Jumat, 13 September 2019

Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja dibuka Sekda Kabupaten Sukoharjo

SUKOHARJO- Remaja adalah masa depan bangsa.Kesehatan remaja sudah seharusnya menjadi perhatian semua pihak demi mewujudkankesuksesan bangsa dan negara. Sebagai bentuk perhatian untuk meningkatkankualitas kesehatan reproduksi remaja di Kabupaten Sukoharjo dan menyiapkankualitas sumberdaya manusia yang berkualitas , Pemerintah Kabupaten Sukoharjomelalui Dinas Pengendalian Penduduk , Keluarga Berencana dan PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sukoharjo menyelenggarakanseminar tentang kesehatan reproduksi remaja pada hari Jum'at (13/9) di pendopoGraha Satya Praja (GSP). Kegiatan yang dibuka oleh Sekda Kabupaten Sukoharjo Drs. Agus Santosa ini diikuti 700siswa SMA/SMK di Kabupaten Sukoharjo. MenurutKetua pelaksana Ir. Proboningsih Dwi Danarti mengatakan bertindak selaku narasumber Ketua TP. PKK Sukohrjo Hj. Etik Suryani SE., MM dengan mengambil judul materi penanaman dan penerapan nilai-nilai moral melalui 8 fungsi keluarga pada remaja dan narasumber kedua dari provinsi Jateng Dr. Epsilon Dewanto, MM dengan mengambil judul sexualitas remaja dan pacaran sehat. Pengetahuan yang berkaitan dengan seksualitas, seputar penyakit menular seksual dan cara menanggulanginya, serta pengetahuan tentang macam-macam gaya pacaran sehat cara orang muda disampaikan oleh dr. Espilon dengan sangat gamblang dan detail. Suasana semakin cair saat Hj. Etik Suryani dan Sekda Agus Santosa memberikan hadiah handphone bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaannya.  Para murid sekolah menengah terlihat sangat antusias mengikuti seminar. Hal itu karena Hj. Etik Suryani dan Dr. Epsilon Dewanto menyampaikan materi secara atraktif dan menggunakan bahasa yang tidak asing ditelinga mereka.

Hj.Etik Suryani mengungkapkan, memasuki kehidupan berkeluarga tentunya memerlukan persiapan yang matang dari setiap pasangan. Menyiapkan pribadi yang matang sangat diperlukan dalam membangun keluarga yang harmonis. Menyiapkan pribadi yang matang dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai moral dengan melaksanakan 8 fungsi keluarga yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih dan sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. Dalam setiap fungsi keluarga terdapat nilai-nilai moral yang harus diterapkan dalam keluarga.

Sedangkan Dr. Epsilon Dewanto menjelaskan, pendidikan seks bukan semata-mata bicara tentang anatomi tubuh manusia laki-laki maupun perempuan. Melainkan juga tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi menurutbnya, tidak bisa dilakukan di dalam kelas serta harus berbasis sekolah. Kesehatan reproduksi yang komprehensif menurutnya, dipengaruhi oleh aspek medis/biologis, aspek sosial budaya, aspek politik dan aspek ekonomi. Pendidikan seks harus disampaikan orang tua kepada anak-anak mereka sejak dini atau paling tidak ketika remaja memasuki masa pubertas. Hal ini untuk menghindari pencarian informasi tentang seks yang tidak tepat dan menjerumuskan. Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum.[Tj] 

 

Kamis, 12 September 2019

BUPATI SUKOHARJO SERAHKAN HADIAH TABUNGAN BIMA BANK JATENG PERIODE 1 2019

SUKOHARJO– Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH, MH, MM  didampingi Pimpinan Bank Jateng Cabang Sukoharjo, Agus Hastono menyerahkan hadiah hasil undian tabungan BIMA Bank Jateng Periode 1 tahun 2019 kepada para pemenang di Halaman Bank Jateng Cabang Sukoharjo, Selasa (10/9) pagi.

Adalah Suwestri, yang sehari-hari berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Baki  menjadi orang beruntung yang berhasil mendapatkan satu unit mobil Mitsubishi Xpander dari program Undian Tabungan Bima Bank Jateng periode 1 tahun 2019.

Bupati mengapresiasi Bank Jateng yang memberikan hadiah pada nasabah Tabungan Bima. Hal itu sebagai bentuk penghargaan dan perhatian pada nasabah. Dikatakan Bupati, perbankan berperan dalam pembangunan sebagai lembaga intermediasi antara kreditur dan debitur. Perbankan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi daerah, menggerakkan sektor ekonomi produktif dan juga ekonomi daerah.

"Saya harap Bank Jateng bekerja lebih maksimal dan profesional dengan mengoptimalkan potesi internal sehingga semakin maju dan berkembang di masa yang akan datang. Dengan harapan mampu memberikan kontribusi pada pembangunan daerah khususnya di Sukoharjo," ujar Bupati.

Sementara itu Kepala Bank Jateng Cabang Sukoharjo Agus Hastono menjelaskan Total dana penyertaan modal Pemkab Sukoharjo yang diberikan pada Bank Jateng mencapai Rp105 miliar. Jumlah tersebut merupakan modal terbesar di Provinsi Jateng yang diberikan oleh pemerintah daerah. Besarnya modal yang diberikan oleh Pemkab Sukoharjo menjadikan nilai deviden laba yang didapat juga besar dimana tahun ini mendapatkan Rp18 miliar yang merupakan deviden tahun 2018.

"Jadi, penyertaan modal yang diberikan oleh Pemkab Sukoharjo mencapai Rp105 miliar dan menjadi nilai terbesar di Jateng," ujar Agus.

Agus menambahkan, hingga Agustus 2019, total aset Bank Jateng Sukoharjo mencapai Rp1,6 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp1,55 triliun, dan total kredit yang disalurkan mencapai Rp1,02 triliun. Untuk nasabah tabungan di Bank Jateng Sukoharjo sendiri sebanyak 26.501 orang dengan total dana Rp332,6 miliar. Jumlah tersebut naik 11,6% dibandingkan bulan yang sama tahun 2018 lalu.

Terkait undian Tabungan Bima periode 1 sendiri, dikatakan Agus sudah dilakukan di Semarang pada 15 Agustus lalu. Untuk nasabah Sukoharjo mendapatkan satu mobil Mitsubishi Expander, tujuh Yamaha NMAX, dan tujuh keping emas 10 gram. Pemenang dari berbagai latar belakang profesi seperti PNS, bidan, polisi, dan juga pedagang.

"Semua pemenang dibebaskan dari pajak hadiah karena ditanggung oleh Bank Jateng. Untuk pemenang mobil Mitsubishi Expander sendiri diraih oleh bidan di Puskesmas Baki atas nama Suwestri," jelasnya.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum.(Tj)


Virus-free. www.avast.com

Rabu, 11 September 2019

Gandeng BNK, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Bahaya Narkoba Pada Siswa SMP

SUKOHARJOIndonesia darurat narkoba bukanlah slogan semata. Fakta menunjukan, selain pengguna sudah mencapai 5 juta orang, juga menyasar semua kalangan masyarakat. Kini, tidak ada segmen masyarakat yang bebas dari narkoba, dari aparat keamanan, birokrat hingga pelajar sekolah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sukoharjo menggelar Penyuluhan Sosialisasi bahaya narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) bagi pelajar SMP di Graha PGRI Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, Selasa (10/09).

Dalam konteks pencegahan bagi pelajar sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo posisi pelajar adalah mitra strategis penyampai informasi pencegahan bahaya narkoba di lingkungannya serta bertekad kuat membendung informasi yang tidak benar tentang narkoba di kalangan pelajar. 

Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Disdikbud Sukoharjo Dwi Atmojo Heri menjelaskan, kegiatan penyuluhan narkoba dengan sasaran pelajar tingkat SMP sudah menjadi agenda tahunan.

" Penyuluhan Narkoba sudah menjadi agenda tahunan dari Disdikbud. Sebab jika tidak dilakukan sejak dini, maka dampaknya akan sangat berbahaya, apalagi pelajar SMP sangat rentan terhadap berbagai informasi tentang narkoba ," ungkap Dwi.

Ditambahkannya melalui penyuluhan yang dilakukan BNK, "kami berharap para pelajar di kabupaten Sukoharjo menjadi cerdas dan terbebas dari narkoba," tambahnya.

Sosialisasi dan Penyuhan tentang bahaya Narkoba menghadirkan nara sumber dari BNK ( Badan Narkoba Kabupaten) Sukoharjo Agus Widanarko bersama timnya The Blangkon.

Agus Widanarko mengatkan "agar peserta tidak jenuh, BNK Sukoharjo juga selalu membawa tim kami yakni "The Blangkon" lengkap dengan gitar eletriknya untuk menghibur dengan lagu-lagu tematis, serta permainan sulap.

Selama sosialisasi BNK memaparkan berbagai jenis narkoba dan bahayanya. Selain itu juga diberikan  edukasi tentang sekilas sejarah Radio Republik Indonesia (RRI)I yang akan berulang tahun ke 74 pada 11 September 2019.

" Ya, sambil menyuluh narkoba, para pelajar juga kami berikan tentang sekilas sejarah RRI. Edukasi tentang salah satu radio milik bangsa itu dilakukan lantaran RRI merupakan media paling tua yang masih memiliki pendengar cukup banyak tersebar di semua propinsi termasuk di wilayah Solo raya ," ungkap  Koordinator BNK Sukoharjo Agus Widanarko.

Menurutnya, RRI yang tetap eksis ditengah persaingan media elektronik patut didukung. Sebab pemberitaan RRI benar-benar dapat dipercaya, jauh dari Hoax dan dapat menetralisir keadaan.

" Disamping itu yang tidak kalah penting adalah RRI juga masih bertahan dengan lagu-lagu perjuangan, lagu-lagu untuk anak serta lagu dan gending jawa. Sehingga melalui penyuluhan Narkoba kami sengaja menyelipkan waktu khusus untuk memberikan edukasi tentang RRI yang saat ini dapat diakses melalui HP Android RRIplay Go, RRINet dan media online ," cetusnya.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)


Virus-free. www.avast.com

Senin, 09 September 2019

Bupati Sukoharjo Hadiri Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Anggota DPRD Sukoharjo Periode 2019-2024

Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH., MH.,MM menghadiri prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan anggota DPRD Sukoharjo periode 2019-2024, Senin (9/9) di Gedung DPRD Jalan Veteran, Senin (9/9).

Sebanyak 45 anggota DPRD Sukoharjo periode 2019-2024 resmi bertugas setelah diambil sumpah dan janjinya. Pelantikan dengan pengambilan sumpah dan janji dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo Hariyadi. Pelantikan dihadiri oleh Bupati Sukoharjo H Wardoyo Wijaya SH,MH, MM,  Wakil Bupati H.Purwadi SE,MM, pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat di lingkungan Pemkab, tingkat kecamatan, hingga kepala desa.

Seperti diketahui, 45 anggota DPRD Sukoharjo periode 2019-2024 merupakan representasi delapan partai politik (parpol). Masing-masing PDIP sebanyak 20 anggotam Gerindra lima anggota, Golkar lima anggota, PKS lima anggota, PAN lima anggota, PKB tiga anggota dan dari Partai Demokrat serta Nasional Demokrat (NasDem) masing-masing satu anggota.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan selamat atas pelantikan anggota DPRD Sukoharjo periode 2019-2024. "Jalankan amanah ini dengan kerja keras, penuh dedikasi dan jaga sumpah janji yang telah diucapkan," pesan Bupati.

Khusus bagi anggota DPRD yang baru menjabat, lanjut Bupati, diharapkan agar segera memahami wewenang, tugas pokok dan fungsi sebagai wakil rakyat. Sehingga, dapat segera menjalankan semua tugas dan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya. Bupati juga mengatakan, berdasarkan semangat desentralisasi dan otonomi saat ini, daerah telah memperoleh wewenang dan hak seluas-luasnya dalam mengatur dan mengurus daerah sendiri, urusan pemerintahan, serta kepentingan rakyat setempat.

"adanya hak wewenang dan kewajiban yang demikian luas dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah, tentunya diharapkan dapat mempercepat terwujudnya kemandirian daerah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat, sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada hakikatnya DPRD merupakan unsur penyelenggara pemerintah daerah," jelas Bupati.

"Hal itu dapat dimaknai DPRD memiliki tanggungjawab yang sama dengan kepala daerah untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah," ujar Bupati.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)


Virus-free. www.avast.com

Peringati Haornas ke-36, Bupati Sukoharjo Lepas Ribuan Peserta Jalan Sehat

Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) setiap tanggal 9 September. HAORNAS menjadi sebuah momen yang penting karena di hari yang bersejarah ini kita mengingat kembali prestasi-prestasi membanggakan yang telah diraih oleh para atlet kita.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menggelar apel dalam rangka peringatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) ke- 36 di halaman Setda, Senin (9/9) pagi.

Bupati Sukoharjo H. Wardoyo Wijaya SH., MH., MM bertindak sebagai Pembina apel dan  melepas ribuan peserta jalan sehat. Dalam sambutan seragam dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi yang dibacakan Bupati, mengatakan tema utama Haornas Tahun 2019 "Ayo Olahraga, Dimana Saja Kapan Saja" mengandung makna bahwa olahraga itu mudah karena dapat dilakukan dimana dan kapan saja, tidak terpaku hanya di fasilitas olahraga yang tersedia.

Dalam sambutannya, mengandung ajakan untuk olahraga selayaknya menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup bersama. Permasalahan terbesar saat ini, karena derajat kebugaran masyarakat indonesia yang masih rendah sehingga dengan gerakan ayo olahraga diharapkan akan menjawab permasalah tersebut.

"Dengan kesegaran jasmani yang bagus, dengan kesehatan yang baik, masyarakat terutamanya adik-adik pelajar kita akan memudahkan lahirnya bibit-bibit yang berpotensi menuju pentas nasional dan dunia di masa selanjutnya," ungkap Bupati.

Untuk optimalisasi permasalahan dan pembudayaan olahraga sesuai instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menpora RI Nomor 18 Tahun 2017 tentang Gerakan Ayo Olahraga, kita sama-sama laksanakan secara masif dan meluas di semua lapisan masyarakat.

"saya mengajak semua lapisan masyarakat untuk terus melakukan olah raga secara rutin dan secara teratur. Baik pelajar, masyarakat, pekerja/karyawan, dan warga binaan yang ada di lembaga pemasyarakatan," ungkap H.Wardoyo membacakan sambutan Menpora.

Turut hadir dalam peringatan Haornas, Wakil Bupati H. Purwadi SE, MM, jajaran Forkopimda, Kepala OPD terkait serta ribuan siswa siswi SMK/SMA.

Acara dilanjutkan dengan gerak jalan sehat dengan ditandai pengibaran bendera start oleh Bupati dan acara diakhiri panggung hiburan musik dan pembagian hadiah utama satu sepeda motor.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)


Virus-free. www.avast.com

Sabtu, 07 September 2019

Presiden Jokowi Serahkan 3.000 Sertifikat Hak Atas Tanah di Sukoharjo

Presiden Joko Widodo kembali menyerahkan sertifikat hak atas tanah sebagai pengakuan atas tanah yang dimiliki masyarakat. Kali ini sebanyak 3.000 sertifikat diberikan kepada masyarakat Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Penyerahan digelar di Gedung Olahraga Pandawa, pada Jumat, 6 September 2019.

Dalam penyerahan ini, Presiden Joko Widodo mengabarkan bahwa seluruh bidang tanah di provinsi Jawa Tengah kemungkinan besar akan dapat diterbitkan seluruh sertifikatnya pada tahun 2024 atau 2025 mendatang. Sukoharjo, sebagaimana laporan Menteri Agraria dan Tata Ruang, juga diperkirakan akan dapat diterbitkan seluruhnya pada tahun depan.

"Insyaallah nanti 2024 (Jawa Tengah) rampung semua. Sukoharjo justru mendahului. Tahun depan selesai semuanya Sukoharjo. Yang janji bukan saya, (tapi) Pak Menteri BPN," kata Presiden Joko Widodo yang disambut riuh tepuk tangan.

Di Indonesia sendiri, dari sekira 126 juta sertifikat yang semestinya telah diberikan kepada rakyat, baru 46 juta yang mampu terpenuhi di tahun 2015. Maka itu, Kepala Negara menargetkan percepatan penerbitan sertifikat tersebut.

Apabila sebelum-sebelumnya pemerintah hanya menerbitkan 500 hingga 600 ribu sertifikat per tahun, mulai tahun 2017 jumlah tersebut berlipat sekian kali.

"Tahun 2017 saya minta 5 juta. Langsung sepuluh kali. Tak tunggu tahun 2017 (selesai), bisa 5,3 juta. Berarti kita bisa ini. Tahun berikutnya 7 juta, bisa lagi. Tahun ini 9 juta, insyaallah juga bisa," ia menegaskan.

Atas capaian selama beberapa tahun terakhir tersebut, Presiden menyampaikan apresiasi bagi jajaran Badan Pertanahan Nasional di seluruh Indonesia.

"Terima kasih Pak Kanwil BPN, Kantor BPN di Kabupaten Sukoharjo, dan yang lainnya. Kerja pagi, siang, malam saya tahu. Tapi memang seperti itulah melayani masyarakat," imbuh Kepala Negara, seperti dilansir dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Dengan sertifikat tanah yang kini semakin banyak dipegang sendiri oleh masyarakat, Presiden juga berharap kasus sengketa antarindividu maupun antara individu dengan perusahaan maupun pemerintah tak lagi kembali terulang. Apalagi, dalam tiap kunjungannya ke daerah, Presiden mengakui bahwa keluhan soal sengketa tersebut selalu terdengar olehnya.

"Kenapa saya resah dengan sertifikat ini coba? Saya ke desa, ini di kuping saya pasti masuk ini konflik lahan, konflik tanah, sengketa lahan, sengketa tanah. Enggak ada habisnya," tandas Presiden.

Untuk diketahui, penyerahan sertifikat kali ini mencakup lahan seluas kurang lebih 2,4 juta meter persegi yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Sertifikat terbanyak diterbitkan berada di Kecamatan Nguter dengan 600 sertifikat dan disusul oleh Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Bulu dengan masing-masing 448 dan 426 sertifikat. Turut hadir Wakil Gubernur JawaTengah, Bupati Sukoharjo beserta jajarannya.

Demikian informasi yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)

Rabu, 04 September 2019

TP. PKK Sukoharjo Dorong Angka Konsumsi Ikan Lewat Gemarikan

SUKOHARJO - Dalam kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) 2019 di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) Graha Wijaya Sukoharjo, Rabu (4/9), Ketua Tim Penggerak (TP.PKK) Ketua Tim Peningkatan Makan Ikan (Forikan) Tingkat Kabupaten Sukoharjo Hj. Etik Suryani SE., MM, terus mendongkrak angka konsumsi ikan melalui kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

Menurut Hj. Etik Suryani, peningkatan konsumsi ikan berperan penting dalam Gerakan Peningkatan Gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Program tersebut dapat mengurangi permasalahan balita stunting (gagal tumbuh) dan kurang gizi. Kampanye ini dilakukan untuk memasyarakatkan kebiasaan mengkonsumsi ikan

"Manfaat dari makan ikan itu luar biasa, karena dari makan ikan saja bisa mengurangi dampak yang sekarang sedang marak yaitu kasus stunting, kurang gizi, juga kasus lain dan termasuk juga penyakit regeneratif," katanya.

Hj. Etik menambahkan, peran ibu-ibu dalam menentukan menu makanan di rumah turut menentukan suksesnya gemarikan. "Karena strategisnya peran tersebut, maka saya minta kepada ibu-ibu PKK untuk menularkan kampanye ini kepada lingkungan sekitar, hingga tingkat dasawisma supaya benar-benar bisa dilaksanakan di tingkat keluarga," harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Ir. Sri Astuti, M.Si menjelaskan, kampanye gemarikan sengaja melibatkan ibu-ibu PKK karena peran mereka sangat strategis.

Dalam kesempatan ini, turut diserahkan seminar Kit secara simbolis dari perwakilan Kepala Dinas Kelautan Perikanan Provinsi jawa Tengah serta Ketua TP. PKK Kabupaten Sukoharjo kepada 2 orang perwakilan peserta.

Acara dilanjutkan pemaparan materi kedua dari Dinas Kesehatan Sukoharjo dengan judul" ikan sebagai sumber protein bagi pemenuhan gizi keluarga" dan diakhiri demo masak olahan ikan menu keluarga. Demikian informasi yang disampaiakan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sukoharjo Drs. Joko Nurhadiyanto EN, M.Hum. (Tj)