Kamis, 22 Desember 2016

Hari Ibu, Bupati Sukoharjo Serahkan PPKBD Kit


Pemkab Sukoharjo menggelar peringatan Hari Ibu ke-88 tahun 2016 di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Kamis (22/12).  Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH,MH memberikan perlengkapan kerja PPKBD Kit secara simbolis untuk pembantu penyuluh KB Desa se-Kabupaten Sukoharjo. Turut hadir H. Purwadi SE,MM Wakil Bupati Sukoharjo, Nurjayanto SP, Ketua DPRD Sukoharjo, Letkol Inf. Taufan Widiantoro SIP, Dandim 0726/Sukoharjo,  Pandu SH.MH Ketua Pengadilan Negeri, Agustinus Wijono SH, Kajari, Mayor Inf. Ginanjar Wadan Yonif 22/ Group 2 Kopassus, Kompol Widodo SH,MH mewakili Kapolres Sukoharjo, Drs. Agus Santosa Sekda Kabupaten Sukoharjo serta kepala Badan, dinas, dan Kepala bagian.

Penerima perlengkapan kerja kepada pembantu penyuluh KB Desa secara simbolis diberikan kepada 12 orang penerima perwakilan tiap tiap Kecamatan diwilayah Sukoharjo. Bupati membacakan sambutan tertulis Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana S. Yembise. "Masyarakat Indonesia terutama generasi mudanya perlu memaknai Hari Ibu yang diperingati setiap tahun sebagai sebuah momentum gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia,"ungkap Bupati.

PHI ke-88 Tahun 2016 ini mengusung tema: "Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan".

Bupati menambahkan Hari Ibu Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia. Dalam pergerakan kebangsaan kemerdekaan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya.

"Perempuan dan anak dengan jumlah hampir 80 % dari total penduduk Indonesia keduanya merupakan sumber daya potensial dalam pembangunan,"ungkapnya.

Buktinya, antara lain terlihat dalam Kongres Perempuan pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta sebagai tekad bersama mendorong pembentukan Indonesia Merdeka.

Sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, peringatan hari ibu ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai Hari Nasional yang bukan hari libur.

Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggungjawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"kami berharap Peringatan Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki pada setiap aspek kehidupan baik di dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,"Tutup Sambutan sambutan tertulis Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana S. Yembise yang dibacakan Bupati H.Wardoyo Wijaya SH,MH. Acara diakhiri seminar dengan tema perempuan anti korupsi menghadirkan tim teknis pokja PUG Jawa Tengah  Dr. Indra Kertati, M.MS. (Tj)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar