Kamis, 31 Mei 2018

Sambut Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni, MPC Pemuda Pancasila Sukoharjo Gelar Kirab


SUKOHARJO-Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2018 dapat menjadikan momentum perekat seluruh komponen bangsa. Atas dasar itu Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Sukoharjo memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 2018 dengan mengelar kirab burung garuda dengan dikawal 73 obor.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Sukoharjo H. Purwadi, SH.MH, Ketua MPW PP Jateng, Bambang Eko Purnomo (BEP), Kodim 0726/sukoharjo, Polres Sukoharjo dan 12 pimpinan anak cabang se -Kabupaten Sukoharjo serta sejumlah undangan lainnya.
Kegiatan di awali Longmars berjalan kaki sejauh 1,5km, diikuti ratusan pemuda Pancasila dari markas pemuda Pancasila di Jombor Bendosari menuju Proliman dengan membawa lambang Negara burung Garuda Pancasila dan membawa 73 obor.  Setelah sampai di tugu pahlawan proliman, lambang Negara Garuda Pancasila diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo yang diterima oleh Wakil Bupati Sukoharjo didampingi ungsur TNI dan Polri.
ADV.Nursito, SH.,MH Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Sukoharjo, mengungkapkan malam ini merupakan malam yang sakral,  bagi pemuda pancasila dengan lahirnya pancasila dapat menjadi perekat bangsa.
."Aksi ini sebagai wujud syukur terhadap lahirnya Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Sebagai dasar negara dan ideologi sehingga kita, sebagai pemuda Indonesia wajib menjaga dasar negara kita agar tidak di rong-rong oleh  bangsa lain, yang akan menggantikan dasar negara kita," terang dia.
Lanjutnya, dimana bahaya latent komunis yang mana anti Pancasila itu tetap ada dan dapat muncul di tengah-tengah masyarakat. "Untuk itu, kita wajib menjaga kelangsungannya," katanya.
Wakil Bupati Sukoharjo H. Purwadi, SH.,MH dalam sambutannya mengatakan sebagai bentuk kepedulian Pemuda Pancasila yang di latar belakangi oleh kegelisahan terhadap adanya upaya-upaya dari beberapa pihak yang ingin mengotak-atik ideologi Pancasila. "Kami berharap dengan adanya aksi ini, Pancasila bisa terus bergelora di tengah masyarakat, tidak ada tempat bagi ideologi selain Pancasila di bumi Indonesia. Pancasila merupakan dasar sekaligus ideologi negara,  Pancasila lahir melalui proses yang panjang dan telah melalui sejumlah tantangan. Pancasila, merupakan nilai-nilai yang menjadi karakter bangsa Indonesia. Hal ini sangat fundamental, yaitu dasar dari Indonesia merdeka. "Dasar dari negara adalah Ideologi pancasila,"jelas Wakil Bupati.
Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)

Haflah Akhirussanah Ponpes Al-Ukhuwah Sukoharjo Dihadiri Asisten Sekda


SUKOHARJO- Bupati Sukoharjo, H. Wardoyo Wijaya SH.,MH mewakilkan Penjabat  Asisten Sekda II, Widodo SH.,MH menghadiri Haflah Akhirussanah dan Wisuda Santri Ponpes Al Ukhuwah Sukoharjo tahun ajaran 2017-2018, Kamis (31/5).
Menurut Ustadz H. Muhammad Sahli WS ketua yayasan Ponpes Al Ukhuwah Sukoharjo mengatakan kurikulum pondok pesantren Al Ukhuwah diperbanyak pelajaran diniyah. Wisuda kali ini terdiri dari Madrasah aliyah ( MA) angkatan ke-6, I'dad Muhafizhin (Penghafal Al Quran – Putra) angkatan ke-3 serta I'dad Muhafizhah (Penghafal Al Quran Untuk Putri) angkatan ke-17 dan Tahfidzul Qur'an 20 juz dan 30 juz.
¨ Pondok Pesantren Al Ukhuwah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Al Ukhuwah Sukoharjo berusaha untuk bisa mewujudkan pendidikan yang bermutu dengan menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) di semua bidang dengan mengadakan pelatihan-pelatihan pengajaran dan meningkatkan kafaah keilmuan mereka. Saat ini Ponpes Al-Ukhuwah memiliki gedung baru kampus 1 yang berada di Joho ini dan kampus 2 yang berada di Kecamatan Bendosari jelasnya.
Dalam sambutannya Asisten Sekda II , Widodo SH.,MH, dalam kesempatan itu,  mewakili Bupati Sukoharjo menyampaikan selamat kepada seluruh santri yang sudah menyelesaikan pendidikannya dengan baik.
"Semoga ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan dapat bermanfaat," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Widodo SH.,MH juga menyampaikan apresiasi pada Ponpes Al Ukhuwah yang terus menunjukkan eksistensinya.
"keberadaan ponpes juga dapat membantu pemerintah dalam membangun generasi yang berkualitas, yang tidak hanya menguasai pengetahuan umum, namun juga mempunyai pemahaman ilmu agama yang kuat," pungkas Asisten Sekda.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum.(Tj)

Senin, 28 Mei 2018

SUKOHARJO KEMBALI RAIH OPINI WTP

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2017. Penyerahan dilakukan di Kantor BPK di Perwakilan Jawa Tengah (Jateng) Senin (28/5) pukul 15.30. Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, SH, MH menerima sendiri laporan tersebut bersama dengan Ketua DPRD Sukoharjo Nurjayanto, SP.

Inspektur Sukoharjo Djoko Poernomo mengatakan, Sukoharjo sudah tiga kali ini mendapatkan WTP. Pertama pada LKPD 2015 dan 2016 lalu dan pada LKPD 2017 ini. Adapun kriteria dalam penilaian WTP ini yakni dari sisi keuangan laporan akutansinya, sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAT) atau tidak. Selain itu, sistem pengendalian intern, dan kepatuhan aturan perundangan. "Itu yang dinilai kriterianya penyajian laporan keuangan," papar dia.

Dia mengatakan, pemeriksaan pendahuluan dilakukan BPK pada bulan Februari – Maret. Sementara pemeriksaan terperinci dilakukan April – Mei. Penerimaan Opini WTP dilakukan hari ini (28/5).

Dia mengatakan, dalam meraih opini WTP ini tidak luput dari kerja keras semua pihak. Ispektorat bekerjasama dengan OPD lainnya juga untuk mendapatkan Opini WTP ini. "Ini hasil kerja keras semua pihak," papar Ipung.

Pihaknya menyatakan,catatan dari BPK segera ditindaklanjuti agar opini WTP kembali bisa diraih tahun depan dan tahun-tahun selajutnya. "Kita berbangga atas prestasi opini WTP ini. Harus terus dipertahankan kedepan," terang dia.

Ikut mendampingi Bupati dalam acara ini, Sekretaris Daerah, Kepala Badan Keuangan Daerah dan Sekretaris DPRD, demikian keterangan yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol, Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (ang)

 


Minggu, 27 Mei 2018

Menteri Keuangan Tinjau Pasar Telukan Sukoharjo

SUKOHARJO – Dalam kunjungannya ke Kabupaten Sukoharjo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  meninjau aktivitas para pedagang di Pasar Telukan kecamatan Grogol Sukoharjo, Sabtu (26/5).Didampingi Bupati Sukoharjo H.Wardoyo Wijaya, SH.,MH Menteri Sri Mulyani hampir mendatangi satu persatu pedagang di pasar Telukan yang sebagian besar merupakan penerima pembiayaan kredit ultra mikro (UMi). Tidak hanya itu, ia juga sempat memborong berbagai kebutuhan terutama sayur, dan buah-buahan.
Usai berkeliling di Pasar Telukan, Menkeu  mengungkapkan hingga saat ini sekitar Rp 2,5 triliun dana UMi dikelola di seluruh Indonesia. Namun dari jumlah tersebut realisasinya baru mencapai Rp 1,2 triliun.
" Ya, untuk kredit yang sifatnya bergulir itu disalurkan melalui beberapa lembaga, di antaranya Pegadaian, Permodalan Nasional Madani (PNM), juga Bahana Artha Ventura dan koperasi. Berbeda dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan jumlah pinjaman di atas Rp 50 juta, kredit UMi hanya diperbolehkan meminjam sekitar Rp 1 juta hingga Rp 5 juta ," ungkap Sri Mulyani.
Menurutnya, hingga saat ini di Indonesia juga menambahkan, secara nasional hingga saat ini terdapat 800.000 masyarakat yang menggunakan kredit UMi. Rata-rata jumlah pengguna kredit UMi terdiri dari pedagang, dan pengusaha kelontong.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan UKM Pemkab Sukoharjo Sutarmo mengatakan, dari beberepa pasar di kabupaten Sukoharjo di pasar Telukan termasuk paling banyak pedagang yang memanfatkan kredit UMi. Diakui, sebagai program baru, UMi memang belum banyak dikenal.
"Kami menjamin bahwa proses pengajuannya sangat cepat dan salah satu persyaratannya dana tersebut harus dipergunakan untuk usaha. Saat ini untuk pengajuan masih menggunakan agunan, seperti BPKB namun mendatang, pengajuan UMi diupayakan tanpa agunan ," tukas Sutarmo.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN.,M.Hum. (Tj)

Sabtu, 26 Mei 2018

Kamis, 24 Mei 2018

Menko PMK Puan Maharani Serahkan ribuan bantuan untuk Warga Sukoharjo

SUKOHARJO– Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani melakukan kunjungan kerja (kungker) ke Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, Kamis (24/5). Puan Maharani menyerahkan bantuan PKH, BPNT, KIP, SK TPG, Alat bantu bagi disabilitas, peralatan pertanian, pendidikan, permodalan BUMDes dan kendaraan operasional kebencanaan di Kabupaten Sukoharjo.
Bupati Sukoharjo dalam sambutannya mengapresiasi dan mengucapkan selamat datang serta berharap bantuan yang diberikan dapat dipergunakan dengan sebaik baiknya.
Adapun jenis bantuan yang diserahkan Menko PMK kepada warga antara lain berupa Lima ( 5 ) unit pompa air, satu ( 1 ) unit Traktor, sepuluh (10) unit mesin tanam padi, satu ( 1 ) unit mobil pick up, lima puluh ( 50 ) buah alat bantu dengar disabilitas, limapuluh ( 50 ) buah kruk ketiak, tujuh puluh lima ( 75 ) buah kursi roda, lima puluh ( 50 ) canadian, lima puluh ( 50 ) buah tongkat putih tunanetra, sepuluh ( 10 )bumdes @50 juta, tiga ( 3 ) paket sekolah, Rehap Kelas 1 SD dan 1 SMP, Laptop, LCD, Layar, Printer, Soundsystem untuk 9 SD, Pembangunan 9 ruang kelas baru, dua satu      ( 21 ) unit komputer, Apresiasi Anak Berprestasi@ 500,000 bagi 4 anak sd,smp,sma,smk, sembilan ratus ( 900 ) paket sembako untuk pkh, bpnt, kip, 200 sk tunjangan profesi guru, lima ratus ( 500 ) bibit rambutan dan bibit mangga,tiga ratus ( 300 ) paket bingkisan anak sekolah serta dua belas ( 12 ) doorprize.
"Saya harap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Bantuan ini sesuai dengan yang diperlukan warga Sukoharjo," ujar Menko PMK.
Dalam kesempatan itu, Puan juga mengajak dialog dan mendengarkan testemoni dari para penerima. Salah satunya dengan siswa penerima KIP. Menurutnya, siswa pemegang KIP untuk tingkat SD menerima dana Rp450.000 per tahun, jenjang SMP Rp750.000 per tahun dan jenjang SMA/SMK sebesar Rp1 juta per tahun. Bantuan tersebut diberikan melalui rekening siswa dan dicairkan menjelang naik kelas.
"Uangnya bisa digunakan keperluan sekolah seperti membeli seragam, tas, buku, dan lainnya. Intinya untuk keperluan pribadi siswa," terangnya.
Untuk BPNT, ujar Puan, setiap penerima mendapatkan dana Rp110 ribu dan digunakan untuk membeli beras serta telur.
Menko PMK Puan juga sempat menggelar kuis untuk warga yang hadir. Antara lain kuis diberikan pada salah satu siswa penerima KIP. Setelah naik panggung, siswa tersebut diminta untuk menyebutkan 15 provinsi di Indonesia serta melafalkan Pancsila. Setelah bisa menjawab, siswa yang bernama Fajar tersebut mendapat hadiah gitar yang ditandantangani oleh Puan Maharani.
Selain itu, kuis juga diberikan pada tiga warga lainnya yang kebetulan ibu-ibu. Pertanyaan yang diberikan Puan pun bervariasi. Ada yang diminta untuk menyebutkan 10 mama ikan yang ada di Sukoharjo, ada juga yang diminta melafalkan Pancasila. "Untuk yng ini saya minta sebutkan 10 makanan khas Sukoharjo," kata Puan pada peserta terakhir.
Dengan lancar, ibu-ibu yang kebetulan naik panggung menjawab setiap pertanyaan Puan. Untuk itu, ibu-ibu tersebut masing-masing mendapatkan hadiah kompor, ricecooker, dan juga handphone untk peserta terakhir yang kebetulan berprofesi sebagai guru TK. (Tj)

Selasa, 22 Mei 2018

Sambangi Ponpes di Sukoharjo, Kemenperin Ajak Santri Bangun Wirausaha

SUKOHARJ0- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ir. Airlangga Hartarto MBA, M.MT, beserta Direktur Jenderal (Dirjen) IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih, Anggota Komisi VI DPR RI, Endang Srikarti Handayni, Wakil Bupati Sukoharjo H. Purwadi SE.,MM, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anief serta pengasuh pondok pesantren menghadiri peluncuran program penumbuhan wirausaha baru di lingkungan Pondok Pesantren (ponpes) di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Senin (21/5).

Pada kesempatan tersebut, Kemenperin memberikan bantuan fasilitasi mesin peralatan secara simbolis oleh Ditjen IKM disaksikan Menteri Perindustrian  berupa alat las dan alat pembuat roti untuk sejumlah pondok pesantren Muhammadiyah. Penyerahannya disaksikan Wakil Bupati Sukoharjo H. Purwadi,SE.,MM, Rektor UMS Dr Sofyan anief,  pengasuh pondok pesantren dan sejumlah pejabat.

Di hadapan 1.000 santri yang ikut dalam peluncuran itu, Airlangga menjelaskan, ponpes memiliki potensi besar menciptakan wirausaha baru dan menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah (IKM). Dengan program itu, santri diharapkan mampu menghadapi industri 4.0 yang kompetitif.

Mengingat pada 2030 Indonesia memasuki bonus demografi. Ketua Ittihad Al Ma'ahid Al Muhammadiyah atau Persatuan Ponpes Muhammadiyah se-Indonesia, Yunus Muhammadi menyambut baik peluncuran program santripreneur di UMS.

Apalagi ada dua ponpes dari 236 ponpes se-Indonesia yang mendapatkan bantuan alat produksi. Dia pun berharap ponpes lain akan mendapatkan pembinaan secara bertahap. Baik berupa alat produksi barang maupun keterampilan.

Rektor UMS Sofyan Anif menambahkan, langkah Kemenperin menggandeng ponpes dalam menciptakan wirausaha baru yang digerakkan santri, menjadi angin segar

Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Dr. Sofyan Anif, M.Si dalam sambutannya mengatakan menyebut kerjasama antara UMS dengan pondok pesantren untuk memberdayakan ekonomi menjadi tanggung jawab bersama.

"Potensi pengembangan kewirausahaan sangat besar di lingkungan ponpes, dimana terdapat Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap dibentuk," jelasnya.

Dr. Sofyan Anif, M.Si melanjutkan, adanya fokus dalam kewirausahaan tersebut, sejak enam tahun lalu, semua jurusan di UMS diwajibkan adanya mata kuliah kewirausahaan.

Ditambahkan pula oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah (Jateng) Arif Sambodo, dari data BPS sendiri di Indonesia ada 5.850 pondok pesantren dengan 50 ribu ustad serta ustadzah, dan 507 ribu santri. Tentunya ini menjadi potensi besar untuk dikembangkan, apalagi untuk memajukan pondok pesantren.

"Dengan adanya pelibatan santri yang dipacu dalam bidang kewirausahaan diharapkan dapat membentuk santri yang Akhlakul Karimah," ujarnya.

Disamping itu juga menumbuhkan santri yang mandiri, tangguh, dan dapat berwirausaha.

Untuk itu para santri ini perlu dirangkul dan berikan pendampingan.

"Harapannya santripreneur ini dapat mewujudkan industri nasional yang berbasis syariah dan ikut serta memajukan perkonomian Indonesia," tutupnya.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)



Senin, 21 Mei 2018

PERINGATI HARKITNAS KE-110, PEMKAB SUKOHARJO SELENGGARAKAN UPACARA BENDERA DAN ZIARAH

Peringatan ke-110 Hari Kebangkitan Nasional Tingkat Kabupaten Sukoharjo Tahun 2018 diselenggarakan Upacara Bendera dengan Irup Bupati Sukoharjo H..Wardoyo Wijaya, SH, MH. Upacara berlangsung hikmat, dilaksanakan Senin, 21 Mei 2018 di Halaman Sekretariat Daerah dengan dihadiri Muspida Plus beserta Istri, Sekda, para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, dan Kepala SKPD, dengan peserta upacara perwakilan dari ASN, TNI, Polri, Pelajar, Mahasiswa dan Organisasi Wanita.

Tema peringatan Harkitnas tahun ini adalah "Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia dalam Era Digital". Hal ini harus dimaknai dengan usaha penyadaran setiap masyarakat Indonesia untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun masyarakat sendiri.

Dalam sambutan Menteri Kominfo RI yang dibacakan Bupati disebutkan bahwa digitalisasi diberbagai bidang membuka peluang dan ancaman yang sama. Menjadi ancaman jika hanya pasif menjadi pengguna dan pasar, tetapi akan menjadi peluang dan berkah besar apabila generasi milenia mampu menaklukan dan menjadi pemain yang menentukan arah ekonomi berbasis digital ini. Apresiasi telah banyak diberikan kepada anak muda kreatif yang mampu menggenggam dunia digital, menjadi kreator dan pengembang aplikasi digital yang mendunia. Tantangannya, bagaimana kita semua bersama bangkit menjaga dunia yang serba digital menjadi wadah yang kondusif bagi perkembangan budi pekerti yang seimbang dengan pengetahuan dan ketrampilan terutama bagi generasi penerus kita, demi kejayaan Indonesia.

Peringatan ini dirangkai dengan Ziarah (doa bersama dan tabur bunga) ke Taman Makam Pahlawan KH. Samanhudi di desa Banaran Kecamatan Grogol, dengan dipimpin oleh Kapolres Sukoharjo.

Demikian informasi yang dapat dihimpun Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo, Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Yk)

 


Jumat, 18 Mei 2018

Pengajian Nur Rohmat Bagikan 10.000 Kain Batik di Rumah Dinas Bupati Sukoharjo

SUKOHARJO – Pengajian Nur Rohmat rutin menggelar pengajian tiap tanggal 18 tiap bulannya. Pengajian tersebut digelar di Rumah Dinas Bupati Sukoharjo, Jumat (18/5).  Setiap acara, ribuan peserta jamaah pengajian khusus ibu-ibu tersebut selalu memadati kompleks rumah dinas. Kelompok pengajian tersebut diprakarsai dan dipimpin oleh Hj. Etik Suryani ,SE istri Bupati Sukoharjo. Kali ini terasa istimewa dikarenakan bertepatan memasuki awal bulan Ramadhan 1439 H/2018M.

Tauziah dalam pengajin disampaikan oleh ustadz H. Agus, yang menyampaikan tentang manfat puasa Ramadhan antara lain manfaat untuk pribadi dan dapat bermanfaat bagi kehidupan sosial.

Hj. Etik Suryani, SE selaku Pembina pengajian Nur Rohmat beserta pengurus membagikan 10.000 kain batik dalam rangka menyemarakan bulan suci Ramadhan. Dalam sambutannya  mengatakan, pengajian Nur Rohmat rutin digelar setiap bulan pada tanggal 18. Biasanya, pengajian digelar sore hari, namun khusus di bulan puasa ini pengajian diajukan pada pagi hari.

"Pengajian ini kan khusus ibu-ibu, kalau digelar sore hari pasti repot karena harus menyiapkan buka puasa bagi keluarga sehingga diajukan di pagi hari," ujar istri Bupati Sukoharjo tersebut.

Etik juga mengatakan, peserta pengajian di bulan puasa selalu melonjak dibandingkan bulan sebelumnya. Biasanya, ujar Etik yang juga Ketua TP PKK tersebut, ibu-ibu yang ikut dalam pengajian sekitar lima hingga enam ribu. Tapi, pengajian Nur Rohmat di bulan puasa ini melonjak hingga 10 ribu peserta.

"Jumlahnya sekitar 10 ribu peserta karena kami menyiapkan kain 10 ribu potong dan habis semuanya. Artinya, semangat ibu-ibu mengikuti pengajian di bulan puasa mengalami kenaikan," ujarnya.

Terkait kain batik yang diberikan pada peserta pengajian, Etik berharap bisa dimanfaatkan dengan baik. Entah itu untuk seragam atau untuk kebutuhan lainnya. Etik hanya berharap dengan pembagian kain tersebut semangat ibu-ibu di Sukoharjo mengikuti pengajian semakin tinggi. Tidak hanya di rumdin, tapi di majelis-majelis pengajian yang lain.

Hj.Etik berharap, pengajian Nur Rohmat di rumdin Bupati terus dilanjutkan hingga tahun-tahun mendatang. "Entah siapa yang jadi pemimpin di Sukoharjo ini, saya harap pengajian ini tetap diteruskan. Dulu merintisnya juga lama dimulai dari 25 orang dan sekarang sudah mencapai puluhan ribu jamaah," ujarnya.

Dari pantauan di lokasi, pembagian kain batik dilakukan di dua titik. Masing-masing di pintu gerbang utama dan pintu gerbang sisi selatan rumdin. Pembagian dilakukan saat para jamaah keluar dari kompleks rumdin. Pembagian berlangsung lancar meski harus antre karena dijaga ketat oleh Satpol PP. Panitia juga senantiasa mengingatkan jamaah untuk antre dan tidak berdesak-desakan.

Dalam pengajian ini juga dilaporkan saldo infaq bulan April 2018 oleh Baznas Kabupaten Sukoharjo serta dijelaskan penyaluran infaq Kabupaten Sukoharjo.

Demikian infomasi yang disampikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)


Virus-free. www.avast.com

Kamis, 17 Mei 2018

Bupati Sukoharjo Tarawih Perdana di Pendopo Graha Satya Praja dan Gelar Safari Tarawih

SUKOHARJO- Mengawali masuknya 1 ramadhan 1439 Hijriah, Bupati Kabupaten Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH,MH, Forkopimda Plus  serta Seluruh pejabat perangkat daerah melaksanakan shalat isya dan tarawih di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Rabu, 16 Mei 2018.

Turut hadir Wakil Bupati Sukoharjo H.Purwadi SE,MM, Sekda, pejabat Kemenag, MUI, Ketua TP.PKK Kabupaten Sukoharjo, Ketua dharma Wanita Persatuan serta ormas Islam serta unsur Pramuka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo beserta jajarannya turut memeriahkan malam perdana Tarawih tingkat Kabupaten Sukoharjo yang dijadwalkan akan dilanjutkan tarawih keliling (tarling) ke-12 Kecamatan se- wilayah Kabupaten Sukoharjo dengan jadwal selanjutnya direncanakan pada hari Kamistanggal 17-5-2018 Kecamatan Grogol di Masjid Al Fath Dukuh Sengon RT 02/XI Desa Langenharjo Kecamatan Grogol.

Acara diawali pembacaan ayat suci Al-quran oleh H. Lasimin S.Pdi dari Kemenag Kabupaten Sukoharjo. Menurut Ketua panitia penyelenggara Asisten II Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Widodo SH.,MH melaporkan dasar kegiatan ini dan menjelaskan bahwa kegiatan tarling perdana ini diikuti berbagai unsur masyarakat serta akan dilanjutkan dilaksanakan tarling ke-12 Kecamatan se- wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Bertindak sebagai Imam Bapak H. Miftahul Hakim, Lc dari Kemenag Sukoharjo serta kultum diisi oleh H. Ikhsan Muhadi, S.Ag selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo.

Dalam sambutan Bupati mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa serta mengajak untuk mempersiapkan diri secara baik dan dapat mengaktualisasikan hakekat makna ibadah puasa dalam kehidupan sehari-hari.

" beberapa hari lalu kita semua dikejutkan dengan peristiwa pengeboman di Surabaya dan Sidoharjo Jatim, saya mengajak kepada seluruh umat Islam di Kabupaten Sukoharjo, untuk dapat tampil terdepan menjadi figur pelopor pemersatu bangsa yang membentengi diri dengan keyakinan iman yang kokoh dan nilai nilai religius, sehingga akan terus dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,"harap Bupati.

Dalam kultum kali ini H. Ikhsan Muhadi, S.Ag memberikan tauziah tentang keutamaan bulan Ramadhan serta menyampaikan seruan dari Menteri agama RI.

"kepada penceramah harus bisa menjaga martabat kemanusiaan serta dapat menyampaikan misi visi yang baik terbebas dari umpatan kebencian dari agama apapaun, dapat menciptkan pendidikan dan tidak mempertentangkan unsur Sara dan tunduk pada hukum yang berlaku," jelas H. IKhsan Muhadi, S.Ag.

Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkb Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)


Rabu, 16 Mei 2018

BUPATI SECARA SIMBOLIS SERAHKAN BANTUAN SOSIAL UANG DUKA

Penyerahan pemberian bantuan sosial uang duka bagi keluarga penduduk miskin  se-Kabupaten Sukoharjo TA 2018 dilaksanakan Rabu pagi, 16 Mei 2018 di Pendopo Graha Satya Praja secara simbolis oleh Bupati Wardoyo Wijaya, SH, MH. Acara turut dihadiri Wakil Bupati Purwadi, SE, MM, Sekda Drs. Agus Santosa, para Asisten Sekda, Kepala OPD terkait, Camat se-Kabupaten dan para penerima bantuan.

Pada kesempatan ini diserahkan bantuan kepada ahli waris dari 1.077 orang dengan jumlah dana sebesar Rp..3.231.000.000,- dengan rincian warga kecamatan Weru 115 orang, Bulu  89 orang, Tawangsari 100 orang, Sukoharjo 76 orang, Mojolaban 88 orang, Bendosari 75 orang, Polokarto 97 orang, Grogol 105 orang, Baki 73 orang, Gatak 73 orang, Kartasura 86 orang dan Kecamatan Nguter sebanyak 100 orang.

Plt. Kepala Dinas Sosial Bp. Sarmadi, SE, M.Si menyampaikan, "Dalam penyalurannya Dinas Sosial bekerjasama dengan pihak Bank Jateng Cabang Sukoharjo, untuk mempermudah dalam pendistribusian dan memberikan kenyamanan kepada penerima. Saat ini di Pendopo ada 12 counter untuk 12 kecamatan, dan tiap-tiap counter ada 3 petugas dan 1 pendamping dari kecamatan".

Dalam sambutan dan pengarahannya, Bupati Wardoyo memberikan selamat kepada ahli waris / penerima uang duka. Selain itu Bupati berpesan agar uang yang diterima digunakan untuk hal yang bermanfaat agar membawa keberkahan. Uang duka yang diberikan utuh sebesar Rp 3 juta rupiah. "Uang diterimakan dengan tunai utuh 3 juta rupiah, kalau sampai ada potongan, saudara-saudara bisa melaporkan" tandas Wardoyo.

Demikian keterangan yang dapat dihimpun Kabag Humas dan Protokol Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Yk)


Senin, 14 Mei 2018

Bupati Letakkan Batu Pertama di Ponpes Azzayadiyy Sukoharjo

SUKOHARJO - Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.,MH melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qur'aniyy Az-zayadiyy yang ada di  Dukuh talang Abang RT.05/11 Desa Sanggrahan Kecamatan Grogol.

Acara ini dilaksanakan Senin (14/5), ikut hadir dalam acara ini Wakil Bupati H. Purwadi, SE.,MM, Dirjen PUPR bagian Direktur Rumah Khusus Ir. Christ Robert Panusunan marbun, M.Sc, Muspika Kecamatan Grogol, Kepala Desa serta turut hadir Pimpinan Ponpes Azzayadiyy KH. Abdul Kariem, Ketua Yayasan Drs. H. Ahmad Alamul Huda, M.Si.

Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.,MH mengapresiasi atas pembangunan Ponpes ini.

"ponpes ini sebagai wujud nyata menggali potensi di masyarakat,"ungkap Bupati.

Sementara itu Direktorat Jendral Penyediaan Perumahan Kementerian Perumahan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR), Direktur Rumah Khusus Ir. Christ Robert Panusuan Marbun, M.Sc mengatakan pembangunan perumahan merupakan hak warga Negara dan merupakan indikator pembangunan nasional

"semoga pembangunan dapat berjalan lancar,"harapnya.

Sementara itu pimpinan Ponpes Azzayadiyy KH. Abdul Kariem mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam proses pembanguan Ponpes ini.

Prosesi peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Bupati beserta para pimpinan Ponpes mengakhiri acara peletakan batu pertama Ponpes az-zayadiyy Sukoharjo.

Demikian informasi yang disampaikan oleh kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)


GRAND FINAL MAS MBAK SUKOHARJO 2018, Dodit Dan Monica Terpilih Jadi Juara


 

Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Kabupaten Sukoharjo 2018 telah selesai dilaksanakan, Sabtu (12/05). Acara grand final berlangsung di Pendopo Kabupaten Sukoharjo Graha Satya Praja.

Acara diawali dengan sambutan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, SH, MH, grand final pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata 2018 resmi dibuka. Sebanyak 10 finalis putra dan 10 finalis putri mengikuti puncak acara tersebut.

Ke 10 pasangan finalis menjawab pertanyaan dari para juri yang diketuai oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukoharjo, Etik Suryani, SE. acara ini merupakan puncak Rangkaian acara yang dimulai pada tanggal 22 Maret hingga 26 April 2018 dengan jumlah pendaftar 167 orang.

Adapun tahap-tahapnya yakni teknikal meeting tanggal 2 Mei, tanggal 3 Mei tes tertulis dan wawancara yang langsung diambil 10 pasang untuk mengikuti orientasi lapangan. Lalu tanggal 7-9 Mei para finalis diberi kesempatan unjuk kebolehan bakat.

Mas dan Mbak Duta Wisata 2018 Kabupaten Sukoharjo yang terpilih yakni Orlando Dodit Ade Saputra dari Kecamatan Kartasura dan Monica Putri Cornelia dari Kecamatan Mojolaban.

"Ini dengan seleksi berbagai kompetensi, termasuk di dalamnya ada pertanyaan yang menyangkut dengan intelektual dalam pemahaman memahami permasalahan," terang Drs. Darno, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan selaku Ketua Panitia.

Kedua diyakini mampu membawa nama harum Sukoharjo untuk maju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah. Masing-masing juara tersebut Mas dan Mbak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 15 juta dan piagam. (ang)

 


Kamis, 10 Mei 2018

PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN GEDUNG KAMPUS II SD MUHAMMADIYAH BEKONANG

Pendidikan akhlak anak harus dimulai sejak dini agar mereka dapat menjadi penerus bangsa yang akhlaqul karimah. Sekolah dasar memiliki peranan penting dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan yang religius. Rabu malam, 9 Mei 2018 di Desa Bekonang Kecamatan Mojolaban dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung kampus II SD Muhammadiyah Bekonang oleh Wakil Bupati Sukoharjo, H..Purwadi, SE, MM disaksikan Pengurus Daerah Muhammadiyah Sukoharjo, PC Muhammadiyah Bekonang, Ali Sofyan, S.Pd.I, KepSek SD Muhammadiyah, Sumarman S.Pd, Camat Mojolaban Iwan Setiyono, S.STP, M.Hum bersama jajaran Muspika Mojolaban.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Wakil Bupati, disampaikan bahwa Program Pendidikan Dasar diharapkan menjadi salah satu sarana untuk menumbuhkan, mengembangkan, membina dan mengarahkan potensi-potensi dasar yang dimiliki anak didik. Sehingga diharapkan SD Muhammadiyah Bekonang ini dapat mengimlementasikan pendidikan akhlak kepada siswa dalam pergaulan sehari-hari baik di sekolah maupun di masyarakat.

Bupati juga berpesan kepada Kepala Sekolah dan jajarannya untuk mengelola sekolah dengan profesional, transparan dan akuntabel. Para Guru agar bekerja dengan optimal yang didasari semangat kerja tinggi, kreatif, inovatif dan terus mengembangkan kemampuan agar menjadi tenaga pendidik yang handal dalam memersiapkan generasi penerus yang cerdas dan bermoral.

Pada intinya, Pemerintah merasa bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang turut berperan dan memprakarsai pembangunan gedung ini, semoga nantinya pembangunan berjalan lancar sesuai dengan perencanaan. (Yk)


RSUD Ir. SOEKARNO GELAR SEMINAR MEDIK

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir. Soekarno Sukoharjo menggelar Seminar Kegawatdaruratan Medik, bertempat di aula Wijaya Kusuma di Gedung Utama Rumah Sakit tersebut, Rabu (9/5).

 

Dalam sambutyannya Direktur RSUD Ir. Soekarno, drg. Gani Suharto, Sp. KG menjelaskan tujuan seminar ini, "Kami akan menggelar seminar kesehatan secara berkala. Tujuannya tak lain untuk menambah pengetahuan para petugas kesehatan serta menjalin silaturahmi dan kerjasama dengan PPK I tentang pelayanan kesehatan di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo," jelasnya.

 

Gani Suharto juga menambahkan di era JKN saat ini rujukan dari PPK I jangan terstigma dengan kelas RS, tetapi berdasarkan kompetensi RS rujukan. Pelayanan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo semakin berkembang dengan jenis pelayanan spesialis dan sub spesialis ditunjang dengan alat medis yang cukup lengkap dan canggih.

  

Seminar diikuti 72 peserta perwakilan dari PPK I dan Klinik Pratama Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya. dr. Nia Marina Pramesti, Sp. P membuka sesi pertama seminar dengan tema Tata Laksana Atsma Eksaserbasi dan dilanjutkan oleh dr. Yudi Eko Prasetyo, M. Si, Med, Sp. B yang menjekaskan tentang Penatalaksanaan Trauma Thoraks dan Abdomen.

 

Sedangkan materi "Manajemen Pre Hospital pada Sindroma Koroner Akut dan Kegawatdaruratan Jantung Lainnya" dipaparkan oleh dr. Noviadi Widiawanto, Sp. JP.

 

Hadir dalam Seminar  tersebut dr. Iskandar Ketua IDI Sukoharjo, yang menjelaskan tentang Etikolegal Pelayanan Medis PPK I. Tentunya seminar seperti ini akan selalu diadakan secara rutin, dan semoga kedepannya akan lebih baik untuk kemajuan pelayanan kesehatan di Sukoharjo, demikian keterangan dari Kepala Sub Bagian Hukum,Humas dan Informasi RSUD Ir. Soekarno Laila Nurokhmah, S.Psi. (LN)