GUDANG CADANGAN PANGAN DIRESMIKAN
Wakil Bupati Sukoharjo meresmikan gudang cadangan pangan di Jalan Rajawali Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo Kota. Gudang tersebut mampu menampung 100 ton bahan pangan.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sukoharjo Sriyono menuturkan, saat ini jumlah penduduk terus bertambah. Selain itu, pembangunan yang terus bertambah juga mengakibatkan alih fungsi lahan. Maka, dengan adanya beberapa faktor tersebut akan berdampak pada peningkatan kebutuhan konsumsi. "Kondisi iklim yang tidak menentu berpengaruh pada pola tanam dan estimasi produksi pertanian serta persediaan stok pangan menjadi sulit diprediksi," kata dia.
Melihat kondisi tersebut maka daerah perlu melakukan sistem pencadangan pangan dengan tujuan mengantisipasi kondisi darurat rawan pangan baik kronis maupun transien. Sebagai upaya menanggulangai terjadinya keadaan darurat dan rawan pangan tersebut maka BKP Sukoharjo membangun gudang cadangan pangan dengan kapasitas 100 ton beras.
Keberadaan gudang cadangan pangan sudah diperkuat dengan adanya payung hukum dalam Perda Nomor 13 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemkab Sukoharjo. Peresmian gudang cadangan pangan dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia Ke-36 Tahun 2016.
Data BKP Sukoharjo diketahui stok pangan selama 2016 mengalami kondisi berbeda dan mayoritas berada pada posisi surplus. Untuk pagi produksi mencapai 369.277 ton gabah kering giling (GKG), ketersediaan 207.487 ton, kebutuhan 84.634 ton dan surplus 122.853 ton.
Jagung produksi 21.328 ton, ketersediaan 18.982 ton, kebutuhan 1.309 ton dan surplus 17.673 ton. Ubi kayu produksi 29.588 ton ketersediaan 28.366 ton, kebutuhan 5.497 ton, surplus 22.869 ton. Kedelai produksi 3.750 ton, ketersediaan 3.550 ton, kebutuhan 8.900 ton dan minus 5.350 ton.
Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi, SE, MM, mengatakan, salah satu pilar dalam pembangunan ketahanan pangan nasional adalah program penganekaragaman pangan. Adanya program ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan bahan pangan, terutama bahan makanan pokok. Mengingat disatu sisi telah terjadi laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, sedangkan disisi lain terus terjadi pengurangan lahan pertanian menjadi daerah perindustrian atau pemukiman. Apabila hal itu dibiarkan maka kerawanan pangan akan menjadi lebih rentan bukan hanya diakibatkan oleh bencana alam namun juga faktor lainnya seperti inflasi dan kenaikan harga produk pangan impor.
"Ketahanan pangan yang dikembangkan berdasarkan kekuatan sumber daya lokal akan melahirkan kemandirian pangan,". (ang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar