Jumat, 29 November 2019

Usai Upacara HUT KORPRI ke-48, Sekda Sukoharjo Pimpin Pemusnahan Miras dan Rokok Ilegal

SUKOHARJO - Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo Drs. Agus Santosa menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)  Ke-48 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Halaman Kantor Setda Kabupaten Sukoharjo, Jum'at 29 November 2019.

Tema peringatan HUT Korpri Tahun ini adalah "48 Tahun Korpri Bekarya, Melayani dan Menyatukan Bangsa Bersama". Upacara diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

Sekda saat membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengajak seluruh anggota korpri untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan, tidak ada lagi pola pikir lama, tidak ada lagi kerja linear dan tidak ada lagi kerja rutinitas.

"Birokrasi harus berubah, kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan," ujar Sekda

Selanjutnya Sekda Drs. Agus Santosa, menyampaikan salam sekaligus apresiasi khusus pada anggota korpri yang bertugas di pelosok-pelosok negeri, di pulau-pulau terdepan, di kawasan yang berbatasan dan wilayah-wilayah terisolir. Mereka adalah abdi negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air

"Terima kasih atas pengabdiannya selama ini yang diberikan kepada rakyat, bangsa dan negara,"ujarnya.

Usai upacara Sekda bersama jajaran Forkopimda memusnahkan 670 botol miras berbagai merek, 1 ton bleng-boraks dan 403 bungkus rokok ilegal.

"Pemusnahan barang ilegal ini merupakan bentuk penegakan dan penertiban yang dilakukan ASN dalam hal ini Satpol PP sesuai tugasnya," kata Sekda Sukoharjo Drs. Agus Santosa.

Pemusnahan yang digelar di halaman  Setda Pemkab Sukoharjo, disaksikan oleh Muspida Sukoharjo dan seluruh ASN Pemkab Sukoharjo.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo SH, M.Hum menambahkan barang bukti yang dimusnahkan tersebut merupakan hasil operasi yang kami lakukan gabungan bersama petugas lain dari Polri dan TNI, selama tahun ini.

"Untuk miras dan rokol ilegal yang dimusnahkan merupakan hasil operasi yustisi yang dilakukan Satpol PP dalam tujuh bulan terakhir. Sedangkan bleng dan boraks titipan dari BPOM," ungkap Heru usai pemusnahan.

Miras berbagai merek yang dimusnahkan antara lain Anggur Hitam 48 botol, Anggur Putih 60 botol, Beer Bintang 114 botol, Beer Singaraja 24 botol, Vodka 100 botol, Ciu 60 botol, dan juga tiga jeriken ciu. Selain itu, Satpol PP juga membakar rokok ilegal tanpa cukai sebanyak 403 bungkus, juga bleng/cetitet 478 pak, boraks setengah karung, dan pewarna 2 bungkus total berat sekira 1 ton.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

Pertama di Indonesia, Kabupaten Sukoharjo Deklarasikan Hari Anak Berkebutuhan Khusus

SUKOHARJO– Deklarasi Hari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menjadi sejarah Indonesia, baru di Kabupaten Sukoharjo dideklarasikan Hari Anak Berkebutuhan Khusus Indonesia. Deklarasi digelar di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) oleh Ketua Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Hj. Etik Suryani SE, MM serta disaksikan Kabid data dan evaluasi Kementerian Sosial RI Drs. Geraldo Apat dan Kepala Bidang Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas dan Psiko Sosial Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Indrawati S.Sos , Jumat (29/11). Dengan mengambil tema "Sukoharjo Inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus Berdaya, Keluarga Sejahtera".

Turut hadir Asisten II Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Widodo SH, MH, Kepala Dinas Kesehatan dr Yunia Wahdiyati, Direktur yayasan Karina Kas yogyakarta, serta kepala OPD terkait lainnya.

Kegiatan tersebut didasari komitmen Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM dalam mengupayakan dalam pemberdayaan dan perlindungan kepada Penyandang Disabilitas di Kabupaten Sukoharjo serta bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat dan memperlakukan Anak Berkebutuhan Khusus, terutama untuk meningkatkan kemandirian, kesehatan dan kebahagiaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan rangkaian kegiatan Deklarasi Hari ABK menyaksikan demonstrasi kegiatan yang ada didalam sanggar inklusi serta tampilan potensi seni ABK," jelas Plt. Kepala Dinas Sosial Djoko Indrianto S.Sos selaku ketua penyelenggara.

Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Sukoharjo, Etik Suryani menyampaikan, selama ini stigma sosial memandang penyandang disabilitas adalah mereka yang cacat, tidak mampu, dan patut dikasihani. Bahkan, stigma yang naif adalah pandangan yang menganggap penyandang disabilitas adalah aib yang harus disembunyikan.

"Deklarasi Hari Anak Berkebutuhan Khusus Indonesia di Sukoharjo ini bermaksud untuk menghormati hak-anak Anak Berkebutuhan Khusus. Dengan deklarasi ini, Pemkab Sukoharjo mendorong kepadasemua pihak untuk menginspirasi, mengadvokasi, mempromosikan dan pemenuhan hak-hak ABK," terang Etik.

Deklarasi ABK Indonesia, ujar Etik, kali pertama dilakukan oleh Pemkab Sukoharjo dan di Indonesia dengan harapan dapat mendorong dicetuskannya hari ABK Sedunia dan dapat menyadarkan banyak pihak untuk lebih mementingkan kemandirian dan pendidikan ABK. Dengan deklarasi Hari ABK Indonesia sendiri, diharapkan dapat menjunjung tinggi hak-hak ABK, memperjuangkan terwujudnya kemandirian ABK, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga ABK.

"Dengan mengucap Bismillahirahmannirahim Deklarasi Hari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Indonesia pada hari ini Jumat tanggal Dua Puluh Sembilan bulan November tahun Dua Ribu Sembilan Belas saya Deklarasikan sebagai Hari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Indonesia," ucap Ketua Tim RBM Hj. Etik.

Sedangkan Asisten II Sekda Widodo membacakan sambutan Bupati menyampaikan, Pemkab Sukoharjo dalam upaya memberdayakan dan melindungi penyandang disabilitas, telah banyak banyak program dan kegiatan yang dilaksanakan. "Dalam penanganan penyandang disabilitas, Sukoharjo selalu yang terdahulu dibanding daerah lain," ujarnya.

Widodo juga mengatakan, pemerintah harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada penyandang disabilitas, memberikan pemberdayaan untuk memastikan inklusifitas dan kesetaraa. Hal itu dengan mengedepankan program prorakyat yang bermuatan kemudahan, kegunaan, kemandirian, dan keselamatan.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

Rabu, 27 November 2019

Bupati H. Wardoyo: Siskeudes 2.0 untuk Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Keuangan Desa

SUKOHARJO- Saat membuka Workshop tentang Tata Kelola Keuangan Desa pada hari Kamis  (14/11/2019), Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM berharap Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) versi 2.0 dapat lebih efektif dan mudah diakses untuk meningkatkan kualitas tata kelola keuangan desa.

Dalam workshop bertema Sistem Tata Kelola Keuangan Desa yang Partisipatif, Transparan, dan Akuntabel dengan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0 yang bertempat di ruang cendana ballroom hotel Tosan Grogol itu, Bupati menjelaskan, Siskeudes 2.0 merupakan aplikasi yang dikembangkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Melalui kegiatan ini, Bupati juga berharap agar pelaksana Siskeudes versi 2.0 dapat melaksanakan siklus pengelolaan keuangan desa secara akuntabel mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan.

Siskeudes merupakan aplikasi untuk membantu bagi pemerintah desa dalam pengelolaan keuangan desa mulai dari tahap  perencanaan, pelaksanaan, penata usahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban secara komputerisasi.

Peluncuran Siskeudes versi 2.0 ini bertujuan untuk lebih memudahkan desa dalam pembuatan peraturan enggaran pendapatan belanja desa (APBDes) dan perwujudan pengelolaan keuangan desa yang lebih transparan, akuntabel, tertib dan disiplin.

aplikasi SISKEUDES versi 2.0, ini disesuaikan dengan pengelolaaan keuangan desa yang terbaru yaitu Permendagri 20 Tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa. Workshop dilanjutkan dengan diskusi panel dengan kepala pusat pemantauan pelaksanaan UU Badan Keahlian DPR RI dengan judul hasil kajian pelaksana UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Kedua Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dengan materi fasilitasi sistem informasi keuangan dan aset desa, ketiga Kepala Perwakilan BPK-RI Provinsi Jateng dengan judul kebijakan dan focus pemeriksaan keuangan daerah dan desa.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

Senin, 25 November 2019

Sekda Drs. Agus Santosa Pimpin Upacara HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional 2019

SUKOHARJO Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994, menetapkan 25 November sebagai HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional 2019. Pemerintah Kabupaten (pemkab) Sukoharjo  turut memperingati hari besar tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Agus Santosa mewakili Bupati Sukoharjo mempimpin upacara peringatan HUT ke-74 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2019. Upacara digelar berlangsung penuh khidmat berlangsung di halaman kantor Pemkab Sukoharjo, Senin (25/11/2019).

Upacara bendera kali ini mengangkat tema "Peran Strategis Guru Dalam Mewujudkan SDM Indonesia Unggul" itu dikuti oleh guru, siswa-siswi, Kepala OPD hingga pengurus PGRI Kabupaten Sukoharjo.

Dalam pidato yang dibacakan Sekda Kabupaten Sukoharjo,  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengangkat berbagai masalah guru dan mengaku tak akan memberi janji kosong.

"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujar Drs. Agus Santosa saat membacakan teks sambutan Mendikbud Nadiem di awal teks pidato.

Dia kemudian bicara tentang tugas guru yang merupakan termulia dan tersulit. Menurut Nadiem, guru di Indonesia ditugasi membentuk masa depan bangsa namun lebih sering diberi aturan dibanding pertolongan.

"Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan," ucapnya.

Nadiem juga menyinggung guru yang dibebankan hal-hal administratif, hingga menghambat proses belajar mengajar. Dampaknya guru terpaksa bertumpu pada hasil ujian karena kebijakan pemangku kepentingan.

Menurut Ketua panitia Drs Sahono,M.Pd menjelaskan bahwa kegiatan dalam rangka HUT Ke-74 PGRI dan HGN tahun 2019 di Kabupaten Sukoharjo juga sebelumnya dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain worshop penulisan buku cerita anak yang dilaksanakan pada tanggal 06 Oktober 2019 di Graha PGRI Sukoharjo, pemasangan bendera organisasi serta spanduk HUT PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional tahun 2019, perlombaan penulisan artikel ilmiah bagi Guru anggota PGRI, perlombaan pembuatan alat peraga dan atau media pembelajaran yang dilaksanakan selama 2 tahap mulai tanggal 1-31 oktober 2019 dan tahap dua mulai tanggal 1-17 November 2019 di Graha PGRI , diklat penyusunan PTK berbasis e-learning yang dilaksanakan tanggal 9 November 2019, lomba maca lan nulis aksara jawa tanggal 13 November, ziarah ke makam pahlawan PGRI dan pendidikan yaitu para  mantan ketua PGRI Kabupaten Sukoharjo, upacara bendera di tingkat Kabupaten dan lembaga Pendidikan, Resepsi HUT PGRI ke-74 dan pendidikan dan mengirimkan tim pengurus Kabupaten untuk mengikuti kegiatan HUT PGRI ke-74 dan HGN 2019 di Tingkat Provinsi dan Tingkat Pusat PB PGRI.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

 

 

 

Jumat, 22 November 2019

Peringatan HUT ke-48 Korpri 2019, Digelar Apel Binter Terpadu dan Senam Bersama

SUKOHARJO- Kegiatan peringatan HUT ke- 48 Korpri tahun 2019 Kabupaten Sukoharjo digelar apel Bakti TNI dalam Rangka Pembinaan Teritorial Terpadu (Binter Terpadu) dilaksanakan Karya bakti TNI dengan sasaran pembersihan sekitar  dan senam bersama,  digelar di Alun-Alun Satya Negara, Jumat (22/11). Turut hadir Dandim 0726/SKH Letkol Inf. Chandra  Ariyadi Prakosa S.I.P.M.Tr (Han), Wakapolres Kompol I Komang Sarjana , S.I.K, SH,  Ketua TP. PKK  Hj. Etik Suryani SE, MM, Asisten Sekda serta Kepala OPD.

Diawali apel kegiatan Bakti TNI dalam rangka Binter Terpadu dan dalam rangka HUT Korpri dipimpin Sekda Drs. Agus Santosa. Dalam sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo menyampaikan pentingnya pembinaan jiwa Korpri dalam kebhinekaan.

"Sejak didirikan pada tanggal 29 November 1971 empat puluh enam tahun yang lalu, Korpri sebagai organisasi tempat bernaung para Aparatur Sipin Negara telah menunjukan komitmen, perjuangan dan pengabdiannya. Jiwa korpri adalah jiwa dan semangat warga bangsa yang majemuk, jiwa yang mengemban amanah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan jiwa pengabdian tanpa membeda-bedakan asal-usul, agama, etnis serta budayannya," ungkap Sekda.

Sekda menambahkan pesan dan harapan akan 4 hal di HUT Korpri ke-48 antara lain "pertama sukseskan seluruh agenda percepatan pembangunan untuk terwujudnya masyarakat Sukoharjo yang sejahtera, maju dan bermartabat didukung pemerintahan yang professional. Tingkatkan profesionalisme dan kompetensi Aparatur Negara, terus berdedikasi, berintegritas dan loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kedua sikapi secara responsif dan konstruktif berbagai kritik dari masyarakat dengan melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik serta pelayanan Birokrasi yang makin murah, makin cepat , makin mudah dan makin baik. Ketiga laksanakan tugas pengabdian dengan penuh tanggung jawab. Jangan kecewakan rakyat. Bekerjalah segiat mungkin, berikhtiarlah dengan penuh disiplin dan kedepankan rasa tanggung jawab dengan semangat untuk berbuat terbaik, jadikan pelaksanaan tugas pengabdian sebagai bagian dari ibadah. Keempat amalkan dokrin Korpri "Bhineka Karya Abdi Negara". Pastikan bahwa Korpri walaupun melaksanakan tugas di berbagai bidang dengan karya yang beragam, tetapi tetap satu dalam mengabdi kepada masyarakat bangsa dan Negara," pesan dan harapan Sekda dalam sambutannya.

Acara diakhiri pengundian doorprise dan hiburan OM MG 86 dengan bintang tamu Aba Lala.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

Kamis, 21 November 2019

Sekda Sukoharjo Ajak Milenial Jaga Nilai Kebangsaan

SUKOHARJO– Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Drs. Agus Santosa mengajak pelajar untuk memperkuat nilai kebangsaan dalam diri. Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan fasilitasi pencapaian halaqoh dan berbagai forum dalam peningkatan wawasan kebangsaan bertempat di gedung IPHI Kabupaten Sukoharjo, Kamis (21/11). Dengan tema "Membangun Ikatan Sosial Generasi Milenial Cerdas, Religius dan Berintegritas dalam Bingkai NKRI,"

Menurut Kepala Kantor Kesatuan dan Politik Kabupaten Sukoharjo Gunawan Wibisono  S.Sos menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan adalah untuk menanamkan rasa kecintaaan pada bangsa dan Negara serta menciptakan rasa rukun damai dan harmonis dalam kehidupan disekolah dan di masyarakat.

"adapun tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa solidaritas dalam beragama di kalangan pelajar sehingga tercipta persatuan dan kesatuan antar pelajar sehingga dapat tercipta kondusif," jelas KaKesbangpol.

Hadir sebagai narasumber Ketua TP.PKK Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani SE, MM dan pimpinan Ponpes Al Muayyad Windan Kartasura KH. Muhammad Dian Nafi.

Sekda menilai, pelajar atau generasi milenial perlu diberikan pemahaman mengenai pilar kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Anak muda sekarang banyak yang didominasi oleh generasi milenial. Oleh karena itu pendidikan sangat penting di pelajari agar generasi milineal memiliki karakter yang baik. Ilmu pengetahuan umum juga penting namun lebih baik di seimbangkan dengan karakter yang baik," ungkap Sekda Drs. Agus Santosa.

Ketua TP.PKK Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani mengatakan meminta generasi milenial untuk lebih bijak dalam bersosial media dan tidak ikut terprovokasi dan menyebarkan berita Hoax.

"Dengan adanya media sosial, dunia internet, dunia maya begitu gampang mempengaruhi seseorang. Sehingga jika kita tidak mempunyai filterisasi yang kuat, tidak mempunyai kemampuan menyeleksi informasi yang masuk, tentunya anak-anakku sekalian akan gampang terprovokasi karena berada pada generasi milenial," katanya.

Hj. Etik menambahkan "Generasi milenial itu adalah generasi yang gampang berubah-rubah, dan gampang terpengaruh, untuk itu harus dijaga. Silahkan buka internet, silahkan berkomunikasi tapi jangan ikut-ikutan meneruskan berita hoax," tambahnya.

Sementara itu KH. Muhammad Dian Nafi mengajak untuk selalu ingat akan  Tujuan nasional Bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakanlah program pembangunan nasional secara menyeluruh dan berkesinambungan

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum.(Tj)

Rabu, 20 November 2019

Resepsi Peringatan HKN ke-55: Sekda Sukoharjo Apresiasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

SUKOHARJO- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukoharjo, Drs. Agus Santosa mengapresiasi upaya promotif - preventif dalam melembagakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dalam upaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, akan arti penting perilaku dan lingkungan sehat, serta melakukan gerakan hidup sehat baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, tempat umum dan fasilitas lainnya.

"HKN ini mengingatkan kita untuk memprioritaskan upaya promotif-preventif dan semakin menggalakkan serta melembagakan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Kita semua harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan arti penting perilaku dan lingkungan sehat, serta melakukan gerakan hidup sehat,baik di keluarga, tempat kerja, tempat-tempat umum dan fasilitas lainnya. Untuk itu saya berharap kepada seluruh stakeholder terkait, marilah kita bekerjasamadengan baik dalam melakukan upaya-upaya inovasi untuk percepatan pembangunan kesehatan tanpa menyalahi aturan yang berlaku sesuai amanat Presiden, khususnya dalam mengentaskan stunting dan memperbaiki layanan kesehatan serta membenahi tata kelola BPJS Kesehatan serta penyediaan obat dan alat kesehatan lokal yang murah berkualitas," harap Sekda Drs. Agus Santosa.

Hal itu disampaikannya ketika memberi sambutan mewakili Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM  dan membuka resepsi peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 55, di pendopo Graha Satya Praja(GSP), Senin (19/11).

Dengantema Generasi Sehat Indonesia Unggul yang dihadiri oleh Sekda Sukoharjo Drs. Agus Santosa, Ketua TP. PKK Hj. Etik Suryani SE, MM, Ketua Dharma Wanita Galuh Agus Santosa, Asisten Sekda,Kepala Dinas Kesehatan beserta jajaran Dinas Kesehatan mulai dari Dokter hingga Bidan yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Dalamlaporan Ketua Panitia, dr. Yunia Wahdiyati menyampaikan bahwa tema harikesehatan nasional adalah generasi sehat, Indonesia unggul sebagaimana telah diamanatkan oleh presiden dalam pelantikan kabinet Indonesia maju 2020-2024. Bahwa perhatian pemerintah dalam kurun 5 tahun mendatangdiprioritaskan pada pembangunan sumber daya manusia menegaskan arahan presidenRepublik Indonesia bahwa ada isu kesehatan yang harus diselesaikan terkaitpembangunan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu permasalahan kematian ibu melahirkan permasalahan gizi permasalahan penyakit tidak menular danpenyakit menular."Berbagai keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo untuk pembangunan sumber daya manusia telah diraih oleh pemerintah daerah saat ini hal ini ditandai dengan peningkatan umur harapan hidup, isu-isu strategis telahdilaksanakan dan menghasilkan perbaikan antara lain dengan menurunnya angkakematian ibu menurunnya angka kematian bayi baru lahir meningkatnya cakupan imunisasi meningkatnya pengendalian penyakit menular seperti misalnya untukkasus TBC dan HIV.  Masih ada beberapa hal yang menjadi catatan karena di wilayah Kabupaten Sukoharjo masih ada penolakan-penolakan sehingga baru beberapa saat yang lalu kita ada kejadian luar biasa untuk penyakit difteri,tetapi Alhamdulillah dengan cepat terutama dari Puskesmas Kartasura dan Rumah Sakit sebagai rujukan sudah menanganinya dengan baik dan akhirnya Alhamdulillahpenyakit ini dapat dikendalikan. Kita patut berbangga bahwa pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo demikian pesatnya, hal ini ditandai dengan semakin baiknya bangunan fisik di Puskesmas semakin meningkatnya pendanaan untuk bidangkesehatan termasuk pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin yang diintegrasikan dengan jaminan kesehatan nasional, tersedianya alat kesehatansarana prasarana obat dan perbekalan kesehatan," jelasnya.

Ditambahkannya, dengan sumber daya manusia kesehatan yang semakin baik kualitasnya, pemerintahmemberikan kesempatan bagi pihak ketiga untuk berinvestasi di bidang kesehatan sehinggadengan demikian menambah semakin baiknya akses pelayanan kesehatan di kabupatenSukoharjo. Selain itu pemerintah daerah juga memberikan dukungan yangsedemikian rupa pada upaya kesehatan berbasis masyarakat untuk membantu insankesehatan memberikan akses yang cukup bagi upaya kesehatan masyarakat. Posyanduyang tumbuh di seluruh Kecamatan dan pemerintah daerah memberikan support yangluar biasa bagi para kadernya dengan pemberian operasional, kadang juga dalamupaya peningkatan gizi sasaran posyandu diberikan stimulan untuk pemberianmakanan tambahan untuk seluruh posyandu balita di kabupaten ini, kegiatan dalamposyandu didorong sedemikian rupa sehingga tumbuh pengembangan yang secaralangsung dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Desa siaga, Pos Lansia, Posbindudan tumbuh di seluruh Kecamatan Kabupaten Sukoharjo."Berikutnyauntuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas banyak bantuan yang telahdiberikan seperti misalnya dukungan untuk sanggar di fabel, termasuk bantuanbiaya pelayanan kesehatan pemerintah daerah untuk mewujudkan generasi unggul dikabupaten ini juga diberikan apresiasi di tingkat provinsi maupun nasionalyaitu dengan diterimanya berbagai penghargaan di antaranya adalah sebagai kabupatenyang memiliki 100% Puskesmas terakreditasi," tambahnya.Demikianinformasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)   

Senin, 18 November 2019

Hj. Etik Suryani SE, MM Raih Penghargaan Bunda PAUD Berprestasi Tingkat Nasional 2019

SUKOHARJO- Bunda PAUD Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani SE, MM menerima Penghargaan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2019 atas kinerja dan kepedulian yang tinggi dalam mendukung Gerakan Nasional PAUD Berkualitas, bertempat di Balai Kartini, Kartika Expo Centre, Jakarta Selatan, Senin (18/11).

Penghargaan itu, langsung diterima Hj. Etik Suryani SE, MM dari Tri Suswati istri  Menteri Dalam Negeri,  Tito Karnavian serta serta disaksikan ibu Wury Estu Ma'aruf Amin dan Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim.

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan RI Nadiem Makarim menuturkan, bahwa peran penting dari Bunda PAUD di daerah adalah wujud dalam rangka peduli pendidikan anak usia dini, khususnya dalam pembentukan karakter anak.

"Jadi kepada para bunda PAUD di daerah, saya sangat mengapresiasi atas perannya yang telah peduli terhadap pendidikan di daerah," ucapnya.

Ia menuturkan, bahwa pembentukan karakter anak sangat penting dalam menjaga dan membentuk generasi bangsa Indonesia mulai dari 10 hingga 20 tahun kedepan.

"Jadi kepada para bunda PAUD di daerah, saya sangat mengapresiasi atas perannya yang telah peduli terhadap pendidikan di daerah," ucapnya.

Ia menuturkan, bahwa pembentukan karakter anak sangat penting dalam menjaga dan membentuk generasi bangsa Indonesia mulai dari 10 hingga 20 tahun kedepan.

Dalam agenda Penghargaan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Nasional Tahun 2019, ada 29 Bunda PAUD yang menerima penghargaan sebagai yang terbaik di tingkat nasional. 6 diantaranya merupakan Bunda PAUD tingkat provinsi sementara 23 Bunda PAUD Kabupaten/Kota Terbaik dari seluruh Indonesia.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)

 

Pembangunan masjid Al-Mukhlisin dimulai, Bupati letakkan batu pertama

SUKOHARJO- Pembangunan Masjid Al Mukhlisin Dukuh Tundungan Rt 01/04 Desa Cabeyan Kecamatan Bendosari ditandai dengan Peletakkan Batu Pertama oleh Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM bersama dengan Ketua TP. PKK Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani SE, MM,pada hari Hari jumat (15/11). Turut hadir Ketua DPRD, Assisten I Sekda, Kepala OPD terkait, Camat Bendosari, Muspika, Ketua DPD LDII Kab. Sukoharjo Drs. H.  Dalono, Pimpinan cabang LDII,  Kepala Desa Cabeyan, Toga dan Tomas Desa cabeyan serta Warga masyarakat Desa Cabeyan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati H. Wardoyo mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada ketua LDII Kabupaten Sukoharjo para panitia dan segenap Para pengurus.

"Pada kesempatan yang baik ini kembali mengajak para hadirin dan seluruh Masyarakat khususnya cabean dan Kabupaten Sukoharjo untuk memperkokohkan persatuan dan kesatuan tanpa melihat perbedaan suku, ras dan agama agar terwujud masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang aman tentram dan damai. Seperti telah sampaikan ketua panitia saya membantu Rp 150.000.000,- mohon digunakan untuk pembangunan betul jangan sampai hilang," jelasnya.

H. Wardoyo menitipkan pesan, bila sudah selesai pembangunannya untuk dimakmurkan, terutama kegiatan pengembangan agama bagi penerus bangsa agar tidak terjerumus dalam hal negatif.

Kepala Desa Cabeyan Sugiyono, A.Md, mengatakan " kami atas nama Panitia pembangunan masjid al-mukhlisin mengucapkan ucapan terima kasih yang tiada terhingga atas kehadiran Bapak Bupati sudah meluangkan waktunya untuk bisa berkenan dalam acara kegiatan peletakan batu pertama di masjid al-mukhlisin Dukuh Tundungan, ini juga ucapan terima kasih yang tiada terhingga atas bantuan beliau Bapak Bupati Sukoharjo sebesar Rp 150.000.000,- untuk membantu terlaksananya pembangunan renovasi pembangunan masjid al-mukhlisin dukoh tudungan RT 1 RW 4 Desa Cabeyan ini," Ungkapnya.

Sementara itu Ketua DPD LDII Kab. Sukoharjo Drs. H. Dalono mengapresiasi atas segala bantuan Bupati sejak tahun 2011 untuk masjid-masjid LDII, saya ucapkan terima kasih atas perhatian Bupati selama ini.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

 

Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Serahkan Bantuan Rp 300 Juta Untuk Bangun 4 Masjid di Kecamatan Grogol

SUKOHARJO–  Bupati  Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM memberikan bantuan pembangunan empat masjid di Kecamatan Grogol sebesar Rp 300 Juta. Penyerahan bantuan tersebut diberikan orang nomor satu di Pemkab Sukoharjo itu saat menghadiri pengajian wayang dakwah dalam rangka peresmian masjid Al-Hikmah di Tegalmangu RT 02/08 desa Pondok Nguter, Minggu(17/11).

"Masjid  merupakan sarana ibadah yang sangat fundamental, dimasjidlah pembentukan karakter manusia agar selalu beriman dan bertaqwa. Pembangunan sarana keagamaan merupakan wujud nyata upaya umat islam dalam membina hubungan antar manusia serta hubungan manusia dengan Allah SWT," ungkap Bupati. Selain itu Bupati mengajak kepada pengurus masjid dan seluruh jamaah untuk memakmurkan masjid.

"jadikan rumah Allah ini, sebagai tempat untuk meningkatkan syiar islam dan tempat untuk memupuk rasa persaudaraan persatuan kesatuan umat," harap Bupati.

Wayang Dakwah dengan dalang Ustadz Sri Setyo SH, SPdi MSi.    

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

Gerakan Nasional Pemulihan DAS di Sukoharjo, 25.000 BibitProduktif Ditanam di Kenep

 SUKOHARJO- Penanaman Bersama dan Pembagian Bibit Produktif Dalam Rangka Gerakan Nasional Pemulihan DAS (GNPDAS)Tahun 2019, dengan tema "Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan" yang diselenggarakan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo bekerja sama denganDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, Dinas Pendidikan dan KebudayaanKab. Sukoharjo, Alumni SMP N 1 Sukoharjo Tahun 1975 dan Alumni SMA N 1Sukoharjo Tahun 1979 diselenggarakan di Balai Kelurahan Kenep, KecamatanSukoharjo, Pada hari Sabtu tanggal (16/11).Acara dihadiri  Inspektorat Jendral Kementerian LHK Dr.Murdiyono, MM, Kepala BPDASHL Solo Ir. Suratman, M.Si,  Asisten II Sekda Kab. Sukoharjo Widodo,S.H.,M.H mewakili Bupati Sukoharjo, Asisten III Sekda Kab. Sukoharjo, Kepala DinasLingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo Agus Tinus Setiyono, Perwakilan CabangDinas Kehutanan Wilayah 11 Wonogiri, Muspika,  Lurah,  Perwakilan Alumni SMP N 1 Sukoharjo Tahun1975, Perwakilan Alumni SMA N 1 Sukoharjo Tahun 1979 dan Tokoh masyarakatbeserta Warga Kelurahan Kenep.Penyerahan bibit produktif berupa pohon jeruk secarasimbolis di serahkan oleh Kepala BPDASHL Solo kepada Bupati Sukoharjo yang diwakili oleh Asisten II Sekda Kab. Sukoharjo.Kegiatan Penanaman Bersama dan GNPDAS dilanjutkanpenyerahan bibit secara simbolis oleh Kepala BPDASHL Solo Ir. Suratman,M.Sikepada Bupati Sukoharjo yang di wakili oleh Asisten II Sekda Kabupaten. SukoharjoWidodo,S.H., M.H.Menurut Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungaidan Hutan Lindung (BPDASHL) Solo mengatakan bibit produktif merupakan bibitpilihan serta berharap di pelihara dengan baik."pihaknya telah mempersiapkan 1.000 batang bibituntuk souvenir pada kegiatan hari ini dan nanti akan kami kirim lagi sehinggatotalnya 25.500 batang bibit produktif. Kami harapkan Kelurahan Kenep jadipusat agrowisata, marilah kita bekerja sama untuk mewujudkan itu, kami akanselalu mendukung untuk pemeliharaan lingkungan. Tahun ini merupakan awal diKabupaten Sukoharjo dan nanti akan berlanjut ke wilayah lain. Mudah - mudahanini bukan hanya simbolis, yang di tanam akan selalu kami monitor karena sudahkami petakan sesuai titik koordinat. Pembagian bibit ini akan kita absensehingga bisa tepat sasaran dan benar - benar di tanam. Harapan kita denganadanya program  ini dapat berkembang,satu bibit bisa menjadi banyak, sehingga program ini bisa berhasil dan bisa dirasakan manfaatnya oleh Masyakat Kabupaten Sukoharjo," ungkapnya.Bupati dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten IISekda Kabupaten Sukoharjo mengatakan Perubahan iklim akan berdampak sangat luasbagi kehidupan masyarakat, yang akan menyebabkan perubahan kehidupan. Upayapengendalian perubahan iklim, pada hari ini kita melaksanakan kegiatanPenanaman Bersama dan Pembagian Bibit Produktif, agar bisa memberikan manfaatbagi lingkungan sekitar. Terkait kegiatan penanaman penghijauan agar masing -masing individu mempunyai kewajiban menanam 20 batang seumur hidupnya."Upaya penggalakan penghijauan ini melibatkan seluruhsteak holder yang bekerjasama Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo, sayaberharap kegiatan ini menjadi kegiatan rutin setiap tahun dan bukan menjaditanggung jawab pemerintah saja tetapi menjadi tanggung jawab semua lapisanmasyarakat," ungkapnya.Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanandi wakili Sekretaris Ekspektorat Jendral Kementerian LHK Dr. Murdiyono, MMmengatakan dengan pembagian bibit produktif ini kami harap di tanam dan di pelihara." mari kita bersama - sama membangun KabupatenSukoharjo lebih makmur, pemerintah menfasilitasi penyediaan bibit apabila adayang membutuhkan akan kami berikan dengan harapan agar bisa di tanam dan dipelihara,  mudah - mudahan apa yang kitalakukan ini jangan cuma simbolis tetapi benar - benar di tanam dan di peliharasehingga ada hasilnya dan bisa di manfaatkan," harapnya.Sementara itu, dalam sambutan perwakilan Alumni SMP N1 Sukoharjo Tahun 1975 dan Alumni SMA N 1 Sukoharjo Tahun 1979 Dwi Joko Susilo,M.Pd." Kami mewakili taman - teman perwakilan Alumni SMP N1 Sukoharjo Tahun 1975 dan Alumni SMA N 1 Sukoharjo Tahun 1979 mengucapkanterimakasih kepada Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Solo,  Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjoyang telah besama - sama kami menyelenggarakan kegiatan ini, mudah -mudahanbibit ini di tanam di pelihara bisa timbuh dengan baik dan menghasilkan buahyang baik untuk generasi masa depan," ungkapnya.Demikian informasi yang disampaikan kabag Humas danProtokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

 

 

 

 

 

Jumat, 15 November 2019

Sekda Sukoharjo : Maulid Nabi Muhammad, Teladani Rasulullah

SUKOHARJO- Sekda Kabupaten  Sukoharjo Drs. Agus Santosa mewakili Bupati  menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1441 Hijriah yang dilaksanakan di Pendopo Graha Satya Praja ( GSP), Jumat (15/11). Kegiatan Tabligh Akbar menghadirkan Al Ustadz Drs. H. Sri Setyo S.H., S.Pdi., M.Si sebagai penceramah dan dihadiri oleh Ketua TP. PKK Hj. Etik Suryani SE, MM, jajaran Forkopimda, kepala OPD,  ketua ormas islam dan para ASN, TNI dan Polri dilingkungan Pemkab Sukoharjo.

Sekda Drs. Agus Santosa mengungkapkan, dimensi yang paling penting dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bagaimana umat Islam bisa meneladani dan melanjutkan misi ke Rasulan Nabi Muhammad SAW. " Peringatan atas kelahiran Nabi  Muhammad SAW dijadikan sebagai tonggak dalam kehidupan umat muslim, tindakan rosululloh kita patut mencontohnya, pikiran jernih, ucapkan santun dan lembut serta tindakan yang arif dan bijaksana itulah perilaku yang wajib kita contoh oleh siapapun,"kata Sekda.

Sekda mengajak kepada kita semua untuk bisa berintropeksi diri dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terus membina ukhuwah islamiyah serta tetap mewujudkan masyarakat Kabupaten Sukoharjo aman, damai dan dapat bertoleransi.

"tindakan baik, akhlak yang baik mempunyai nilai tinggi sebagai pedoman umat beragama disemesta alam,"tambahnya.

Sementara itu tausiyah yang disampaiakan Drs. H. Sri Setyo S.H., S.Pdi., M.Si mengatakan bahwa dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW membawa perubahan yang sangat besar." kita semua wajib untuk bisa mensyukuri apa yang ada dan menikmati yang sudah ada dan tidak usah iri kepada yang lain dan marilah kita tingkatkan silahturahmi kita kepada sesama dan saling menjaga persaudaraan diantara kita, tidak saling menyakiti, sehingga bisa menciptakan kondisi yang harmonis antar sesama umat, NKRI harga mati, Pancasila Sakti. Bangun persatuan dan kesatuan antar agama islam dengan yang non islam agar tidak terjadi perselisihan serta jaga kesehatan agar dalam menjalankan semua ibadah tidak terganggu. Rusaknya daratan dan lautan dikarenakan tingkah dan laku umat manusia yang ada dimuka bumi ini dan bekerjalah dengan niat ibadah," jelasnya.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

Bupati Sukoharjo Serahkan Bantuan Stimulan Kualitas RTLH 789 Unit Rumah Senilai Rp 11 Miliar


SUKOHARJO- Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM menyerahkan secara simbolis Bantuan Stimulan Peningkatan kualitas RTLH Kabupaten Sukoharjo tahun 2019 bertempat di lapangan desa Lawu Nguter, Rabu (13/11).

Peresmian ditandai dengan penyerahan secara simbolis bantuan sosial rehabilitasi RTLH oleh Bupati yang berjumlah 789 paket bantuan yang dialokasikan ke 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Weru 239 unit, Kecamatan Tawangsari 36 unit, Kecamatan Bulu 36 unit, Kecamatan Nguter 179 unit dan Kecamatan Sukoharjo 299 unit.

Dalam sambutanya Bupati  mengatakan program bantuan RTLH bertujuan membantu peningkatan kualitas rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kabupaten Sukoharjo terkurangi sehingga Kabupaten Sukoharjo terbebas dari Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

"Program ini memberikan stimulan bagi warga tidak mampu untuk meningkatkan kualitas tempat tinggalnya," kata Bupati.

Menurut laporan Kepala dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Ir. Suraji MT mengatakan bahwa menurut data pemutakhiran base data terpadu tahun 2015 (PBDT-2015) pada akhir tahun 2015 sejumlah 17.982 unit RTLH. Selama kurun waktu tahun 2015-2018 sudah tertangani sebanyak 3.832 unit RTLH. Seiring berjalannya waktu pada akhir tahun 2018 Kabupaten Sukoharjo masih ada 14.150 unit RTLH.

"melihat sikon hal itu, kami berupaya akan maksimal mengupayakan bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, kami akan selalu mengusulkan dalam program apapun baik dari jalur BSPS Kemen PU-PR, DAK Kemenkeu, RTLH Provinsi Jateng, Dana CSR Bank Jateng atau perusahaan perusahaan lain diwilayah Sukoharjo untuk berperan sertanya menyelesaikan RTLH kita, maupun bantuan RTLH dari APBD Kabupaten tahun anggaran 2019," jelas Ir. Suraji MT.

Ditambahkannya, bahwa pada tahun anggaran 2019 Kabupaten Sukoharjo melaksanakan perbaikan RTLH sejumlah 1470 unit terdiri dari 170 unit dari DAK tahun 2019, 300 unit dari BSPS tahun 2019, 450 unit dari Bankeupemdes Gubernur Jateng, 400 unit dari APBD perubahan Kabupaten Sukoharjo dan 150 unit dari CSR bank Jateng.

"jadi jumlah total RTLH tahun 2019 yang didapat Kabupaten Sukoharjo sebanyak 789 unit atau penerima dengan total nilai bantuan Rp 11.640.000.000 (sebelas milyar enam ratus empat puluh juta rupiah).

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)

 

Kamis, 14 November 2019

Bupati Sukoharjo Sampaikan Harapannya di Peringatan Hari Pangan Sedunia

Hari Pangan Sedunia (HPS) dirayakan setiap tahun, yaitu pada hari kelahiran Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), 16 Oktober oleh lebih dari 150 negara anggota FAO di dunia termasuk Indonesia memperingati Hari Pangan Sedunia secara masional pada setiap tahun.

Dalam peringatan Hari Pangan Sedunia (World Food Day)  ke-39 Tahun 2019 dan festival kuliner  Kabupaten Sukoharjo dari tanggal 14 - 18 November dibuka secara langsung oleh  Bupati H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM dengan mengambil tema "industrialisasi Pangan Pangan Lokal Menuju Ketahanan Pangan Di Kabupaten Sukoharjo".

Bupati menyampaikan harapannya agar Hari Pangan Sedunia (HPS) dapat menjadi momentum bagi terwujudnya pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten Sukoharjo yang lebih maju.

"Marilah kita mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan lokal di Kabupaten Sukoharjo, melalui berbagai kegiatan seperti rapat-rapat dengan snack berbasis pangan lokal, gemar mengembangkan teknologi pangan lokal, lomba cipta menu berbahan dasar lokal dan festival kuliner yang saat ini kita laksanakan. Saya juga berharap festival kuliner ini dapat mengenalkan berbagai potensi sumber daya keanekaragaman pangan dan sebagai sarana promosi dan perdagangan produk-produk unggulan pangan olahan di Kabupaten Sukoharjo serta dapat menggerakan perekomian rakyat," harap Bupati.

Ditambahkan Bupati, bahwa Pemkab Sukoharjo telah memberikan perhatian khusus soal pangan, dengan sebuah program untuk mendorong pemenuhan kebutuhan pangan pada skala terkecil rumah tangga dengan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan melalui konsep kawasan rumah pangan lestari (KRPL) yang telah dilaksanakan selama 7 tahun terakhir melalui bantuan belanja hibah kepada kelompok wanita tani di 24 lokasi desa binaan PKK. Sebagai percontohan didakan kegiatan Obor Pangan Lestari (Opal) di lingkungan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mulur Kecamatan Bendosari.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo Ir. Netty Harjianti mengatakan bahwa rangkaian peringatan HPS ke-39 antara lain diadakan rakor dewan ketahanan pangan dirangkai dengan pelantikan pengurus Perpadi dan pelepasan beras produksi Perpadi dan lomba cipta menu yang diikuti perwakilan TP.PKK Kecamatan dan dilaksanakan upacara seremonial peringatan HPS.

"tujuan HPS  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi SDA serta tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan serta mengenalkan potensi serta sarana promosi perdagangan produk produk unggulan. Penyelenggaraan festival kuliner untuk memperkenalkan makanan khas dan menjadi sarana promosi," jelas Ir. Netty.

 Upacara seremonial peringatan HPS tahun 2019 dirangkai dengan penyerahan bantuan dan pemenang lomba. Bupati menyerahkan simbolis bantuan RMU kegiatan PUPM bagi empat Gapoktan, bantuan gabah ke Gapoktan pelaksana LDPM, penyerahan bantuan gabah ke kelompok lumbung pangan masyarakat, penyerahan sertifikat PSAT, penyerahan hadiah lomba cipta menu, penyerahan hadiah lomba KRPL dan penyerahan uang pembinaan dan penghargaan Adikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jateng.

Turut hadir Sekda Drs. Agus Santosa, Asisten Sekda, Kepala OPD terkait, Camat serta anggota Dewan Ketahanan Pangan, TP.PKK Kecamatan, Kepala UPTD Pertanian dan kelompok binaan Dinas Pangan. Sebelumnya Bupati beserta Ketua TP. PKK Hj. Etik Suryani melihat pelaksanaan lomba cipta menu dan kegiatan gemarikan (Gemar Makan Ikan).

Acara diakhiri dengan peninjauan stan festival kuliner pangan diawali dengan pengguntingan untaian melati oleh Ketua TP.PKK Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani SE, MM.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharj. (Tj)

 

 

Rabu, 13 November 2019

Bupati Sukoharjo hadiri Jambore kader kesehatan di Kecamatan Gatak


Bupati beserta Ketua TP PKK Kabupaten Sukoharjo, H. Wardoyo Wijaya SHm MH, MM dan Hj. Etik Suryani SE, MM, menghadiri  Jambore Kader Kesehatan di Kecamatan Gatak dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-55 bertempat di lapangan Desa Kagokan Kecamatan Gatak, Selasa (12/11).
Dengan mengambil tema kegiatan "Kader Gatak Bersatu, Untuk Sukoharjo Yang Lebih Makmur". Ditandai dengan penggalangan komitmen bersama Bupati dan 1000 kader kesehatan dalam mendukung program Presiden RI dalam meningkatkan kwalitas hidup, menurunkan Angka Kenatian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting. Dengan " inovasi Sigrak Nggoyak Wong Manak" serta penandatangan komitmen lintas sektor dalam upaya  mendukung program kesehatan menyeluruh tuntaskan masalah kesehatan di wilayah Kecamatan Gatak dengan inovasi Gatuk Konco Dewe ( gatak bersatu untuk koordinasi konsultasi  dengan WA wae).
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan pola menggelar jambore bagi kader kesehatan.
Menurut laporan ketua Panitia drg. Tri Prasetyo Nugroho, MM mengatakan dalam rangka memperingati Hari Kesenatan Nasional ke 55 Tanggal 12 Nopember 2019, salah satu kegiatan di Puskesmas Kecamatan Gatak adalah mengadakan kegiatan Jambore Kader Kesehatan. Kegiatan ini diharapkan dapat untuk meningkatkan motivasi kerja para kader kesehatan dalam membantu
mengatasi permasalahan kesehatan yang ada serta mewujudkan
kerjasama tim kader kesehatan supaya tetap solid.
Ditambahkannya, disamping menambah ilmu pengetahuan, saling tukar pengalaman, bentuk kegiatan in diharapkan bisa memberikan pembelajaran tentang kepemimpinan.
"Belum tuntasnya kasus penyakit yang ada seperti DB , HIV ADS
serta meningkatnya beberapa kasus penyakit Penyakit tidak Menular seperti DM, Hipertensi, manjadi perenungan kita bersama bahwa pentingnya kerjasama, kolaborasi semua pihak terkait termasuk kader kesehatan di Kecamatan Gatak untuk
mengatasi permasalahan tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati mengajak kepada seluruh kader kesehatan dan seluruh stakeholder terkait di Kecamatan Gatak, untuk terus guyub rukun, bekerja bersama-sama dan berkontribusi dalam pembangunan, khususnya dalam Pembangunan bidang kesehatan.
"Pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, akademisi dan praktisi harus ikut ambil bagian dalam mendukung pembangunan Kesehatan,
mengerti arti penting perilaku dan lingkungan sehat serta melakukan gerakan hidup sehat, baik di keluarga, tempat kerja, tempat-tempat umum dan
fasilitas lainnya," harap Bupati.
Turut hadir Ketua DPRD kabupaten Sukoharjo, Camat Gatak dan Kader Kesehatan, Kepala Puskesmas Gatak Drg Dwi Prasetyo Nugroho MM beserta jajarannya, Tokoh masyarakat,agama sekecamatan Gatak serta  dasiat, Duta anemia
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo. (Tj)