Senin, 16 Januari 2017

Re: BUPATI BERI KULIAH UMUM DI UMS



2017-01-16 12:02 GMT+07:00 Humas Skh <humas.skh@gmail.com>:

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, SH, MH, memberi kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), di Ruang Seminar Lantai 7, Gedung Induk Siti Walidah UMS, Pabelan Sukoharjo, Sabtu (14/1).

 

Wardoyo Wijaya, SH, MH mengetengahkan tema Kiat Sukses Kepala Daerah, garis besar dalam kuliah tersebut adalah perkembangan yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Terutama menghilangkan image masyarakat luas bahwa Kabupaten Sukoharjo adalah kabupaten teroris. Padahal tidak ada seorangpun warga Sukoharjo asli Sukoharjo yang menjadi teroris.

 

Bupati juga menyampaikan bahwa pada tahun 2016, Kabupaten Sukoharjo untuk kali pertama, mendapat opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pelaksanaan laporan keuangan daerah 2015.

 

Bicara masalah potensi, Sukoharjo merupakan kabupaten industri dan jamu. Bahkan di kawasan Sukoharjo memilik pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara, yakni PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Bahkan Sukoharjo dikenal sebagai Kabupaten Jamu dengan keberadaan Pasar Jamu Nguter terbesar di Indonesia.

"Potensi jamu di Nguter itu luar biasa, terutama di Jakarta, Luar Jawa bahkan di Malaysia, jamu yang dijual itu produksi Sukoharjo,' ujar Bupati

Sejak tahun 2010 silam hingga sekarang, Pemerintah Kabupaten sudah mengeluarkan kebijakan moratorium penerimaan CPNS, karena itu tidak ada perekrutan baru dan memaksimalkan PNS yang ada dan sebagai gantinya pembangunan infrastruktur dimaksimalkan.

"Hampir 95 persen jalan di Sukoharjo sudah halus, kami di satu sisi menekan anggaran, tapi di sisi lain kami keluarkan anggaran untuk pembangunan" Ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wardoyo mengungkapkan telah mengambil kebijakan, bahwa semua usaha yang berada di Sukoharjo atau siapapun yang memiliki usaha di Sukoharjo harus mencantumkan nama Sukoharjo atau di Sukoharjo.

Terkait nama Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tidak memakai nama Sukoharjo, Wardoyo mengatakan, kendati UMS tetap memakai nama Surakarta, namun kini sudah mencantumkan UMS di Sukoharjo. "Karena kata UMS menyangkut historis. Kendati begitu tetap mencantumkan nama lokasi yakni di Sukoharjo," ujarnya.

Apalagi sejauh ini UMS, menurut Wardoyo, telah memberi kontribusi bagi perkembangan Kabupaten Sukoharjo. Termasuk telah banyak Memorendum of Understansing (MoU) yang ditanda tangani oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan UMS.

 "Sehingga UMS memang telah banyak memberi kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo," jelasnya.(ang)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar