Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mendorong adanya kegiatan corporat social responsibility (CSR) dari pihak swasta untuk mengatasi kekeringan di sejumlah wilayah yang dinilai krisis air bersih. Pembuatan sumur dalam di beberapa titik, dinilai cukup ampuh dalam mengatasi kekeringan yang tiap tahun terdampak musim kemarau.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya di sela peresmian dan pembukaan sumur bor di Dukuh Kerjo, Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Selasa (29/8/2017). Pasalnya dengan adanya sumur dalam, maka kebutuhan warga akan air bersih bisa terpenuhi.
"Dengan adanya sumur dalam ini harapan saya Alhamdulillah rakyat di sini harusnya merasa bersyukur. Ke depannya peningkatan untuk kesehatan, kebersihan, pasti hidupnya akan terjamin dengan adanya air bersih," kata Bupati.
Lanjut Bupati, hal ini berdampak pada meningkatnya angka kesehatan warga di desa tersebut. Hingga saat ini wilayah yang dahulu berlangganan kekeringan dan krisis air bersih saat ini tidak lagi kesulitan mencari air bersih.
Hal ini merupakan salah satu hasil dari pembangunan sumur dalam oleh pemerintah melalui berbagai program air bersih. Sumur-sumur dalam di wilayah Kecamatan Bulu, Weru, dan Tawangsari saat ini sudah berfungsi melayani warga dengan baik.
Bupati menambahkan, pemerintah juga masih mempertimbangkan akan adanya jalan tembus di lokasi Dukuh Bulu agar bisa terakses lebih mudah.
Peresmian dan pembukaan sumur bor di Desa Dukuh tersebut dilakukan oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono. Sumur tersebut merupakan bentuk CSR dari PT Batik Keris Solo bekerja sama dengan Pemkab Sukoharjo.
Dengan adanya sumur dalam tersebut, sebanyak 17 kepala keluarga di Dukuh Kerjo akan terlayani kebutuhan air bersih. (Tj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar