SUKOHARJO - Bupati Sukoharjo H.Wardoyo Wijaya SH.,MH melakukan sidak tempat di selenggarakannya tes tertulis seleksi Perangkat Desa di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
"Saya harap pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala. Karena ini adalah acara besar, dan tentu ada isu besar juga mengelilingi pelaksanaannya," kata Bupati saat sidak disalah satu tempat seleksi Perangkat Desa wilayah Kecamatan Bendosari di Auditorium Univet Bantara, Selasa (12/12/2017) pagi.
Bupati bahkan telah mewanti wanti kepada semua pihak, baik pemerintahan kecamatan, pemerintahan desa, juga masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan seleksi perangkat desa ini. Dengan tegas Bupati menyatakan permainan money politic atau politik uang tidak boleh ada dan terjadi.
"Dalam rapat saya sudah sampaikan berulang kali agar semua pihak untuk saling mengawal pelaksanaan ini (seleksi perangkat desa). Dana saya juga mengajak masyarakat juga bersama sama ikut mengawasi dan berani melaporkan bila terjadi kecurangan," tandasnya
Sementara, Kepala Bagian Pemerintah Desa Setda Sukoharjo, Setyo Aji Nugroho, S.Sos menyebutkan pihaknya sudah membentuk dua tim yaitu, tim pelaksana dan tim monitor. Kedua tim tersebut disebar ke 11 lokasi pelaksanaan tes tertulis untuk melakukan pengawasan.
"Pengawasan dilakukan mulai dari awal pelaksanaan tes tertulis hingga nanti berkasnya di kembalikan ke LPPM UNS juga akan dikawal oleh aparat TNI dan Polri," terangnya
Seperti di ketahui dalam seleksi kali ini, Pemkab Sukoharjo bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyaraka (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS). Dari 12 kecamatan, hanya Kecamatan Sukoharjo yang tidak menyelenggarakan.
Adapun kekosongan perangkat desa yang diperebutkan ada 422 lowongan. Hingga pendaftaran ditutup Sabtu (9/12/2017) lalu, tercatat total peserta yang berminat untuk mendaftar mencapai 2470.
Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum(Tj)
"Saya harap pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala. Karena ini adalah acara besar, dan tentu ada isu besar juga mengelilingi pelaksanaannya," kata Bupati saat sidak disalah satu tempat seleksi Perangkat Desa wilayah Kecamatan Bendosari di Auditorium Univet Bantara, Selasa (12/12/2017) pagi.
Bupati bahkan telah mewanti wanti kepada semua pihak, baik pemerintahan kecamatan, pemerintahan desa, juga masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan seleksi perangkat desa ini. Dengan tegas Bupati menyatakan permainan money politic atau politik uang tidak boleh ada dan terjadi.
"Dalam rapat saya sudah sampaikan berulang kali agar semua pihak untuk saling mengawal pelaksanaan ini (seleksi perangkat desa). Dana saya juga mengajak masyarakat juga bersama sama ikut mengawasi dan berani melaporkan bila terjadi kecurangan," tandasnya
Sementara, Kepala Bagian Pemerintah Desa Setda Sukoharjo, Setyo Aji Nugroho, S.Sos menyebutkan pihaknya sudah membentuk dua tim yaitu, tim pelaksana dan tim monitor. Kedua tim tersebut disebar ke 11 lokasi pelaksanaan tes tertulis untuk melakukan pengawasan.
"Pengawasan dilakukan mulai dari awal pelaksanaan tes tertulis hingga nanti berkasnya di kembalikan ke LPPM UNS juga akan dikawal oleh aparat TNI dan Polri," terangnya
Seperti di ketahui dalam seleksi kali ini, Pemkab Sukoharjo bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyaraka (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS). Dari 12 kecamatan, hanya Kecamatan Sukoharjo yang tidak menyelenggarakan.
Adapun kekosongan perangkat desa yang diperebutkan ada 422 lowongan. Hingga pendaftaran ditutup Sabtu (9/12/2017) lalu, tercatat total peserta yang berminat untuk mendaftar mencapai 2470.
Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum(Tj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar