Jumat, 24 Februari 2017

BUPATI UMUMKAN TENAGA KESEHATAN


 

Pengumuman kelulusan Tenaga Kesehatan dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kemenkes di Sukoharjo, diumumkan langsung oleh Bupati di depan PTT, yang bertempat di Graha Satya Praja, pada Jumat (24/02).

Bupati mengumumkan Kelulusan tersebut berdasarkan Surat Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor : R/206/S.SM.01.00/2017 tanggal 2 Pebruari 2017, dimana isinya adalah perihal Penyampaian Penetapan Kebutuhan PNS dari PTT dan hasil Seleksi Kompetensi Dasar Kementrian Kesehatan. Bagi PTT yang lulus selanjutnya akan melakukan proses pemberkasan untuk proses selanjutnya.

Dalam acara tersebut Bupati menyampaikan "dari 151 PTT, 1 dokter dan 1 bidan mengundurkan diri, sedangkan 126 bidan lulus dan 23 lainnya tidak lulus," ditegaskan oleh Bupati bahwa yang tidak lulus dikarenakan faktor umur yang sudah lebih dari 35 tahun.

Bupati juga menambahkan "ini wewenang pusat, kami hanya menerima hasilnya, test diadakan oleh Kementrian Kesehatan bekerjasama dengan Kemenpan," jadi dalam proses seleksi ini tidak ada unsur KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme-red) dan tidak ada istilah bayar-bayaran, lanjutnya.

Kepada PTT yang tidak lulus Bupati meminta mereka untuk bersabar dan menghargai proses, sedangkan untuk PTT yang lulus diminta untuk bekerja secara optimal, "Bidan Desa harus blabak (menetap di tempat kerja-red), agar bisa bekerja dan dekat dengan masyarakat, ini jadi komitmen kita dan harus dilaksanakan," tegasnya.

Acara itu dihadiri juga oleh Wakil Bupati, Sekda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BKD, dan juga para Asisten Sekda. (ang)

Foto Penerimaan Bidan PTT


Rabu, 22 Februari 2017

RAT KOPERASI WANITA “BUNDA” DHARMA WANITA PERSATUAN KABUPATEN SUKOHARJO

Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sukoharjo hari Selasa ini (21/2) mengadakan pertemuan rutin yang dirangkai dengan Rapat Anggota Tahunan Koperasi Wanita "Bunda" yang berbadan hukum dengan nomer 11100/BH/I/1989 tanggal 21 Januari 1989. Pertemuan DWP Kabupaten Sukoharjo di Gedung BPMPP lt III kali ini diisi dengan acara rutin laporan kegiatan seksi-seksi. Tidak ada agenda kegiatan khusus karena memang akan dirangkai dengan acara berikutnya, yaitu RAT Koperasi DWP Kabupaten. Acara dihadiri Penasehat DWP Kabupaten Sukoharjo, Ny. Hj. Etty Suryani Wardoyo, Ketua DWP Kabupaten Ny. Galuh Agus Santosa, Ketua Dekopinda, dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, yang mewakili Sekretaris Daerah, Pengurus DWP, Pengawas, Pengurus dan Anggota Koperasi Bunda.

RAT dilaksanakan dengan acara inti Laporan Pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi, pembacaan program kerja tahun 2017 serta reorganisasi pengawas dan pengurus koperasi periode 2017-2019. Dalam RAT hadir dan berkenan memberikan sambutan Ketua Dekopinda Kabupaten Sukoharjo, Bapak Drs. Tulus Sutoyo, BA, M.Pd yang intinya sangat mengapresiasi karena pengurus telah menyelenggarakan RAT tepat waktu dan dihadiri banyak anggota koperasi. Menurut pengamatan Dekopinda, Koperasi "Bunda"  tergolong sehat dan telah mampu mencukupi kebutuhan anggota-anggotanya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM yang diwakili Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Koperasi dan UMKM, Bapak Herdis Kurnia Wijaya, S.Sos menyampaikan bahwa banyak koperasi dengan kategori tidak sehat di Sukoharjo. Ada sekitar 800 koperasi di seluruh Sukoharjo dan hanya 200 yang aktif (melaksanakan RAT), sedangkan sisanya tidak aktif. Disperindagkop UMKM mengucapkan selamat atas keberhasilan Koperasi Bunda yang tetap aktif dan telah berjalan baik serta mampu mensejahterakan anggotanya. Karena di tahun 2017 Pemerintah berencana menutup 60.000 koperasi tidak sehat di seluruh Indonesia.

Sekretaris Daerah dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I, Ibu Hasni, SH menyampaikan rasa bangga bahwa koperasi Bunda telah berkembang baik dan agar dipertahankan untuk menjadikan lebih baik lagi. Selain itu Sekda juga berpesan, Koperasi Bunda dengan anggota ibu-ibu mampu memberdayakan koperasi agar lebih profesional, agar lebih bisa mensejahterakan anggotanya dan agar mengembangkan jenis usaha lain untuk menaikkan pendapatan koperasi.

Setelah laporan pertanggungjawaban dan pandangan umum dari anggota, acara inti RAT selanjutnya adalah reorganisasi kepengurusan, yang hasilnya mengamanatkan Ny. Suharto HW kembali menjadi Ketua dan Ny. Aminari Mursito sebagai Wakil Ketua, Sekretaris Ny. Hj. GDS Hartanti, SE, Bendahara Ny. Sutarmo. Sedangkan sebagai Pengawas terpilih Ny. Ning YC. Sriyana, dengan anggota pengawas Ny. Endang Slamet Sanyoto dan Ny. Yanti Sugiyanti. Selanjutnya dilakukan pengambilan sumpah kepada pengurus dan pengawas terpilih dan diakhiri doa. (Yk)

 

Selasa, 21 Februari 2017

KKN Mahasiswa UNS di Sukoharjo Akan Ditingkatkan

Berakhirnya Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejumlah 144  mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Kabupaten Sukoharjo yang berlokasi di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Tawangsari (8 desa) dan Kecamatan Bulu (8 desa) resmi ditarik oleh Rektor UNS Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., saat penarikan Mahasiswa KKN Tematik Integratif UNS di Balai Desa Pojok Kecamatan Tawangsari pada hari Senin (21/2) di Pendopo Balai Desa Pojok Kecamatan Tawangsari,  Rektor UNS berencana tahun depan akan menempatkan kembali Mahasiswa KKN khususnya di Kabupaten Sukoharjo dengan tujuan mengali kembali potensi yang dapat berguna untuk pengembangan potensi bagi  masyarakat sukoharjo, selain itu diharapkan kedepan akan meningkatkan potensi khususnya di Wilayah Kabupaten Sukoharjo dengan salah satunnya berencana akan mengusung tema menyukseskan pelaporan keuangan dana desa dan pemanfaatannya, " harap Rektor. Selain itu Rektor berharap  MoU Pemkab dengan UNS akan mendukung pengembangan potensi dan pemanfaatan Dana Desa di Kabupaten Sukoharjo  ," harap Rektor UNS.

Wakil Bupati H. Purwadi SE.,MM mengapresiasi program KKN yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Sukoharjo  dan kunjungan rektor UNS ke lokasi KKN.
"kami akan koordinasi dengan Bupati dan dinas dinas terkait pengembangan produk produk KKN melalui program penelitian dan pengabdian ini,"ungkap Wakil Bupati.

Di hadapan  Wakil Bupati H. Purwadi SE.,MM, Rektor UNS, Camat Tawangsari, serta beberapa kepala desa tempat KKN, perwakilan mahasiswa yang telah melaksanakan KKN di 16 desa di dua Kecamatan selama 45 hari sejak bulan Januari lalu, memberikan penjelasan hasil-hasil KKN di berbagai bidang.

Dengan mengusung tema KKN, Tematik Integratif "Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, Pengembangan UMK, Pengembangan potensi pertanian", diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah organic dan anorganik menjadi produk yang memiliki nilai tambah, mengembangkan bank sampah, meningkatkan ketrampilan pengolahan bahan baku pertanian lokal, meningkatkan kualitas hidup dengan terpasangnya instalansi penjernih air, kemandirian masyarakat dalam penggunanan bahan bakar Briket hasil limbah arang dan kemampuan belajar siswa.

Dalam sambutan Ketua LPPM Prof. Sulistyo Saputro, M.Si Ph.D selaku penanggungjawab  KKN, dalam sambutannya mengatakan bahwa program KKN tujuannya agar mahasiswa belajar menerapkan ilmu yang didapat di kampus untuk diterapkan di masyarakat.

"Tentu ini harus diselaraskan dan disesuaikan kondisi masyarakat, KKN ini program agar disaat mahasiswa terjun dimasyarakat tidak bingung lagi, segera bisa mengambil keputusan untuk mengabdikan dirinya dimasyarakat," katanya.

Ia menjelaskan Tematik Integratif maksudnya bahwa program kerja atau tema yang dibawakan sesuai dengan kondisi lapangan, bahwa KKN membawa tema dan program kerja yang sesuai dengan permasalahan yang ada di masyarakat.

Sebelum diterjunkan ke lapangan, lanjutnya mahasiswa dibekali bagaimana kondisi sesungguhnya di lapangan. Mahasiswa juga diminta survey lapangan dan berkoordinasi dengan kepala desa, supaya tema dan program kerja yang dilakukan bisa sesuai.

Sedangkan Integratif maksudnya, kampus juga melibatkan dinas instansi dan pakar atau praktisi yang sesuai dibidangnya selama program KKN berlangsung.

"Kami mengucapkan terima kasih atas perkenannya untuk KKN disini. Selama satu setengah bulan di Kecamatan Tawangsari banyak kesalahan mohon maaf utamanya bapak ibu kepala desa kami juga ucapkan terima kasih atas bimbingannya," pungkasnya.

Perwakilan Tim KKN Fiyan memaparkan, selama 45 hari terhitung sejak Januari, mahasiswa yang mengikuti program KKN di Kec. Bulu ditempatkan di 8 (delapan) desa, yakni Desa Lengking,Tiyaran, Ngasinan, Kunden, Malangan, Sanggang, Bulu dan Kamal dan di Kecamatan Tawangsari ditempatkan di 8 (delapan) desa, yakni Desa Ponowaren, Kateguhan, Pojok, Dalangan, Watubonang,Tangkisan, Pundungrejo dan Tambakboyo

Selama KKN, masing-masing tim KKN membuat program kerja pokok dan program kerja pendukung. Tiap desa tentu program kerjanya berbeda sesuai dengan kondisi dan permasalahan desa.

"Selama KKN kami menemukan permasalahan yang perlu kami pecahkan. Disini tugas kami belajar dan mengabdi. Hari ke 45  mengabdi  dihadapan Wakil Bupati Sukoharjo kami laporkan sekaligus presentasi setiap desa serta adanya display produk hasil KKN UNS," tuturnya. Acara diakhiri peninjauan stan pameran dan pengelolaan bank Sampah Desa Pojok. (Tj)

Senin, 20 Februari 2017

Lepas Kenal Camat Tawangsari : Bupati Surati Presiden


Bupati Sukoharjo melayangkan surat kepada Presiden RI Joko Widodo terkait perbaikan tanggul sungai Bengawan Solo yang sangat membahayakan dan merugikan bagi masyarakat khususnya di wilayah rawan banjir di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini diungkapkan Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.MH saat Bupati menghadiri acara lepas sambut Camat Tawangsari dari Bagas Windaryatno, SP kepada Camat baru Suyadi Widodo, S.Sos, Senin (20/2) di Pendopo Kecamatan Tawangsari.

Pernyataan Bupati tersebut diungkapkan ketika menjawab Kepala Desa Majasto Rudi Hartono, SH saat memberikan kesan dan pesan kinerja Camat selama ini dan sekaligus untuk melaporkan dan memohon Bantuan Bupati Sukoharjo akan perbaikan kondisi abrasi sungai bengawan solo yang terjadi diwilayah Kecamatan Tawangsari khususnya di aliran sungai Dalangan serta normalisasi saluran pembuangan dari Grajegan sampai Ponowaren yang berdampak tiga ratus hektare tidak panen, dan adanya permintaan tanggul sungai kedawung.  

Harapan besar di pundak camat yang baru agar merangkul semua golongan.
    "Persaudaraan sangat berarti bagi kami, mohon maaf atas sikap selama bertugas selama ini selaku Camat dan istri selaku Ketua TP.PKK Kecamatan  dan saya berpesan teruslah berjuang di dalam masyarakat untuk mendukung semua program Bupati Sukoharjo. Inspirasi kita bisa melayani dengan baik, Teruslah belajar. Jaga kekompakan dan dukunglah kebijakan Camat yang baru. Hidupkan persatuan paguyuban RT RW, hidupkan TP. PKK dengan baik," ungkap Bagas Windaryatno, SP yang mutasi sebagai Camat Grogol.

Sementara dalam sambutan Suyadi Widodo, S.Sos mengucapkan terima kasih dan mohon doa restu bekerja di Kecamatan Tawangsari. Acara dihadiri oleh Bupati, Ketua TP.PKK Kabupaten Hj. Etik Suryani, Ketua DPRD, Asisten sekda, Camat se Kapbupaten Sukoharjo serta  kurang lebih seribu tamu undangan lainnya. (Tj)




 

Selasa, 14 Februari 2017

Pemda Kedatangan Jurnalis Cilik

Puluhan murid MI Muhammadiyah 1 Program Khusus Sukoharjo terlihat memenuhi ruang rapat Bupati Sukoharjo. Kedatangan jurnalis cilik dari MIM 1 Program Khusus Sukoharjo dan dihadiri pula para wartawan yang bertugas di Kabupaten Sukoharjo tersebut untuk mewancarai dan sekaligus silaturahmi dengan Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya, SH.,MH dalam rangka Hari Pers Nasional 2017 , Selasa (14/2). 

Jurnalis cilik dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Abdul Rahman Burhani beserta para Guru pembimbingnya, terlihat  sebelum memberondong Bupati dengan berbagai pertanyaan, mereka duduk berbaris sambil mempelajari tiap pertanyaan yang akan disampaikannya. Acara pun dimulai dengan sambutan pembuka dari Kabag Humas Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN M.Hum yang memimpin jalannya wawancara jurnalis cilik dan silaturahmi para wartawan . Acara diawali pembacaan tahfidz, baca puisi dan geguritan dari para jurnalis cilik, kini giliran anak-anak MI Muhamadiyah 1 Program Khusus yang rupanya merupakan wartawan cilik Majalah sahwa di sekolah tersebut. Biasa menanggapi pertanyaan serius seputar pemerintahan dan berbagai persoalan pelik di Kabupaten Sukoharjo, kali ini Bupati harus menanggapi pertanyaan lucu dari anak -anak pintar. 

Mata pelajaran apa yang dingat Bapak Bupati waktu sekolah SD? tanya siswa kepada Bupati.

" PMP mata pelajaran yang berkesan buat saya dulu, yang sekarang PPKN, karena disitu berpikir kenegarawan. Etika, sopan santun dan kenegarawan yang penting. 

Bupati berpesan anak anak semua harus belajar dan berkeyakinan akan masa depan lebih baik . Di akhir acara Bupati atas nama Pribadi dan Pemkab Sukoharjo mengucapkan selamat hari pers  Nasional 2017, Bupati berharap ditingkatkan harmonisasi, komunikasi dan menekankan pemberitaan yang balancing. (Tj)





 

Senin, 13 Februari 2017

Lepas Kenal Camat Nguter, Bupati Minta Beri Layanan Terbaik


Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya, SH.,MH berharap Camat Nguter yang baru dapat memberikan layanan terbaik dan dapat meningkatkan hubungan kerja, koordinasi dan evaluasi bersama dengan anggota Muspika, demi terciptannya kondusifitas wilayah yang baik, menuju Sukoharjo yang lebih makmur dan sejahtera dalam membangun Kecamatan Nguter. Hal itu diungkapkan Bupati saat menghadiri acara Lepas Sambut Camat Nguter yang baru, Sumarno S.Sos menggantikan camat sebelumnya, Setyo Aji Nugroho S.Sos, Senin(13/2) di Gedung Rumah Bu Sidas Dukuh Guntur RT 03/02 Desa Gupit Kecamatan Nguter.

Bupati mempertegas untuk menjadi pejabat di Kabupaten Sukoharjo ada 4 perkara yang harus dimiliki antara lain taat asas, loyalitas, suka memberi dan kejujuran. Selain itu Bupati berharap para pejabat di Kabupaten Sukoharjo mempunyai  karakter ideal seorang pemimpin. Pemimpin itu ngayomi, memberi perlindungan. Pemimpin itu ngayemi, memberi ketenangan dan Pemimpin itu ngayahi, melaksanakan tugasnya."tandas Bupati.  Bupati juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasihnya kepada Camat yang lama, Setyo Aji Nugroho S.Sos atas pengabdiannya selama bertugas di Kecamatan Nguter. Serta Camat yang baru Sumarno S.Sos yang diketahui menjabat sebagai Camat yang ke-3 kalinya, bisa lebih baik lagi dalam kinerjannya kedepannya. Bupati berharap keduanya bisa tetap mengemban amanah dan berprestasi khususnya PKK dapat berkembang dan berjalan dengan baik.

Sementara itu, mantan Camat Nguter, Setyo Aji Nugroho memohon maaf kepada seluruh elemen masyarakat khususnya diKecamatan Nguter jika dalam kepemimpinan ada kehilafan yang dilakukan serta mengajak mendukung kepemimpinan Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan dan mendukung semua program program Bupati Sukoharjo," harapnya. Tausyiyah dan doa oleh H. Sri Setyo, S.Pd.,M.Si dari Ponpes Al-Falah, Baki,  melengkapi kegiatan ini.

Hadir pada acara lepas sambut Camat Nguter tersebut, Wakil Bupati Sukoharjo, Sekda, Kepala OPD, Ketua DPRD, serta Muspika, Kepala Desa se-Kecamatan Nguter. (Tj)

 

 

Kamis, 09 Februari 2017

Kapolres: Polri, MUI, NU, dan Muhammadiyah Satu Atap Merawat NKRI

Makin menyeruaknya problem sikap intoleran, anti-keberagaman, dan radikalisme di negeri ini mendapat perhatian khusus Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano.,SIK. Kapolres bersama Forkopimda Kabupaten Sukoharjo menggelar  kegiatan silaturrahim bersama MUI, ulama NU dan tokoh Muhammadiyah bertema "Silaturahim MUI, NU, Muhamadiyah Kabupaten Sukoharjo Bersama Bupati Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Dandim 0726/Sukoharjo Dalam Rangka Menjaga NKRI dan Kebhinekaan".

Acara yang berlangsung di Hotel Sarilla, Kamis (9/2) itu dihadiri oleh Wakil Bupati Sukoharjo H. Purwadi SE.,MM, Kapolres, TNI serta puluhan ulama dari MUI, NU dan tokoh Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo.

Wakil Bupati Purwadi SE.,MM  beserta Pimpinan dari tiga organisasi MUI,  NU dan Muhammadiyah sama-sama menyampaikan sambutan dan apresiasinya atas kegiatan tersebut. "Atas nama Pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo kami mengucapkan apresiasinya kepada Bapak Kapolres Sukoharjo, atas inisiatifnya mengadakan kegiatan silaturahmi pada siang hari ini, karena ajang silaturahmi ini mampu menjadi sarana komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah, Aparat Kepolisian, Ormas Islam dan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sukoharjo." Jelas Wakil Bupati dalam membacakan sambutan Bupati Sukoharjo secara penuh.

Tanggapan positif juga datang dari Ketua PD Muhammadiyah Sukoharjo,Wiwoho Aji Santoso S.,Pd. "Saya mewakili Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten sukoharjo, sangat berterima kasih atas rajutan silaturahim antar sesama umat Islam yang difasilitasi Kapolres Sukoharjo. Soal nasionalisme, NU dan Muhammadiyah tidak perlu lagi diragukan. NU dan Muhammadiyah adalah NKRI sejati," jelasnya.

Rois Syuriah PCNU Drs. H. Abdullah Faishol M.Hum dalam sambutannya mengatakan," Melalui forum silaturahmi seperti ini, bisa dirancang bersama-sama untuk mendekati masyarakat, menjalankan dakwah Islam yang menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila. agenda Silaturahim  Ulama NU dan Muhammadiyah yang digelar Polres Sukoharjo ini, sebuah jalan untuk mempererat persatuan dan kesatuan untuk menjaga NKRI dan Pancasila. Kita harus mempunyai semangat pengakuan sebuah perbedaan serta perlunya membangun ketahanan sosial dan penegakan hukum, serta konsep amar makruf nahi mungkar  atau becik ketitik olo ketoro harus terus kita gelorakan," ungkapnya.

Ketua MUI H. Yasid Anwari juga mengapresiasi kegiatan silaturahmi ini," Alhamdulilah atas Ridho Allah SWT kita datang dalam kemajemukan. Peran tokoh agama, ulama sangat penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Konflik dan kekerasan sangat tidak dibenarkan dalam agama. Semua agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian hidup manusia," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Kapolres Sukoharjo menyampaikan, bahwa silaturahmi tersebut tidak terkait aksi demo besuk tapi kegiatan ini merupakan momentum kebangsaan untuk menguatkan konsolidasi seluruh elemen keagamaan khususnya di Kabupaten Sukoharjo, guna menjaga hubungan yang harmonis antar umat beragama, serta kita bisa mengali masukan terkait isu isu yang diakibatkan karena ulah kelompok tertentu yang cenderung, hoax media sosial yang semakin memperkeruh situasi. Selain kegiatan ini kita adakan silaturahmi di Ponpes dan  selain itu kerjasama dengan melaksanakan lintas agama yang lain. Saya menghimbau jangan sampai umat NU dan Muhamadiyah terbawa situasi dan kondisi mobilisasi pada tujuan yang tidak pasti dengan kegiatan aksi di Jakarta," tegas Kapolres ketika ditemui terpisah oleh awak media.(Tj

Rabu, 08 Februari 2017

FOTO: Tingkatkan Kualitas PKK Dengan Rapat Konsultasi

(Tj)

Tingkatkan Kualitas PKK Dengan Rapat Konsultasi

Rapat Konsultasi (Rakon) Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017, disamping sebagai forum komunikasi yang strategis untuk menciptakan kesamaan pemahaman dan pengertian akan Gerakan PKK yang tertuang dalam 10 Program Pokok PKK juga memiliki tujuan positif untuk mempererat jalinan kerjasama dan kemitraan yang efektif , agar kedepan bisa lebih optimal, berkualitas dan manfaatnya benar benar dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Sukoharjo dan semakin bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi. Demikian disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani Wardoyo Wijaya.,SE pada acara pembukaan Rakon TP PKK Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017, bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sukoharjo, Rabu (8/2). Rakon dibuka oleh Bupati Sukoharjo selaku Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukoharjo.

Menurut Laporan Ketua Penyelenggara yang disampaikan oleh Amik Purwadi selaku Wakil Ketua TP.PKK Kabupaten Sukoharjo menyampaikan bahwa rapat konsultasi diikuti oleh sekitar 220 peserta dari PKK Kabupaten, Kecamatan, Dharma Wanita, Kepala Badan, Dinas, Kantor, Petugas UP2K, Bappeda sebagai Narasumber. Materi meliputi pembahasan Program Kerja yang akan dilaksankan selama tahun 2017 mulai dari sekretaris, Bendahara, Pokja I hingga Pokja IV TP.PKK dan Sosialisasi PUS (pendidikan usia sekolah).

Bupati saat membuka Rakon menyampaikan bahwa keberadaan dan kiprah Tim Penggerak PKK telah diakui kebermanfaatannya di tengah-tengah kehidupan masyarakat. TP PKK dengan 10 Program Pokok PKKnya telah memberikan harapan besar bagi Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk bersama-sama mengatasi berbagai permasalahan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam upaya peningkatan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga, oleh karena itu Bupati berharap para Kepala OPD mau memberikan dukungan, bimbingan dan memfasilitasi sesuai dengan bidang masing-masing.

Ketua TP.PKK Hj. Etik Suryani mengapresiasi kebijakan Bupati Sukoharjo dengan keberpihaknya kepada PKK antara lain diberikannya Stimulan kepada Desa Kel. Binaan sebesar Rp. 30 juta untuk pemanfaatan Pekarangan bisa untuk Toga, Ternak , Perikanan dan Bantuan kepada sekitar 5.500 orang Kader Posyandu Rp. 50 Ribu per bulan dan bantuan bantuan moril. Disamping itu Hj. Etik juga menjelaskan prestasi TP.PKK kurun waktu tahun 2010-2015 yang telah memperoleh 20 kejuaraan dan 4 kejuaraan tingkat nasional antara lain juara Prakarti Utama I pemanfaatan Toga, juara Prakarti utama I Lomba Posyandu, Juara Prakarti Madya III lomba UP2k serta meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Menteri BKKBN yang diberikan kepada Bupati dan Ketua TP.PKK,"ungkap Hj. Etik.

Selain itu dalam rangka hari Kesatuan Gerak PKK dan Bulan Bakti Gotong-royong, rutin diadakan lomba-lomba yang wajib diikuti secara berjenjang dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi sampai pusat. Lomba yang dilaksanakan antara lain tertib administrasi PKK, penyuluhan pencegahan KDRT untuk mencegah kekerasan dalam Rumah Tangga baik kekerasan terhadap suami, istri maupun anak juga Hatinya PKK dengan cara menggerakan setiap desa untuk memanfaatkan lahan pekarangan sesuai dengan Hatinya PKK ( halaman Asri, indah dan nyaman). (Tj)

 

 

 

Rabu, 01 Februari 2017

Bupati Terima Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2016

Sukoharjo meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2016. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, SH, MH,  di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (31/01).

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 588 Tahun 2016 tentang Penerima Penghargaan WTN untuk Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2016, Kabupaten Sukoharjo menerima penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha Tahun 2016 untuk Kategori Kota Kecil.

Hadir dalam acara penyerahan Wahana Tata Nugraha, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pejabat di Lingkungan Kementerian Perhubungan. Sedangkan dari Kabupaten Sukoharjo selain dihadiri oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, turut hadir Kepala Kapolres Sukoharjo, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan.

Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 5 Tahun 2010 memberikan penghargaan Wahana Tata Nugraha kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota atas kemampuan daerah dan peran serta masyarakatnya dalam meningkatkan penyelenggaraan kinerja sistem transportasi perkotaan dalam tercipta sistem lalu lintas dan angkutan kota yang tertib, lancar, selamat, amam, efisien, berkelanjutan dan menjamin ekuitas (kesamaan) hak pengguna.

Kepala Dinas Perhubungan, Joko Indrianto, S.Sos mengatakan "Sebelumnya pada tahun 2014 dan 2015, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo telah menerima penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha untuk Kategori Lalu Lintas," Dengan prestasi ini, prestasi Kabupaten Sukoharjo di pada tahun 2016 meningkat, lanjutnya.

"Diharapkan dengan ini akan memberikan motivasi bagi stakeholder penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan di Sukoharjo untuk meningkatkan penyelenggaraan transportasi yang handal dan berkelanjutan," tandasnya. (ang)