Makin menyeruaknya problem sikap intoleran, anti-keberagaman, dan radikalisme di negeri ini mendapat perhatian khusus Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano.,SIK. Kapolres bersama Forkopimda Kabupaten Sukoharjo menggelar kegiatan silaturrahim bersama MUI, ulama NU dan tokoh Muhammadiyah bertema "Silaturahim MUI, NU, Muhamadiyah Kabupaten Sukoharjo Bersama Bupati Sukoharjo, Kapolres Sukoharjo, Dandim 0726/Sukoharjo Dalam Rangka Menjaga NKRI dan Kebhinekaan".
Acara yang berlangsung di Hotel Sarilla, Kamis (9/2) itu dihadiri oleh Wakil Bupati Sukoharjo H. Purwadi SE.,MM, Kapolres, TNI serta puluhan ulama dari MUI, NU dan tokoh Muhammadiyah di Kabupaten Sukoharjo.
Wakil Bupati Purwadi SE.,MM beserta Pimpinan dari tiga organisasi MUI, NU dan Muhammadiyah sama-sama menyampaikan sambutan dan apresiasinya atas kegiatan tersebut. "Atas nama Pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo kami mengucapkan apresiasinya kepada Bapak Kapolres Sukoharjo, atas inisiatifnya mengadakan kegiatan silaturahmi pada siang hari ini, karena ajang silaturahmi ini mampu menjadi sarana komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah, Aparat Kepolisian, Ormas Islam dan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Sukoharjo." Jelas Wakil Bupati dalam membacakan sambutan Bupati Sukoharjo secara penuh.
Tanggapan positif juga datang dari Ketua PD Muhammadiyah Sukoharjo,Wiwoho Aji Santoso S.,Pd. "Saya mewakili Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten sukoharjo, sangat berterima kasih atas rajutan silaturahim antar sesama umat Islam yang difasilitasi Kapolres Sukoharjo. Soal nasionalisme, NU dan Muhammadiyah tidak perlu lagi diragukan. NU dan Muhammadiyah adalah NKRI sejati," jelasnya.
Rois Syuriah PCNU Drs. H. Abdullah Faishol M.Hum dalam sambutannya mengatakan," Melalui forum silaturahmi seperti ini, bisa dirancang bersama-sama untuk mendekati masyarakat, menjalankan dakwah Islam yang menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila. agenda Silaturahim Ulama NU dan Muhammadiyah yang digelar Polres Sukoharjo ini, sebuah jalan untuk mempererat persatuan dan kesatuan untuk menjaga NKRI dan Pancasila. Kita harus mempunyai semangat pengakuan sebuah perbedaan serta perlunya membangun ketahanan sosial dan penegakan hukum, serta konsep amar makruf nahi mungkar atau becik ketitik olo ketoro harus terus kita gelorakan," ungkapnya.
Ketua MUI H. Yasid Anwari juga mengapresiasi kegiatan silaturahmi ini," Alhamdulilah atas Ridho Allah SWT kita datang dalam kemajemukan. Peran tokoh agama, ulama sangat penting dalam menjaga keutuhan NKRI. Konflik dan kekerasan sangat tidak dibenarkan dalam agama. Semua agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian hidup manusia," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Kapolres Sukoharjo menyampaikan, bahwa silaturahmi tersebut tidak terkait aksi demo besuk tapi kegiatan ini merupakan momentum kebangsaan untuk menguatkan konsolidasi seluruh elemen keagamaan khususnya di Kabupaten Sukoharjo, guna menjaga hubungan yang harmonis antar umat beragama, serta kita bisa mengali masukan terkait isu isu yang diakibatkan karena ulah kelompok tertentu yang cenderung, hoax media sosial yang semakin memperkeruh situasi. Selain kegiatan ini kita adakan silaturahmi di Ponpes dan selain itu kerjasama dengan melaksanakan lintas agama yang lain. Saya menghimbau jangan sampai umat NU dan Muhamadiyah terbawa situasi dan kondisi mobilisasi pada tujuan yang tidak pasti dengan kegiatan aksi di Jakarta," tegas Kapolres ketika ditemui terpisah oleh awak media.(Tj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar