Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, SH, MH, bersama Forkopimda Sukoharjo melaksanakan Panen Raya di hamparan sawah Kelompok Tani Marsudi Joho, Mojolaban, pada hari Sabtu (29/7).
Bupati beserta Ketua DPRD, Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Sukoharjo melakukan panen dengan menggunakan Combine Harvester (alat pemanen padi) yang merupakan bantuan dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI), disamping alat tersebut deiberikan juga bantuan sejumlah alat mesin pertanian kepada seluruh Kelompok Tani, Gapoktan, UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) dan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) di Kabupaten Sukoharjo. Penyerahan dilakukan oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya kepada perwakilan dari kelompok tani.
Dalam acara ini Diserahkan secara simbolis empat unit hand traktor, satu unit traktor roda 4, satu unit rice transplanter dan empat unit pompa air. "Bantuan ini sebagai bentuk apresiasi karena kelompok ini berhasil dalam budidaya padi," ungkap Bupati dalam acara tersebut.
"Sukoharjo walaupun luas lahan sawahnya hanya 20.643 Ha tapi merupakan daerah pertanian yang surplus beras, dimana tahun 2016 Sukoharjo surplus 135.108 Ton, atau naik 5 persen dari tahun sebelumnya, Sukoharjo telah meraih produksi padi 108 persen dari target yang ditetapkan dari Kementrian Pertanian RI pada tahun 2016," tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Ir. Nety Harjianti menjelaskan, total bantuan alat mesin pertanian yang diserahkan dari APBN 2017 untuk Kelompok Tani/Gapoktan yakni tiga unit traktor roda 4, 125 unit hand traktor roda, lima unit transplanter dan 85 unit pompa air. Sedangkan bantuan untuk Brigade Dinas berupa alat pertanian Combine Harvester (alat pemanen padi) sebanyak delapan unit, Rice Transplanter (mesin tanam padi) sebanyak tiga unit dan Power Thresher (alat perontok padi) sebanyak 3 unit.
"Saya berharap dengan modernisasi alat pertanian ini, pembiayaan dalam usaha dan budidaya pertanian menjadi lebih efisien. Langkah ini juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian" ungkap Ir. Nety Harjianti dalam keterangannya.
"Semoga dengan keberhasilan Kelompok Tani Marsudi, bisa dijadikan contoh bagi Kecamatan Mojolaban, serta Kabupaten Sukoharjo pada umumnya. Agar upaya peningkatan produksi pertanian dapat tercapai dan petani bisa sejahtera," tutupnya. (ang)