Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH,MH bersama Forkopimda melaksanakan Tanam Padi, Panen Padi, dan Panen Ikan serta secara simbolis menyerahkan bantuan alat mesin pertanian di hamparan sawah kelompok tani Subur Mulyo desa Jagan, Kecamatan Bendosari, pada lokasi Demonstrasi Plot Kodim 0726 Sukoharjo bekerjasama dengan PT. Petrokimia Gresik dan pemrakarsa Ir. Heri Sunarto, Selasa (24/7).
Menurut laporan Ketua Penyelenggara, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo Ir. Netty Harjianti, kegiatan ini bermaksud mensosialisasikan hasil Demonstrasi Plot penanaman padi yang diintegrasikan, dengan Budidaya ikan dalam kolam dan usaha ternak.
"tujuan kegiatan ini adalah memberikan contoh model integrated farming, yang mampu meningkatkann produktifitas padi dan efisiensi biaya produksi padi serta meningkatkan mutu hasil. Dem Plot ini ditanami padi varietas Pandan Wangi, produktifitas padi dapat mencapai 92,16 ku/ha GKP atau 79,27 Ku/Ha GKG berarti lebih tinggi 7,3 Ku/ha dibandingkan rata-rata produktifitas padi di Kabupaten Sukoharjo saat ini. Untuk budidaya ikan kolam terpal bundar dengan penebran 2.000 ekor lele menghasilkan produksi sebanyak 8.800 Kg/siklus atau 26.400 Kg per tahun. Budidaya ikan nila konsumsi menggunakan kolam permanen persegi dengan kapsitas 125 ekor per kolam menghasilkan produksi ikan nila sebanyak 2.250 Kg/siklus.," jelasnya.
Dandim 0726/Skh Letkol Inf Candra Ariyadi Prakosa S.I.P M.Tr (Han) dalam sambutannya pertama mengapresiasi atas terlaksananya program panen raya padi Demplot Kodim 0726/Skh tahap I tahun 2018. Demplot pertanian Kodim 0726/Skh seluas 1 Ha merupakan program dan perintah dari Satuan Komando Atas yaitu Mabes TNI AD, atas penyelenggaran pembinaan ketahanan pangan dan kemanunggalan TNI dengan rakyat serta meningkatkan ketersediaan logistik," jelas Dandim dalam pidato sambutannya.
Ditambahkannya " Kodim 0726/Skh, setelah melakukan observasi dan seleksi, akhirnya mendapatkan lahan pertanian seluas 1 Ha milik petani Ir. Heri Sunarto untuk dipilih, semula lahan ini exstrem artinya tanpa pengairan irigasi atau tadah hujan dan hanya menggunakan serta mengandalkan pengairan sumur bor saja, dan panen hanya 1-2 kali dalam setahun. Dengan sistem pertanian Integrated Farming atau perpaduan lahan pertanian bisa menghasilkan produksi perpaduan hasil padi, ikan, ayam, yang mana sistem limbah ternak dapat digunakan sebagai pupuk kesuburan tanah sehingga dapat mengurangi penggunaan sejumlah pupuk lainnya dan sekarang bisa panen mencapai 3-4 kali dalam setahun dengan lahan potensial seluas kurang lebih 200 Hektar di desa jagan ini,"jelas Dandim.
Bupati secara simbolis menyerahkan bantuan alat mesin pertanian dari Direktorat Jenderal Prasaranan dan sarana Pertanian Kementerian Pertanian Repubik Indonesia berupa 10 Tranplanter, 30 Traktor Roda Dua, 25 unit pompa air dan 50 unit Hand Sprayer Elektrik.
Bupati berharap bantuan bantuan tersebut dapat menambah semangat petani, dapat mempertahankan bahkan meningkatkan hasil produksi pertanian dan berharap pula model pertanian terpadu ini agar dikembangkan di lahan-lahan tadah hujan lainnya didukung oleh Pemerintah Desa untuk mengalokasikan sebagian Anggaran Desa.
Selain itu Bupati mengucapkan terima kasih kepada Komandan Kodim 0726 Sukoharjo beserta jajarannya yang telah melaksanakan pendampingan kepada para petani sehingga Kabupaten Sukoharjo menjadi Kabupaten yang produktif dalam bidang pangan dan berdaulat pangan.
Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar