Kamis, 08 November 2018

FESTIVAL AYO MEMBACA 2018 DAN MALAM ANUGERAH KAMPUNG ANTI HOAX

SUKOHARJO- Kondisi media cetak sedang menghadapi persaingan yang begitu ketat dengan munculnya berbagai sumber informasi baru, salah satunya adalah media online atau internet. "Di usia yang ke-21 Solopos diharapkan terus berupaya meningkatkan profesionalisme, selalu menyajikan informasi -informasi yang menarik, akurat dan terpercaya, sehingga kedepan Solopos tetap mampu menjadi media pilihan masyarakat," demikian pesan yang disampaikan Wakil Bupati Sukoharjo, H. Purwadi, SE, MM saat membacakan sambutan Bupati H. Wardoyo Wijaya, SH.,MH diacara Festival Ayo Membaca (FAM) 2018 dalam rangka peringatan HUT Solopos ke-21 dan  Malam Penganugerahan Indaco Kampung Antihoaks, di Atrium The Park Mall Solo Baru, Rabu (7/11).

Sementara, Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, mengaku prihatin dengan minimnya literasi masyarakat yang masih awam mengenai fungsi bank sentral. Sebagian masih menanyakan tentang jasa menabung ataupun deposito di BI.

"Saya berharap Solopos hadir untuk itu, mengedukasi masyarakat tentang peran penting Bank Indonesia. Mulai dari siswa sekolah sampai siapapun yang berniat belajar. Kami berharap kerja sama ini akan terus berlanjut di tahun-tahun yang akan datang," ucapnya.

Kepala Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Wilayah III Solo, Jasman Indradno, menyampakai dari populasi Indonesia yang mencapai 262 juta orang, 143 juta orang di antaranya adalah pengguna internet. Sayangnya, belum diketahui apakah pengguna internet itu memanfaatkannya untuk kegiatan positif, atau sebaliknya.

"Hal utama yang harus dilakukan setiap orang adalah bagaimana membuat penggunaan internet itu berimbang. Ada dunia tanpa tapal batas  di sana. Siapapun bisa mengakses berita apapun. Kondisi ini yang harus diimbangi untuk kepentingan literasi. Bagaimana agar anak-anak menyukai literasi, kita bisa berinovasi lewat e-library," kata Jasman.

Ia menyebut siswa sekolah merupakan pengguna internet paling rawan. Mereka bisa terjerumus ke dunia maya yang bersifat negatif. Media berperan menghindarkan itu dengan literasi, menyampaikan ciri hoaks, berita bohong, provokasi, ujaran kebencian, penistaan, dan sebagainya.

Acara yang diawali dengan Festival Ayo Membaca (FAM) 2018 itu digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun Solopos ke-21. Rangkaian acara selama 12 jam nonstop tersebut diisi berbagai lomba dengan total hadiah Rp59 juta rupiah yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Yamaha, Inaco, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), The Park Mall, Smartfren, Jack Star, dan Coca Cola.

Di akhir acara, diberikan penghargaan bagi kampung terinteraktif kepada Kampung Ngaliyan RT 007/RW 002, Pelem, Simo, Boyolali dan Kampung Manggisan RT 003/RW 009, Kartasura, Sukoharjo. Indaco Choice II adalah Kampung Dadagan RT 001/RW 001 Pulosari, Kebakkramat, Karanganyar.

Indaco Choice I adalah Ngaliyan RT 007/RW 002 Pelem, Simo, Boyolali. Untuk Kampung Terfavorit dan Juara III diraih oleh Kampung Gatak RT 002/RW 005, Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Juara II diraih Dusun Bangorejo RT 002/RW 010 Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo dan Juara I dimenangkan oleh Kampung Joho RT 007/RW 010 Manahan, Banjarsari, Solo.

Commercial Manager PT Indaco Warna Dunia, Dwi Susetyo, berharap acara serupa dapat berlangsung di tahun-tahun yang akan datang. "Kami sangat mendukung acara ini. Literasi di era digital merupakan hal yang penting dan kami ikut concern," kata dia. Acara juga dihadiri National Business Manager PT Indaco Warna Dunia, Suharto, Tjandra Kusuma, yang turut menyerahkan hadiah bagi pemenang lomba bersama Wakil Bupati Sukoharjo .

Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)

Selasa, 06 November 2018

PEMKAB SUKOHARJO TERIMA KUNJUNGAN KERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN GRESIK

Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan Program Pemerintahan dan Hukum serta Bidang Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Gresik, Komisi I dan Komisi IV DPRD Kabupaten Gresik mengadakan Kunjungan Kerja ke Pemerintah Kabupaten Sukoharjo, Selasa siang 6 November 2018. Rombongan dari DPRD Kabupaten Gresik berjumlah 30 orang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Gresik, Ibu Nur Saidah, SE. Studi banding diterima Kabag Pemerintahan Setda Bapak Ari Haryanto, S.Pd, M.Si dan didampingi Kasi Damkar Satpol PP, Bapak Margono di ruang rapat Sekretaris Daerah.

Kabag Pemerintahan Setda berkesempatan membacakan sambutan Bupati, yang intinya mengungkapkan rasa bangga karena Kabupaten Sukoharjo dipilih sebagai lokasi kunker. Dipaparkan bahwa kenaikan APBD dan PAD Kabupaten Sukoharjo yang cukup signifikan, digunakan sepenuhnya untuk pembangunan program-program unggulan, misalnya pendidikan gratis, santunan kematian, Jamkesda dan pembangunan infrastruktur pasar tradisional serta jalan / jembatan.

Dalam sesi tanya jawab, materi yang dipilih dalam studi banding DPRD Kabupaten Gresik ini, Komisi I (bidang Pemerintahan dan Hukum) konsen tentang Penyelenggaraan dan Penanggulangan Kebakaran. Paparan mengenai damkar ini dijelaskan dengan gamblang oleh Bapak Margono. Sedangkan dari Komisi IV (bidang Kesejahteraan Sosial) materi yang dipilih terkait dengan bagaimana pola Penganggaran Bidang Sosial pada APBD TA 2019, yang diuraikan oleh pejabat perwakilan dari Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda dan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo.

Hadir dalam acara ini pejabat dari BKD, Inspektorat, Bappelbangda, Bagian Hukum, Bagian Kesra, Bagian Pemerintahan, Damkar Satpol PP dan OPD terkait. Demikian penjelasan Kabag Humas Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (yk)

Lunas PBB, Bupati Sukoharjo Berikan Penghargaan

SUKOHARJO - Bupati H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM memberikan penghargaan PBB-P2 yang ditujukan kepada Kepala Desa/Lurah dan Camat selaku penanggungjawab penagihan PBB-P2 yang berkinerja baik tahun  2018 serta melaksanakan pengundian hadiah yang diperuntukan bagi wajib pajak PBB-P2 tahun 2018 dalam acara Tax Gathering PBB-P2 Tahun 2018 bertempat di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Setda Kabupaten Sukoharjo, selasa (6/11).

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Sukoharjo RM. Suseno Wijayanto, SH, MH melaporkan maksud dan tujuan kegiatan ini untuk membangun tali silaturahmi yang dilandasi semangat kekelurgaan dan kebersamaan diantara seluruh pelaku PBB-P2 dan untuk mengapresiasi pelaku PBB-P2 yang berkinerja baik dalam pelaksanaan PBB-P2 dan untuk sarana evaluasi dan pembinaan terhadap seluruh pelaku PBB-P2,"terang Kepala BKD dalam pidatonya.

Ditambahkan capaian kinerja berdasarkan potensi menurut Kecamatan dilaporkan 2 (dua) Kecamatan dinyatakan 80 desa lunas yaitu  Kecamatan Bulu dan kedua Kecamatan Weru. Selanjutnya disusul rangking ke 3 (tiga) Kecamatan Polokarto , Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Gatak, Kecamatan Nguter, Kecamatan Mojolaban, Kecamtan Grogol, Kecamatan Baki dan terakhir rangking ke 12 (duabelas) Kecamatan Kartasura.

Bupati dalam sambutannya pertama mengapresiasi kinerja 99 Kepala Desa/Lurah dan 12 camat di Kabupaten Sukoharjo yang baru saja menerima penghargaan PBB-P2 Tahun 2018 serta mengapresiasi mendukung acara semacam ini, yang hamper tiap tahun rutin dilaksanakan, karena pendekatan semacam ini dinilai cukup efektif dalam rangka membangun kesadaran membayar pajak diantara seluruh pelaku PBB-P2 di Kabupaten Sukoharjo khususnya,"ungkap Bupati

Selain itu Bupati mengungkapkan kegembiraan atas kinerja "saya cukup bergembira jumlah penerima penghargaan PBB-P2 mengalami peningkatan yang cukup pesat. Tahun ini terdapat 80 desa kategori lunas PBB-P2, bahkan 2 Kecamatan Bulu dan Weru seluruh desanya lunas.Kesadaran dalam membayar PBB-P2 meningkat,"jelas Bupati.

Bupati berharap penghargaan yang diterima tahun ini, bisa terus dipertahankan untuk tahun tahun selanjutnya, dan menjadi penyemangat motivasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan PBB-P2 kepada masyarakat.

Bupati menekankan dan memerintahkan kepada Badan Keuangan Daerah (BKD) agar NJOP PBB-P2 tiap tahun dievaluasi dan tidak menggunakan parameter lain dalam proses validasinya kedua validasi BPHTB melengkapi dengan SPOP (surat pemberitahuan obyek pajak) dan LSPOP (lampirn Surat Perubahan Obyek pajak)PBB-P2 yang digunakan untuk mempermudah wajib pajak dalam perubahan kepemilikan dan data SPPT PBB-P2 nya, secara otomatis akan mengalami perubahan sesuai data yang baru dari validasi BPHTB tersebut," tambah Bupati.

Bupati dalam akhir sambutannya meminta PPAT/Notaris selaku kuasa wajib pajak untuk lebih bijak dalam menjembatani kepentingan wajib pajak dalam proses validasi BPHTB di daerah sehingga terwujud tertib administrasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Sukoharjo. Selain itu berkas yang masuk validasi sebanyak 10.146 berkas dan memberikan kontribusi pajak BPHTB sebesar Rp 58.528.752.437. Data validasi dalam bentuk peralihan hak dalam bentuk jual beli didaerah strategis, oleh sebab itu kepada PPAT/Notaris mohon untuk membantu ikut andil dalam penyelesainnya,"jelas Bupati mengakhiri sambutannya.

Acara diakhiri penyerahan penghargaan kepada selaku penanggungjawab penagihan di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan yang berkinerja baik dan dilanjutkan pengundian hadiah utama yang diundi bagi wajib pajak PBB-P2 berupa 2 buah motor kepada yang beruntung warga kampung manang RT 03/02 Mulyoto dan Slamet Riyadi Warga Bugo RT 2/5 Gentan, dilanjutkan hadiah bagi wajib pajak PBB-P2 lainnya.

Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)

 

 

Minggu, 04 November 2018

BUPATI HADIRI TALK SHOW KAMPANYE GERMAS CERDIK “AYO HIDUP SEHAT, MULAI DARI KITA”

SUKOHARJO– Bupati Sukoharjo H.Wardoyo Wijaya SH.,MH.,MM menghadiri Talk Show Kampanye GERMAS CERDIK dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 tahun 2018 Kabupaten Sukoharjo  tahun 2018 yang digelar di Gedung Pusat Promosi dan Potensi Graha Wijaya,  Minggu (4/11).
Tema HKN kali ini adalah "Aku Cinta Sehat", dengan Subtema "Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita". Tema tersebut sejalan dengan ProgramIndonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga, mengajak seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.Hasil yang diharapkan setelah Kampanye GERMAS CERDIK dalam rangka Penanggulangan Penyakit diharapkan Masyarakat dapat melaksanakan upaya GERMAS CERDIK dan PATUH dalam rangka penanggulangan Penyakit.
 Plt.KepalaDinas Kesehatan dr. Yunia Wahdiyati melaporkan kegiatan ini bermaksud mengingatkan publik bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya akan terwujud, apabila semua komponen bangsa; masyarakat, organisasi kemasyarakatan, swasta berperan serta dalam upaya kesehatan, dengan lebih memprioritaskan promotif-preventif dan semakin menggalakkan serta melembagakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif mensosialisasikan kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan dan memperkenalkan program-program kesehatan guna mendapatkan dukungan politis serta dukungan sumber daya dari seluruh jajaran Pemerintah dan stakesholders lainnya serta bertujuan .Sebagai sarana silaturahmi antara tenaga dan kader kesehatan di Kabupaten Sukoharjo dengan Bupati Sukoharjo dan jajarannya.
Dilaporkan pula bahwa dalam rangka HKN diadakan kegiatan  melalui Talkshow, dengan 3 (tiga) Narasumber, dan tanya jawab.Peserta Talk Show Kampanye GERMAS CERDIK diikuti sekitar 780 orang , yang terdiri dari :Kader Kesehatan,TP.PKK,Tokoh Masyarakat,OPD,Saka Bakti Husada, Kepemudaan dan dari Organisasi Profesi Kesehatan,"jelasnya.
Adapun narasumber dengan Moderator : dr. Anton Budi Hermawan dan Narasumber dr. Rum MartaniLicensed NLP Pract, Certified NeurosemanticDisease Control, What's the Strategic?, Dan .dr. Sri Marwanta, Sp.PD, M.KesPraktisi Kesehatan dari RS dr. Moewardi Surakarta dengan judul Diabetic, Hypertension and Tripel Elimination, How to detect and giving the treatment? Serta Hj. Etik Suryani Wardoyo, SE, MM selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten. Sukoharjo dengan judul Germas, The Priority
Dalam sambutannya, Bupati berpesan kepada masyarakat kabupaten Sukoharjo agarmembiasakan diri mengkonsumsi beragam sayur dan buah nusantara. Makan sayur dan buah merupakan salah satu upaya perilaku hidup sehat yang saat inikita galakkan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). "Masyarakat yang sehat merupakan modal ketangguhan suatu bangsa. Keterlibatan seluruh komponen bangsa, mencakup swasta dan masyarakat dibutuhkan baik di pusat maupun daerah. Selain itu khususnya untuk menjaga agar masyarakat tetap sehat dan bugar terhindar dari berbagai penyakit marilah kita sukseskan Program Germas Cerdik," harap bupati.
Dalam akhir sambutannya Bupati mengucapkan selamat "saya ucapkan selamat melaksanakan Rangkaian Kegiatan dalam rangka 8Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-54 Tahun 2018 Kabupaten Sukoharjo, semoga masyarakatsemakin cerdik dalam menjaga kesehatannya untuk mewujudkan Kabupaten Sukoharjo Hebat,"jelas Bupati mengakhiri kata sambutannya.
Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)


Bupati Sukoharjo Terima Kunjungan Perwakilan Tetap FAO

SUKOHARJO - Bupati  Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH.,MH.,MM menerima kunjungan delegasi delapan Perwakilan Tetap (permanent representatives) Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) yang berbasis di Roma terkait kawasan mina padi di desa Geneng Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo pada hari Kamis (1/11).

Turut hadir pula Dirjen kerjasama multilateral Kementerian luar Negeri RI, Dirjen Perikanan Budidaya kelautan dan perikanan RI, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Badan ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukoharjo, Forkopimda, Kepala OPD terkait, Kepala Dinas yang membidangi fungsi perikanan se eks karesidenan Surakarta dan Blora, Muspika Gatak serta para ketua kelompok tani Genengsari II.

Bupati dalam sambutannya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih menjadikan Kabupaten Sukoharjo dijadikan salah satu kunjungan Permanent Repsentatives dari 8 negara dan FAO Roma serta berharap pelaksanaan Mina Padi di wilayah Kabupaten Sukoharjo untuk terus berlanjut dan berkembang.

"kami berkomitmen terhadap pelaksanaan Mina Padi di Kabupaten Sukoharjo di tahun 2019 menjadi minimal 25 Ha, untuk itu kami berharap pula dukungan anggaran dari FAO, Kementerian kelautan dan perikanan, Kementerian pertanian serta dinas dinas terkait lainnya untuk mengembangkan Mina Padi. Kepada permanent representatives kami persilahkan untuk melakukan diskusi dengan kelompok dilanjutkan dengan kunjungan lapang untuk menyaksikan dan mendalami kegiatan Mina Padi yang dilakukan kelompok," harap Bupati dalam sambutannya.

Sementara dalam press release dari FAO yang diterima redaksi dengan judulnya fact sheet Budidaya Minapadi di Sukoharjo menjelaskan demonstrasi pertanian budidaya ikan padi yang inovatif adalah salah satu kegiatan yang cukup penting. Demonstrasi MinaPadi Inovatif (IRFF) di Sukoharjo dilaksanakan di 2 desa yakni desa Geneng pada 5 Ha lahan dan Desa Dalangan 13 Hektar. Terdapat lima(5) kelompok tani yang terlibat dalam kegiatan ini yakni Geneng Sari II di desa Geneng, Ngudi Rejeki, Ngudi mulyo, asri rata dan kelompok petani Ngudi Rahayu yang berbasis di desa Dalangan dengan jumlah total penerima sasaran 61 rumah tangga petani.

Ditambahkan, hasil budidaya ikan padi inovatif di Sukoharjo sejalan dengan hasil plot percontohan budidaya ikan padi sebelumnya di Sleman yang juga difasilitasi FAO bekerja sama dengan Dirjen Perikanan Budidaya yang dapat meningkatkan produktifitas lahan dan meningkatkan pendapatan petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Ir. Netty Harjianti mengatakan, penambahan luasan lahan untuk menerapkan sistem Mina Padi di Sukoharjo sangat terbuka lebar.  Sebab di Sukoharjo ada potensi lahan sawah seluas 20.518 hektare. Dari luasan tersebut ada 14.556 hektare atau 70,94 persen menggunakan saluran irigasi teknis untuk mendapatkan air. Sedangkan sisanya sawah tadah hujan dimana air sepenuhnya mengandalkan air hujan.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo optimis targer penambahan luasan lahan Mina Padi akan terwujud tahun depan. Sebab sekarang di wilayah Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari dan Desa Geneng, Kecamatan Gatak sudah ada beberapa petani menyatakan siap menerapkan sistem Mina Padi. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah lain yang menyatakan ketertarikannya.

"Sekarang masih persiapan perluasan dan nanti petugas akan melakukan sosialisasi dan pendampingan pada petani dan kelompok tani," ujarnya.

Acara diakhiri dengan tim permanent representatives menyaksikan demonstrasi tebar benih ikan, panen padi, panen ikan dan tanam padi dengan mesin.

Demikian informasi yang disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokol setda Pemkab Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto.(Tj)

KETUA KWARFIR CABANG SUKOHARJO BUKA KEGIATAN "LIDI BUANA COMPETITION V"

SUKOHARJO- kegiatan Lidi Buana Competition adalah kegiatarn prestasi untuk Pramuka Penegak Sukoharjo yang diadakan setiap satu tahun sekali, adapun maksud diselenggarakannya kegiatan ini adalah Ajang pertemuan Pramuka Penegak guna meningkatkankualitas Sumber Daya Manusia dan wawasan tentangkepramukaan, serta sebagai evaluasi kecakapan; Meningkatkan kualitas dan prestasi Pramuka Penegak
melalui kegiatan kepramukaan yang dikemas dalam bentuk kompetisi
Ketua Kwarcab Kabupaten Sukoharjo H.Purwadi,SE.,MM membuka kegiatan upacara pembukaan Lidi Buana Competetion V Kwarcab Sukoharjo hari Sabtu (3/11) bertempat di SMP N 1 Tawangsari.
Turut hadir Kakak-kakak Mabicab Gerakan Pramuka Sukoharjo;Kepala BP2MK Wilayah III serta Kakak wakil Ketua, Sekretaris.
kegiatan Lidi Buana Competition V Kwartir CabangSukoharjo Tahun 2018 mengambil tema "Pramuka, Kreatif, Bersahaja, dan Berbudaya Lokal", yang memiliki arti sebagai anggota pramuka penegak adik-adik harus memiliki kreatifitas, sederhana serta tidak berlebih-lebihan dalam segala hal dan mempunyaipemikiran dan akal yang sudah maju tanpamenghilangkan ciri khas atau keaslian KabupatenSukoharjo pada Khusunya dan binwil Surakarta pada
umumnya.
Menurut H.Purwadi kegiatan Lidi Buana Competition V Kwartir Cabang Sukohao Tahun 2018 ini ada beberapa macam kegiatan yaitu Giat Umum; Giat Rutin; Giat Wawasan; Giat Persaudaraan; Giat Bakti, Giat Prestasi yang meliputi Lomba Cepat Tepat Pramuka (LCTP); Lomba Scouting Skill meliputi Pionering dan Semboyan Sandi; Lomba Pawartos; dan Lomba Sendratasik.
Di akhir sambutan Ketua Kwarcab  H.Purwadi menyampampaikan "Jika pada langkah awal kita sudah tidak yakin dan tidak mau untuk mencoba maka padaakhirnya tidakakan menghasilkan kecemerlangan". Selamat berkegiatan dan selamat berlomba dengan penuth sportivitas. Kembangkan potensi kepramukaan untuk Pramuka Sukoharjo yang lebih baik lagi,"harap H. Purwadi.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukogarjo (Tj)

Sabtu, 03 November 2018

Tingkatkan Profesionalisme, Bupati Berikan Arahan GTT/PTT di Sukoharjo

SUKOHARJO - Bupati H, Wardoyo Wijaya SH.,MH bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo melaksanakan pembinaan dan pengarahan kepada ribuan Guru Tidak Tetap ( GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) SD dan SMP dilingkungan Dinas dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo , Sabtu  (3/11) di gedung graha PGRI. Turut hadir Kepala  Dinas Pendidikan dan Kebuďayaan beserta jajaranya,, ketua MKKS SMP,  Ketua K3S SD serta ribuan para tenaga honorer  GTT dan PTT sebanyak kurang lebih 2 ribu tenaga honorer.
Bupati dalam sambutannya mengungkapkan rasanya saya sangat bahagia sekali ketika bertemu dengan bapak ibu Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai
Tidak Tetap (PTT) SD, SMP Negeri.
"Mengapa kami senang bertemu bapak ibu Pertama Penuh Semangat, Kedua tertib; Ketiga selalu ceria walau gajinya sedikit,Keempat Kalian tidak ikut ikutan demo mogok mengajar, Kelima saya percaya inilah calon calon penghuni
surga Kelak.
Ditambahkan, Bupati mengetahui keinginan para GTT PTT antara lain Ingin dapat SK dari Bupati, ingin insentifnya sama dengan UMR, Ingin Diangkat jadi PNS."Perlu diketahui bahwa Untuk Surat Penugasan sudah saya perintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaanuntuk dibuatkan;Insentif untuk GTT dan PTT pada tahun 2018membutuhkan anggaran sebesar 18,4 milyar, sedangkan pada tahun 2019 dengan tambahan seratus ribu perbulan bagi yang sudah dapat insentif 300 ribu dan pemenuhan yang belum dapat insentifperlu penambahan anggaran 8 milyar lebih, sehingga untuk Tahun Anggaran 2019 dibutuhkan dana sebesar26,5 milyar.Untuk pengangkatan Jadi PNS itu kewenangan Pemerintah Pusat jadi daerah tidak punya kewenangan untuk itu," jelas Bupati dalam sambutannya.
Bupati berpesan "Tugas PTT dan GTT itu sama dengan PNS walau gajinya kecil;Tugas guru yakni tugas paedagogik, tugas sosial, tugas kepribadian dan tugas profesional Tugas kemasyarakatan;Sampaikan aspirasi dengan elegan dan bermartabatkarena kalian semua adalah guru; Bersatu dan kompak dengan Kebijakan Bupati Siap dukung Visi dan Misi Bupati.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs Darno mengapresiasi para GTT dan PTT berkinerja baik dan santun tidak ikut demo mogok mengajar seperti yang terjadi diwilayah lain.
Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN.,M.Hum.(Tj)