Asisten Adimistrasi Sekda, Eko Adji Arianto yang membacakan sambutan Sekretaris Daerah selaku Kepala BPBD Sukoharjo menyampaikan bahwa kecenderungan bencana hidro meteorologis semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim global. Selain juga peningkatan aktivitas manusia (anthropogenic) terhadap bencana, maka diperlukan adanya gerakan pengurangan bencana. Dalam hal ini adalah sungai dengan adanya Gerakan Resik Resik Kali. Gerakan yang sederhana ini justru meiliki semangat budaya lokal yaitu gotong royong yang berdampak pada kegiatan yang berkesinambungan. Gerakan resik resik kali atau restorasi sungai ini sangat penting karena bertujuan mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya yakni bersih, sehat, produktif dan lestari.
Sosialisasi tersebut terdiri dari lima sesi selama dua hari. Nara sumber diantaranya dari Univertas Gajah Mada dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) serta aktivis lingkungan. (ap)
1. | Gerakan Resik Resik Kali untuk Pengurangan Resiko Bencana Banjir dan Kekeringan | : | DR. Ing. Ir. Agus Maryono (UGM) |
2. | Peranan BBWSBS dalam Mendukung Gerakan Masyarakat untuk Memelihara Sungai | : | Antonius (BBWSBS) |
3. | Gerakan Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat | : | Muchlis, SS |
4. | Ekologi Sungai untuk Pengurangan Resiko Bencana Banjir di Sukoharjo | : | M. Setiawan |
5. | Menggerakkan Peran Serta Masyarakat Kawasan Sungai | : | Sutami |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar