Selama GATF 2017 berlangsung, pengunjung juga mendapatkan berbagai penawaran menarik berupa diskon tiket ke berbagai destinasi domestik dan internasional. Pelanggan juga dapat menikmati tawaran-tawaran spesial yang diberikan pada periode happy hour setiap harinya maupun fasilitas dan benefit yang diberikan oleh bank partner, CIMB Niaga.
"GATF ini merupakan momen yang sangat baik bagi para pelanggan untuk mencari tiket ke destinasi favorit. Kami memberikan harga terbaik dari yang pernah ada dari Solo dan sekitarnya, maupun destinasi menarik lain dalam dan luar negeri. Harapannya dapat memfasilitasi para pelanggan dalam merencanakan perjalanannya," pungkas Aryo Wijoseno.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum ( Tj)

SUKOHARJO SHOLAWAT BERSAMA

Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo Wjaya, SH, MH, bersama Forkopimda Sukoharjo bersholawat beserta Ribuan orang dari berbagai wilayah yang tumpah ruah di Alun-alun Satyanegara Sukoharjo, Senin (25/9). Mereka duduk bersyaf mengikuti tabligh akbar dan bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.

Jamaah sholawat dari berbagai daerah itu mulai berdatangan sejak sore, memadati Alun-Alun Satya Negara. Selang beberapa lama sholawat pun berkumandang bersamaan dengan hujan rintik-rintik.

Bupati mengatakan "acara ini terselenggara berkat kerjasama Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan disengkuyung seluruh Ormas Islam di Sukoharjo, mulai dari NU, LDII, Muhammdiyah dan MTA."

Habib Syeh bersama Bupati dan Forkopimda yang duduk berjajar di panggung mulai berbicara "Mudah-mudahan hujan ini menjadi berkah bagi kita semua," tutur Habib Syeh yang diamini para jamaah. Meskipun gerimis, para jamaah pun tidak bergeser dari tempat duduk mereka.

Bupati juga menyampaikan "tabligh akbar dan sholawat tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1439 Hijriah, HUT ke 72 Republik Indonesia dan Hari Lahir ke 71 Kabupaten Sukoharjo, untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.

"Seluruh ormas Islam Sukoharjo kumpul di sini. Ini merupakan wujud kekompakan dan kerukunan umat, Mari kita tingkat persatuan dan kesatuan, melaksanakan empat pilar kebangsaan dan mengamalkan pancasila, NKRI harga mati, Merdeka," lanjutnya.

Habib Syeh menambahkan "Semoga dengan kerukunan umat di Sukoharjo ini, Sukoharjo semakin makmur," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi juga menyampaikan sedikit orasi kebangsaan serta acara sholawat ditutup dengan menyanyikan bersama lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional yang dipimpin oleh Kasdim 0726 Sukoharjo, Mayor Inf Nurul Muntahar, S.Ag, demikian keterangan yang disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda, Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum.(ang)

 

Senin, 25 September 2017

BUPATI PAPARKAN INVESTASI DI SUKOHARJO

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, SH, MH, menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional dan Call For Paper "Pengembangan Jejaring Dalam Rangka Ekspansi Pangsa Pasar Internasional" di depan ratusan mahasiswa Universitas Batik (Uniba) Surakarta, di Ruang Pedan, Hotel Sahid Raya Solo, Sabtu (23/9). Seminar tersebut dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis ke 34 Uniba Surakarta.

Bupati dalam paparannya mengungkapkan pertumbuhan Investasi di Sukoharjo, "tercatat sejak saya menjabat, total investasi yang masuk mencapai 48 triliun rupiah," ungkapnya. Salah satu terobosan adalah, merubah eks lokalisasi Jempingan Solo Baru menjadi Pusat Bisnis Perdagangan papan atas dan membuka kawasan Industri di area Nguter. "Kami dan Pemkab Sukoharjo sangat terbuka dengan masuknya investasi di Sukoharjo, kami permudah ijinnya dan kami bantu jika ada kesulitan," lanjutnya.

"jangan menghalangi pengusaha atau pihak-pihak yang akan menginvestasikan usahanya di Sukoharjo, kalau perlu kami dukung dan akan kami mediasi, tapi tentunya usaha dan investasinya itu sudah memenuhi ijin dan tidak melanggar hukum," tegasnya.

Dengan adanya peningkatan Investasi di Sukoharjo menjadi salah satu Pendapatan Asli Daerah yang sebelumnya hanya 63 miliar rupiah, naik menjadi 391 miliar rupiah. Sedangkan APBD naik menjadi 2,313 triliun rupiah dari sebelumnya 713 an miliar rupiah. Dengan itu mampu menekan angka kemiskinan di Sukoharjo, yang sebelumnya 12,13 persen, menjadi 9,07 persen. 

Bicara masalah potensi, Sukoharjo merupakan kabupaten industri dan jamu. Bahkan di kawasan Sukoharjo memilik pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara, yakni PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Bahkan Sukoharjo dikenal sebagai Kabupaten Jamu dengan keberadaan Pasar Jamu Nguter terbesar di Indonesia. "Potensi jamu di Nguter itu luar biasa, terutama di Jakarta, Luar Jawa bahkan di Malaysia, jamu yang dijual itu produksi Sukoharjo," ujar Bupati.

Dalam Seminar yang di buka oleh Rektor Uniba, Prof. Dr.Ir. Hj.Endang Siti Rahayu, MS ini juga menghadirkan narasumber yaitu, Iwan Setiawan CEO PT. Sritex, Arief Daryanto, Ph.D, Dosen IPB dan Ir. H. Solichul Hadi, demikian keterangan yang disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda, Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M. Hum pada acara tersebut. (ang)

FOTO UPACARA AGRARIA TAHUN 2017 KABUPATEN SUKOHARJO


BUPATI IRUP HARI AGRARIA NASIONAL 2017 DI SUKOHARJO

 

Kantor Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sukoharjo melaksanakan upacara hari Agraria Nasional tahun 2017 di  Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo, di Jalan Jendral Sudirman Nomor 310 Sukoharjo, Senin (25/9), bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati sukoharjo, Wardoyo Wijaya, SH, MH.

Dalam amanatnya Bupati Sukoharjo yang membacakan Amanat dari Menteri Agraria dan Tata Ruang mengungkapkan "Pemerintah telah mencangkan Program Reforma Agraria, dimana ini merupakan komitmen Pemerintah melalui program legalitas pertanahan untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat"

"Program tersebut diharapkan dapat selesai pada tanggal 2019, Peran dan kerjasama pemerintah pusat sampai kabupaten dan Desa sangat diharapkan untuk suksesnya pelaksanaan program ini," lanjutnya

Bupati Sukoharjo, mentargetkan tahun 2019, seluruh tanah di Kabupaten Sukoharjo bebas dari sertifikat Letter C. Guna mencapainya, ia meminta kepada para Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Sukoharjo untuk bekerja keras tanpa mengharapkan imbalan dan dapat menjadi obyek percontohan nasional sebagai Kabupaten tertib Sertifikat.

usai penandatanganan MoU dan naskah perjanjian hibah daerah antara Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo di hotel Best Western, Grogol, Rabu (30/8) yang lalu, Bupati mengungkapkan "Saya harapkan para camat dan kades nanti harus bekerja keras dan mensosialisasikan kepada seluruh masyarakatnya terkait pensertifikatan ini. Saya tidak ingin ada suara masyarakat yang tidak mendapatkan sosialisasi."

Bupati menambahkan, melalui program Prona (program operasi nasional agraria) maupun Proda (program operasi daerah agraria), masyarakat mendapatkan kesempatan untuk mensertifikasi tanahnya dengan gratis. Pemerintah Desa dan Kecamatan harus mampu menyelesaikan persyaratan administratifnya dari program tersebut.

Hadir dalam upacara ini, Forkopimda Sukoharjo, OPD terkait pertanahan, camat, kepala desa atau lurah, pegawai ATR BPN dan notaris se Kabupaten Sukoharjo, demikian keterangan yang disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah, Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (ang)

Sabtu, 23 September 2017

Bupati Sukoharjo Apresiasi Pengusaha Chairul Tanjung Bangun SMA Unggulan


Pengusaha nasional Chairul Tanjung bersama istrinya Anita Ratnasari melalui CT Arsa Foundation membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) unggulan di Kabupaten Sukoharjo. Peletakan batu pertama kompleks sekolah tersebut dilakukan, Jumat (22/9). Pembangunan dilakukan di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari dengan menempati lahan seluas 2 hektar.
"SMA unggulan di Sukoharjo ini merupakan sekolah kedua karena yang pertama sudah kami bangun di Medan tahun 2010 lalu," jelas Ketua CT Arsa Foundation Anita Ratnasari.
Rencananya, lanjut Anita, sekolah yang dibangun di Sukoharjo sendiri akan dilengkapi dengan asrama. Targetnya, Juni tahun depan sekolah sudah mulai beroperasi. CT Arsa Foundation sendiri akan membangun sekitar 24 kelas dimana tiap kelas hanya memiliki kuota 25 siswa. Sekolah juga akan dilengkapi dengan 12 laboratorium.
"Khusus untuk asrama akan kami bangun dua gedung dimana tiap gedung asrama mampu menampung 300 siswa," ungkapnya.
Anita juga mengatakan, tiap tahun ajaran baru atau angkatan, sekolah akan menerima 200 siswa. Meski dibangun di Sukoharjo, sekolah tersebut memiliki cakupan se-Provinsi Jateng. Bahkan, CT Arsa Foundation sendiri memiliki target pembangunan sekolah serupa di tiap provinsi. Pasalnya, CT Arsa memiliki misi utama memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan kesehatan berkualitas.
"Saya harap alumni SMA unggulan di Sukoharjo ini bisa menjadi agen perubahan untuk memutus mata rantai kemiskinan di kawasan Jateng. Nantinya, siswa juga akan diberi pembekalan terkait inovasi serta jiwa "entrepreneurship".
 Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH.,MH menyambut baik investasi yang dilakukan oleh pengusaha Chairul Tanjung beserta istri Anita Ratnasari di Kabupaten Sukoharjo. Bupati berharap, sekolah yang dibangun melalui CT Arsa Foundation tersebut akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya.
 "Atas nama pribadi dan pemerintah daerah Kabupaten Sukoharjomengucapakan  Selamat atas dimulainya pembangunan sekolah menengah atas unggulan Yayasan CT Arsa di Kabupaten Sukoharj,  semoga kehadiran sekolah ini benar-benar menjadi sarana dan sekaligus dukungan kesuksesan pemerintah daerah dalam mensukseskan pembangunan di bidang pendidikan umum, mencerdaskan masyarakat Sukoharjo khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Yayasan CT Arsa atas kepeduliannya terhadap pendidikan masyarakat kurang mampu di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Disadari bahwa tantangan dan permasalahan kedepan di bidang cukup berat dalam era informasi global sangat dibutuhkan sarana dan prasarana dan kemampuan SDM yang hendal, Oleh karena itu pendidikan Harus semakin diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Dengan terlaksananya pembangunan sekolah menengah bulan CT Arsa foundation ini diharapkan mampu menjadikan kemiskinan bukan lagi penghalang bagi anak-anak Indonesia khususnya di Kabupaten Sukoharjo menjadi pribadi yang cerdas, beretika, memiliki etos kerja yang tinggi serta berjiwa entrepreneur. Harapan Kita ke depan dapat memberikan pendidikan yang maksimal kepada seluruh siswa siswi sehingga menjadikan mereka sebagai generasi bangsa yang berprestasi secara akademik Berdikari dan juga menjunjung dan melestarikan seni budaya bangsa.Semoga pelaksanaan pembangunan fisik dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dapat selesai tepat waktu," jelas Bupati dalam sambutannya.
Demikian release yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto E.N, M.Hum(Tj)

Jumat, 22 September 2017

Pencanangan Kampung KB Desa Tambakboyo Tawangsari oleh Bupati Sukoharjo



Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo SH. MH saat meresmikan pencanangan Kampung KB di Dk. Tambakrejo RW 3 Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo mengapresiasi dan saat ini telah terbentuk 7 tempat  kampung KB diwilayah Kabupaten Sukoharjo,"ungkap Bupati.
Sebagai daya upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menekan ledakan jumlah penduduk, memenuhi amanat Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai Dasar Pelaksanaan Program kependudukan dan Keluarga Berencana dan tidak terbatas pada masalah pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera saja, namun juga menyangkut masalah pengendalian penduduk Pemkab Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (P2KBP3A) bekerjasama dengan Kecamatan Tawangsari mencanangkan Kampung KB di Dukuh Tambakrejo RW 3 Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari – Kabupaten Sukoharjo Kamis (21/09/2017).
Hadir dalam acara tersebut Bupati Sukoharjo bersama Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Etik Suryani Wardoyo , Camat Tawangsari, Muspika Tawangsari, Kades , TP PKK Desa, tokoh masyarakat, PLKB, serta ratusan masyarakat sekitar.
Kades  Tambaboyo dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan mengungkapkan rasa senangnya karena Dukuh Tambakrejo Tambakboyo menjadi sasaran Kampung KB. Diketahui Kampung KB menjadi salah satu program "Kampung Bahagia" yang sangat strategis dan dibentuk dengan tujuan mensejahterakan masyarakat. Di Tambakboyo saat ini juga dilaksanakan bersih dusun, bersamaan dengan dicanangkan kampung KB, mohon Bapak Bupati untuk membuka bersih dusun dan mencanangkan Kampung KB,"ungkap Kades Tambakboyo.
Menyadari bahwa Kampung KB ini dibentuk berdasarkan arahan dari Presiden RI melalui surat edaran Mendagri Nomor 440/70/SJ tanggal 11 Januari 2016 perihal pencanangan dan pembentukan Kampung KB di seluruh Indinesia. Selain itu juga adanya perintah dari Gubsu nomor 440/842 tanggal 3 Januari perihal pencanangan Kampung KB.
Kampung KB ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara serta memiliki kriteria tertentu. Dimana terdapat keterpaduan program Kependudukan  Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Keluarga (KKBPK) dengan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
Lebih lanjut disampaikan Bupati, bahwa pelaksanaan program Kampung KB lebih fokus pada masyarakat kurang mampu dan masyarakat tidak memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan. Dengan pencanangan Kampung KB, maka program KB diharapkan dapat bergema kembali dan menjangkau masyarakat terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun di seluruh Indonesia.
"Mari Kita tingkatkan kerjasama, kekompakan agar Kampung KB menjadi kebanggaan kita bersama agar Kampung KB Menjadi Kampung Bahagia, Aman & Sejahtera," harap Bupati.
Acara diakhiri dengan diserahkan tokoh wayang romo wijoyo dari Bupati dan dilanjutkan pertunjukan wayang kulit dengan Ki dalang gilang setiawan.
Demikian release yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN.,M.Hum (Tj)

Kamis, 21 September 2017

Bupati Sukoharjo kukuhkan " Pelopor Generasi Muda Pelestari Seni dan Budaya"


SUKOHARJO —Pengasuh Majelis Kanjeng Sunan Gunung Jati Habib Azhari dan Sanggar Garuda Kalaseba, Dukuh Karangwuni, Desa Karangwuni, Weru, Sukoharjo, dan warga sekitar menggelar kegiatan jamasan pusaka dan kirab budaya pusaka untuk menyambut Muharam 1439 H, serangkaian kegiatan bertajuk Festival Suronan yang digelar selama 4 hari mulai tanggal 18-21 September 2017.

Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.,MH pada hari Kamis (21/9), mengukuhkan dengan memberi piagam dan samir  " Pelopor Generasi Muda Pelestari Seni dan Budaya" kepada Pengasuh Majelis Kanjeng Sunan Gunung Jati Habib Azhari. Bupati mengapresiasi atas terselenggaranya festival suronan tahun ini. " Selamat Tahun Baru Islam 1439 H, festival suronan harus kita dukung bersama karena kegiatan ini mengandung arti yang luar biasa, selain sebagai sarana untuk menampilkan dan melestarikan seni budaya warisan leluhur juga sebagai sarana untuk memupuk rasa kebersamaan persatuan dan kesatuan diantara elemen masyarakat yang ada," ucap Bupati dalam sambutannya.

Pemilik Sanggar Garuda Kalaseba, Sri Narendra Kalaseba, dalam rilisnya, Rabu (20/9/2017), mengaku memimpin sendiri proses jamasan 957 pusaka terdiri atas keris, pedang, tombak dan sebagainya. Menurutnya, jamasan pusaka dilakukan Selasa (19/9/2017) dan peserta jamasan mengenakan pakaian kejawen.

Disamping itu pada hari Kamis (21/9), dalam sambutannya Pengasuh Majelis Kanjeng Sunan Gunung Jati Habib Azhari mengapresiasi perhatian Pemerintah Daerah khususnya atas kehadiran Bupati dan rombongan dihari ini Kamis ini ,sebagai bukti cintanya Bupati  terhadap seni budaya, serta berterima kasih atas amanah yang diberikan dengan menerima samir dan piagam pelopor generasi muda pelestari seni dan budaya," ungkap habib Azhari.

"Tema festival setiap tahun berbeda dan tahun ini temanya Nasionalisme sehingga bendera merah putih sudah terpasang di kanan dan kiri jalan sepanjang pintu masuk kampung," ungkapnya lagi.

Menurut dia, selama festival digelar berbagai atraksi kesenian lokal seperti sajian kesenian karawitan Laras Madyo Paguyuban Keluarga Muslim Gesikan, Karangdowo, Klaten disuguhkan serta wayang kulit semalam suntuk juga digelar.

"Kesenian bagi anak muda juga ada yaitu Rock in Lesehan dengan menampilkan grup band lokasl seperti Trotoat Band, Mawar Merah dan DNA. Durasi tampil masing-masing grup selama 30 menit," beber dia.

Menyinggung soal jamasan, ketika wawancara dengan wartawan menjelaskan Sri Narendra, menjelaskan jamasan bukan ritual keagamaan tetapi murni menjaga keawetan pusaka agar tidak berkarat.

"Pusaka dijamasi atau membersihkan dengan wewangian untuk menghambat karat. Caranya, pusaka diambil dari rangka lalu dicelupkan ke dalam air yang sudah diberi bunga dan wewangian. Selanjutnya rangka pusaka dibiarkan mengering lalu dimasukkan lagi ke dalam rangka atau tempat pusaka. Kirab pusaka dilaksanakan [Kamis, 21/9] dengan jarak tiga kilometer dengan start dari Balaidesa Karangwuni," jelasnya.

Demikian release yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN.,M.Hum (Tj).

Rabu, 20 September 2017

FOTO SANTUNAN UANG DUKA


BUPATI SUKOHARJO MENYERAHKAN BANTUAN SOSIAL UANG DUKA KELUARGA PENDUDUK MISKIN TAHUN ANGGARAN 2017

Sebanyak 838 ahli waris menerima dana santunan kematian di Pendopo Graha Satya Praja Rabu siang ini (20/9). Dana santunan mencapai Rp 2 Milyar 514 Juta diserahkan oleh Bupati H.Wardoyo Wijaya, SH, MH secara simbolis kepada 12 perwakilan dari 12 kecamatan. Pencairan ini melalui mekanisme yang ada, yang telah di teliti kebenaran dan kelayakannya oleh Dinas Sosial dan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo dengan bekerjasama dengan Bank Jateng Cabang Sukoharjo. Sampai tahun 2017, dari 514 Kabupaten / Kota pemberi santunan, Kabupaten Sukoharjo tetap yang paling tinggi menyalurkan dana santunan kematian ini. Seperti dilaporkan Plt. Kepala Dinas Sosial, Sarmadi, SE, M.Si, kecamatan Tawangsari ada 76 penerima, Weru 91, Bulu 67, Sukoharjo 62, Bendosari 62, Baki 64, Gatak 51, Nguter 63, Kartasura 77, Polokarto 78, Mojolaban 76 dan Grogol 71 penerima.

Didalam sambutan Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH. MH. mengatakan pencairan dana santunan kematian ini diberikan secara utuh kepada para ahli waris. Masing-masing penerima mendapatkan Rp 3 juta untuk membantu meringankan beban setelah ditinggal keluarganya. "Dana kami berikan utuh dan tidak ada potongan sepeserpun. Penggunaan ini harus dijalan yang benar, artinya dimanfaatkan sebaik-baiknya, bukan untuk berfoya-foya" tandas bupati. Di akhir sambutan Beliau berharap semoga dana santunan kematian ini bisa barokah.

Turut hadir Wakil Bupati, Sekda, Asisten II, Kemenag Kabupaten Sukoharjo, Kepala OPD terkait, Camat se-Kabupaten Sukoharjo, para pendamping keuangan pemnyerahan uang duka, serta Bank Jateng cabang Sukoharjo.

Demikan informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Drs. Joko Nurhadiyanto E.N,M.Hum. (Yk)

Senin, 18 September 2017

Pemda Sukoharjo Gelar Upacara Hari Kesadaran Nasional



SUKOHARJO- Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo, menggelar upacara Hari Kesadaran Nasional, di halaman Kantor Bupati, Senin (18/9). Bertindak sebagai Inspektur upacara adalah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ir.Proboningsih Dwi Danarti. Upacara diikuti para pegawai ASN dilingkup Pemda Sukoharjo.
Pelaksanaan Upacara yang dilaksanakan bulan September 2017 ini merupakan tindak lanjut undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah daerah dalam melakukan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dan memberi kesadaran kepada aparatur sipil negara dalam melaksanakan tugas dan pengabdian pada negara dan daerah.
Dalam pidatonya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ir. Proboningsih Dwi Danarti menyampaikan sambutan dengan judul " Keluarga Pilar Pembangunan Generasi Emas dan Era Bonus Demografi 2020 - 2030". Usia produktif di Kabupaten Sukoharjo tahun 2015, mencapai 70,39% dari total jumlah penduduk 893.914 jiwa. Bonus demografi harus diupayakan bersama untuk menuju kejayaan dengan mempersiapkan usia-usia produktif yang berkualitas, terlebih tantangan pemberlakukan AEC (asean economic community) tahun 2015, dimana yang dapat keluar masuk ke suatu negara tidak hanya barang, jasa, modal tetapi juga tenaga kerja. Generasi emas dapat dilakukan melalui pembangunan karakter yang dimulai dari keluarga, karena keluarga memiliki peran utama yang harus memulainnya. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembinaan tumbuh kembang anak dan penanaman nilai nilai moral dan pembentukan kepribadian, menjadi tempat belajar bagi anak dalam mengenal dirinya. Disamping itu Generasi Emas adalah Generasi pada tahun 20145 saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka. Mereka akan berusia antara 35-54 tahun. Generasi ini nantinya akan berada pada usia produktif, sehingga menjadi penerus bangsa Indonesia. Upaya untuk mewujudkan generasi emas, dilakukan melalui "program menjadi orang tua hebat", Bina Keluarga Balita (BKB), dan generasi Berencana (GenRe), Program GenRe dikembangkan melalui dua pendekatan yaitu pusat informasi dan konsleling Remaja (PIK-R) dan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). Genre antara lain merencanakan usia pernikahan yang tepat, merencanakan jumlah anak dan mengikuti program KB, merencanakan mendidik anak dengan baik sehingga menjadi generasi yang tangguh dan merencanakan hari tua sejak dini. Pesan kami jangan sampai kita nanti hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri, kembangkan terus standart kompetensi agar dapat bersaing dengan tenaga kerja global," jelas Kepala Dinas PPKBP3A Sukoharjo dalam sambutannya.

Demikian release yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN.,M.Hum. (Tj)


 

 

 







Minggu, 17 September 2017

Bupati Sukoharjo Lepas Ribuan Peserta "Sukoharjo Gowes 2017"



Ribuan warga Sukoharjo mengikuti sepeda sehat dalam rangka perayaan hari lahir (Harlah) ke-71 Kabupaten Sukoharjo dengan start dan finis di alun-alun Satya Negara Sukoharjo, Minggu (17/9/2017). Rombongan peserta diberangkatkan Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.,MH.
Kurang lebih 13 ribu orang mengikuti sepeda sehat ini. Pengibaran bendera start dilaksanakan Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH,MH didampingi segenap Forkopimda. Sepeda sehat ini terselenggara kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo bekerjasama dengan Luwak White Coffee serta PJ. Wahyu Sony. Tujuan pelaksanaan ini sebagai sarana rekreasi dan olah raga bagi masyarakat. Jarak tempuh sepeda santai  kurang lebih 7 kilometer dengan rute Start Alun - alun Satya Negara Sukoharjo ke timur - RSUD Sukoharjo ke utara - Pertigaan Bugo ke selatan - Proliman ke barat - Finish Alun - alun Satya Negara. Setelah bersepeda para peserta istirahat sambil menunggu hadiah yang disediakan panitia penyelenggara yang menyediakan hadiah satu buah mobil Daihatsu Ayla, 5 yamaha Mio,uang tunai Rp 2 juta untuk 5 pemenang, 10 sepeda gunung serta hadiah hiburan.
Hadiah utama 1 unit Mobil Daihatsu Ayla yg beruntung no undian : 03181 an. SEKAR MERAH alamat Klewer Rt.2 Rw.7 Ds. SRATEN Kec. GATAK KAB.SUKOHARJO  Acara dimeriakan dengan tampilnya group musik dandut Om. Barowo.
Demikian release yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M. Hum.(Tj)

Bupati Sukoharjo Canangkan Kampung Keluarga Berencana Wilayah ke-6


Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya, SH.,MH mencanangkan pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) yang ditempatkan di Dusun Blimbing, Desa Luwang, Kecamatan Gatak, Sabtu (16/9). Pembentukan Kampung KB ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menekan ledakan jumlah penduduk dan sebagai implementasi dari NAWACITA prioritas pembangunan kependudukan dan KB. Acara diawali ucapan selamat datang oleh Kepala Desa Luwang Sugeng Wibowo,S.Sos.

Bupati Sukoharjo dalam sambutannya menjelaskan "Pembentukan Kampung KB ini patut kita apresiasi dan didukung banyak pihak.Di Kabupaten Sukoharjo, pembentukan dan pencanangan kampung KB, sampai hari ini telah dilaksanakan di 6 lokasi diwilayah Sukoharjo, yakni pertama di kampung terok begajah kecamatan Sukoharjo, kedua dukuh klampisrejo desa sidorejo Bendosari, ketiga dukuh kedungbatang desa ngasinan Kecamatan Bulu, keempat dukuh Badran desa pondok Kecamatan Nguter, kelima dukuh Barungan desa pondok Kecamatan Nguter dan saat ini di Dukuh Blimbing desa luwang Kecamatan Gatak.
Kita harapkan program Kependudukan, KB dan pembangunan keluarga di Kabupaten Sukoharjo menjadi semakin baik dan sukses untuk menghantarkan warga Sukoharjo menuju keluarga yang sejahtera lahir dan batin,"harap Bupati ketika memberi sambutan.

Bupati terus bertekad menekan angka kemiskinan terus turun dengan melalui Program KB , prosentase angka kemiskinan dikabupaten Sukoharjo yang sebesar 9% sedangkan di propinsi jateng sebesar 12%. Sedangkan capaian kelahiran sebesar 1,74% jauh dibawah Propinsi Jateng sebesar 2,5%.
Menurutnya, melalui Kampung KB ini diharapkan bisa memberikan kekuatan dan motivasi bagi masyarakat untuk menyadari pentingnya program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK). Dengan demikian, program KB yang mengalami pasang surut dalam perkembangannya akan bisa meningkat lagi. Sehingga pada akhirnya akan dapat mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

Bupati meminta agar instansi terkait memberikan penjelasan lengkap dan jelas pada masyarakat terkait dibentuknya Kampung KB tersebut. Sebab jika informasinya tidak tepat maka akan berdampak tidak efektifnya pelaksanaan program KKBPK tersebut.
Untuk itu, masyarakat harus tahu masalah dibidang kependudukan. Seperti laju pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk, pemberian wawasan pada pasangan usia subur agar mau ikut KB.
"Pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk merevitalisasi program KB karena tantangan dan tanggung jawab yang dihadapi oleh keluarga-keluarga Indonesia ke depan akan semakin besar. Salah satu upaya pendekatan yang dilakukan adalah melalui pencanangan Kampung KB ini," imbuhnya. Disamping itu Bupati menjelaskan berbagai program pembangunan ditahun depan yang akan terus digelontorkan di masyarakat seperti di tahun 2018 direncanakan akan ada dana pembangunan inventarisasi kajang atau tenda per RT diwilayah se- Kabupaten Sukoharjo dengan total bantuan mencapai Rp.25 Milyard," jelas Bupati.

Acara diakhiri penyerahan tokoh wayang kepada dalang Bagong Darmono dari Bupati, dengan Lakon Bimo Krido.
Demikian release yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN.,M.Hum. (Tj)

Sabtu, 16 September 2017

MAJELIS PEMBIMBING PRAMUKA SUKOHARJO TERIMA KURSUS SINGKAT


Penyelenggaraan Kursus Orientasi Singkat Majelis Pembimbing (KOS-MABI) Kwartir Cabang Sukoharjo tahun 2017 diselenggarakan selama dua hari  untuk menggugah semangat para pejabat, para pimpinan tinggi dan pimpinan Perangkat Daerah selaku Anggota Mabicab dan para Camat selaku Ketua Mabiran untuk memberikan dukungan secara penuh dan berkomitmen terhadap kegiatan dan kemajuan kepramukaan di Kwarcab Sukoharjo, maupun di Kwartir Ranting masing-masing.
"Dengan telah dicanangkannya Kabupaten Sukoharjo menjadi Kabupaten Pramuka, memerlukan adanya komitmen dan tekad bersama jajaran Pemerintah Daerah, Dinas instansiterkait, lembaga non pemerintah dan warga masyarakat Sukoharjo untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Daerah dengan jiwa dan semangat Gerakan Pramuka," jelas Wakil Bupati H. Purwadi.,SE.,MM ketika membuka kegiatan KOS MABI tahun 2017 dan membacakan sambutan Bupati Sukoharjo selaku ketua Mabicab Sukoharjo, Sabtu (16/9). Wakil Bupati menandai pembukaan KOS-MABI tahun 2017 dengan menabuh gong.
Menurut Ketua Panitia Subari, S.Pd.,M.Pd melaporkan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang  Sukoharjo bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Latihan Kepramukaan Cabang ( Pusdiklatcab) dan Pusdiklat Kwarda Jawa Tengah menggelar Kursus Orientasi Singkat bagi Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka (KOS-MABI) tahun 2017. Kegiatan berlangsung di Hotel Pondok Sari 2, Karanganyar dan diikuti 64 orang peserta yang terdiri atas anggota Majelis Pembimbing Cabang ( Mabicab) Sukoharjo dan Ketua Majelis Pembimbing Ranting se- kabupaten Sukoharjo. Adapun materi meliputi pembangunan karakter bangsa melalui gerakan pramuka, disampaikan Kapolres Sukoharjo, kebijakan Kwarcab Sukoharjo, Rencana Strategi Gerakan Pramuka oleh kak kartono dari Kwarda Jateng, Prinsip dasar Kepramukaan dan metode Kepramukaan dari Kwarda Jateng, UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dari Kwarda Jateng, pengertian sifat fungsi pramuka oleh kak suhadi dan kegiatan outdoor game.
Bupati berharap para pimpinan akan terbuka wawasannya tentang gerakan pramuka dan akan lebih memahami fungsi dan tugasnya sebagai Majelis Pembimbing dalam organisasi Gerakan Pramuka, baik ditingkat Kwarcab maupun Kwartir masing-masing. Selain itu Wakil Bupati mengajak kepada seluruh peserta kursus untuk mengikuti dengan penuh tanggungjawab sambil bernostalgia masa masa muda dalam mengikuti kegiatan Kepramukaan.
Demikian yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN., M.Hum dalam releasenya.
(Tj)