SUKOHARJO- Menteri Perdagangan RI Dr. Drs. Enggartiasto Lukita melepas produk ekspor kerajinan rotan asal Kabupaten Sukoharjo di Dukuh Galan, Denggala, Desa Trangsan, ke negara Prancis. Diketahui produk hasil perajin di Desa Trangsan Sukoharjo sudah merambah ke sejumlah negara seperti Belanda, Jerman, Australia, dan Amerika Serikat. Turut hadir Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sukoharjo Sutarmo, SE., M.Pd beserta para pengrajin rotan desa Trangsan.
"Kunci penting untuk meningkatkan ekspor furnitur, pengrajin harus bisa mengikuti dan memenuhi selera pasar," jelas Mendag Enggartiasto Lukita usai melepas ekspor rotan di desa Trangsan, Sukoharjo, Selasa (8/1/2019).
Mendag mendorong pelaku industri untuk menggenjor ekspor karena di tahun 2018 lalu ekspor fuirnitur mengalami penurunan.
"Salah satu komoditi unggulan dan yang kita prioritaskan adalah produk furniture. Bahan bakunya dari dalam negeri dan mempekerjakan tukang atau ahli dari dalam negeri yang saat ini juga dicari di luar negeri. Semua dari dalam negeri sehingga nilai tambahnya banyak sekali," ujar Mendag.
Mendag mengakui jika tahun lalu nilai ekspor khususnya furniture bergerak turun. Untuk itu, pihaknya mendorong ekspor komoditi yang banyak mempunyai nilai tambah. Seperti yang terlihat di Maju Jaya, banyak tenaga ahli ukir dan kerajinan rotan yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Terkait bahan baku yang selama ini sulit didapatkan, Mendag berjanji untuk membantu. Yakni dengan mempermudah dan menyederhanakan peraturan yang selama ini menjadi penghambat. "Kesulitan-kesulitan yang ada, kita akan tinjau betul. Seperti perintah bapak presiden, peraturan-peraturan yang membuat sulit atau memperlambat agar dievaluasi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Mendag Melepas satu kontainer furniture yang akan dikirim ke Prancis. Produk furniture tersebut berbahan baku kayu dan rotan. Yakni berupa meja, kursi dan almari.
Pemilik CV Maju Jaya, Mulyadi mengemukakan, dalam seminggu pabrik yang dia kelola bisa mengekspor 2 kontainer ke Eropa, seperti Italia, Prancis dan Eropa Timur. Terkait bahan baku, Mulyadi mengakui ada kesulitan, namun bisa teratasi.
"Bisa diatasi karena sudah ada kerja sama dengan negara lain. Untuk ekspor dia ini memang ada penurunan, tapi ini sudah mulai naik," tukas Mulyadi, perajin yang memulai ekspor sejak tahun 1998 itu.
Selain melepas produk ekspor, Mendag juga meresmikan Laboratorium Kewirausahaan di Pondok Pesantren Singo Ludiro, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. buffet dan lainnya.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Sukoharjo. [Tj]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar